Diversifikasi pangan lokal merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menekan tingginya angka ekspor beberapa komoditi pangan. Salah satu komoditi pangan sumber karbohidrat yang dapat dikembangkan sebagai pengganti nasi adalah hanjeli. Bahkan, apabila dilihat dari kandungan gizinya, hanjeli memiliki kandungan gizi yang lebih baik dan beragam dibandingkan dengan nasi. Simak pembahasan lengkapnya terkait potensi pengembangan hanjeli sebagai pengganti beras pada artikel berikut!
Berkenalan Lebih Dekat dengan Biji Hanjeli
Hanjeli atau biasa juga disebut jali-jali memiliki nama latin Coix lacrymajobi L. Tanaman biji-bijian ini merupakan bagian dari famili Poaceae. Tanaman hanjeli biasa tumbuh menyebar di berbagai ekosistem baik daerah kering maupun basah. Daerah asal dari tanaman ini adalah Asia Timur dan Malaya, termasuk indonesia. Di Indonesia sendiri, tanaman ini dapat ditemui di daerah Sumatra, Sulawei, Kalimantan, dan Jawa. Namun, budidayanya paling banyak dilakukan di kabupaten-kabupaten yang ada di Jawa barat.
Hanjeli terbagi menjadi 2 jenis yakni hanjeli batu dan hanjeli pulut. Hanjeli pulut yang memiliki nama varietas Lacryma-jobi memiliki biji dengan cangkang yang keras berwarna putih. Biasanya jenis ini dimanfaatkan untuk membuat aksesoris atau untuk herbal. Sedangkan biji hanjeli pulut yang berasal dari varietas Mayuen memiliki tekstur yang kenyal tetapi tidak lengket. Jenis ini biasa dimanfaatkan sebagai bahan pangan seperti campuran beras, campuran makanan sereal lainnya, bubur hanjeli, atau diolah menjadi tape seperti tape ketan. Selain dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat, biji hanjeli juga diketahui dapat menjadi obat yang berkhasiat dalam meluruhkan air seni serta sebagai antitumor atau antikanker. Zat aktif pada hanjeli yang dapat memberikan manfaat ini adalah coixenolide.
Kandungan Gizi Biji Hanjeli Vs Nasi
Dalam 100 gram atau 8 sendok makan biji hanjeli, terkandung 14,7 gram protein, 0,75 gram lemak, 71,3 gram karbohidrat, serta 3,17 gram serat kasar. Sedangkan dalam 100 gram beras hanya terkandung 6,6 gram protein, 0,58 gram lemak, dan 79,34 gram karbohidrat. Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa hanjeli memiliki kandungan protein yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan beras. Tak hanya beras, bahkan kandungan proteinnya juga lebih tinggi dibandingkan dengan jagung, milet, dan sorgum. Oleh karena itu, biji hanjeli memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi alternatif makanan pokok di Indonesia.
Manfaat Konsumsi Biji Hanjeli
Manfaat mengonsumsi biji hanjeli tidak hanya didapatkan dari kandungan gizinya yang beragam. Melainkan juga diperoleh dari zat antioksidan yang berasal dari senyawa fenolik, berupa asam ferulat dan katekin. Adapun beberapa manfaat mengonsumsi biji hanjeli meliputi:
1. Mengontrol Kadar Gula Darah

Hanjeli memiliki skor indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis serealia lain yakni sebesar 50. Kandungan indeks glikemiknya yang rendah membuatnya aman dikonsumsi oleh penderita diabetes karena tidak menyebabkan lonjakan yang tinggi terhadap gula darah. Selain itu, hanjeli juga kaya akan serat dan polisakarida non pati yang dapat mengontrol kadar gula darah.
2. Meredakan Inflamasi

Diketahui bahwa manfaat konsumsi biji hanjeli juga berasal dari senyawa antioksidan di dalamnya yakni senyawa fenolik. Senyawa fenolik memiliki manfaat untuk mengurangi peradangan di dalam tubuh dan mencegah tubuh terpapar radikal bebas yang dapat memicu terjadinya berbagai macam penyakit.
3. Menurunkan Berat Badan

Biji hanjeli juga dapat digunakan sebagai alternatif bahan makanan untuk menurunkan berat badan. Manfaat ini diperoleh karena biji hanjeli memiliki kandungan serat larut air yang cukup tinggi. Serat inilah yang dapat mempertahankan rasa kenyang yang lebih lama dan mengontrol nafsu makan. Tentunya konsumsi biji hanjeli juga harus dibarengi dengan aktivitas fisik untuk memberikan hasil yang signifikan
4. Menurunkan Kadar Kolesterol

Selain bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Serat larut air pada biji hanjeli juga dapat menghasilkan zat di usus yang dapat memerangkap lemak dan mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Selain serat larut, kandungan protein yang terkandung dalam biji hanjeli juga bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol LDL. Hal ini telah dibuktikan oleh sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa protein dan serat larut air efektif dalam menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan hormon yang memiliki efek anti radang dan bermanfaat untuk kesehatan jantung.
Baca Juga: Beras Porang: Praktis, Rendah Kalori, Cocok Buat Diet!
Referensi
- Pengaruh Variasi Campuran Jenis Beras dan Labu Kuning (Cucurbita moschata) Serta Suhu Pengeringan terhadap Sifat Fisik, Kimia dan Tingkat Kesukaan Bubur Instan (2021). Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis Ke-45 UNS Tahun 2021
- Respons Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Hanjeli Batu (Coix lacrymajobi l.) Akibat Pupuk Silika Cair dan Paclobutrazol (2017). Jurnal Kultivasi
- Kandungan Zat Gizi dan Aktivitas Antioksidan Jali (Coix lacrymajobi l.) Selama Proses Fermentasi.Seminar Nasional Dies Natalis ke-56 Universitas Atma Jaya YogyakartaÂ
- Mengenal Tanaman Hanjeli – Kementerian Pertanian Republik Indonesia
- Jali, Biji-bijian Sejuta Manfaat yang Hampir Punah – Alodokter
Editor: Eka Putra Sedana