Pernahkah kamu merasa tidak bisa berhenti makan meskipun sudah kenyang? Atau mungkin kamu makan dengan sangat cepat hingga perut terasa sesak dan tidak nyaman? Jika iya, kamu tidak sendirian. Banyak orang mengalami hal serupa, tetapi ketika kebiasaan ini terjadi berulang kali dan disertai perasaan kehilangan kontrol, bisa jadi itu adalah tanda dari Binge Eating Disorder (BED).
BED bukan sekadar makan berlebihan sesekali. Ini adalah gangguan makan serius yang memengaruhi kesehatan fisik dan mental. Menurut National Eating Disorders Association, BED adalah gangguan makan paling umum di Amerika Serikat, memengaruhi sekitar 2,8% populasi dewasa. Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengalaminya, sering kali menganggapnya sebagai kebiasaan buruk belaka.
Mencari Arti Sebenarnya Binge Eating Disorder
Binge Eating Disorder (BED) adalah kondisi di mana seseorang mengalami episode makan berlebihan secara teratur, sering kali dalam waktu singkat, dan disertai perasaan kehilangan kontrol. Tidak seperti bulimia, penderita BED tidak melakukan tindakan kompensasi seperti memuntahkan makanan atau berolahraga secara berlebihan setelah makan.
Gangguan ini lebih dari sekadar masalah pola makan. Ini adalah kondisi psikologis yang sering kali dipicu oleh stres, emosi yang tidak terkendali, atau ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh. BED bisa terjadi pada siapa saja, terlepas dari usia, jenis kelamin, atau berat badan.
Tanda dan Gejala BED yang Wajib Diperhatikan
Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengalami BED. Beberapa tanda yang bisa menjadi indikator antara lain makan dalam jumlah besar dalam waktu singkat, bahkan saat tidak lapar, merasa kehilangan kendali saat makan dan sulit berhenti, makan dengan sangat cepat hingga perut terasa tidak nyaman, makan secara diam-diam karena malu dengan jumlah makanan yang dikonsumsi, serta merasa bersalah, jijik, atau depresi setelah makan berlebihan.
Jika Kamu sering mengalami gejala-gejala di atas, penting untuk mengenali bahwa ini bukan sekadar kebiasaan buruk, tetapi bisa menjadi gangguan makan yang serius.
Penyebab Terjadinya Binge Eating Disorder
Tidak ada satu penyebab pasti dari BED, tetapi ada beberapa faktor utama yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini. Faktor psikologis seperti stres, kecemasan, depresi, dan trauma dapat menjadi pemicu utama. Orang yang sering melakukan diet ketat lebih rentan mengalami BED karena tubuh dan pikiran menjadi terobsesi dengan makanan.
Selain itu, jika ada anggota keluarga dengan gangguan makan, risiko mengalami BED bisa meningkat. Ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh dapat mendorong seseorang untuk makan secara emosional. Tekanan sosial, budaya, dan kebiasaan makan dalam keluarga juga dapat berkontribusi terhadap munculnya BED.
Dampak Kesehatan yang Serius
Binge eating disorder tidak hanya memengaruhi berat badan, tetapi juga kesehatan secara keseluruhan. BED sering kali dikaitkan dengan obesitas karena asupan kalori yang tinggi tanpa kontrol, yang meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti diabetes tipe 2, hipertensi, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung. Makan dalam jumlah besar dalam waktu singkat dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti gastritis, sindrom iritasi usus, dan asam lambung naik.
Selain itu, penderita BED sering mengalami perasaan malu, bersalah, dan depresi setelah makan berlebihan. Ini bisa memperburuk kondisi mental dan menyebabkan lingkaran setan di mana seseorang makan untuk mengatasi stres, tetapi kemudian merasa bersalah dan stres setelahnya.
Solusi Mengatasi Binge Eating Disorder
BED bisa diatasi dengan perawatan yang tepat. Berikut beberapa pendekatan yang dapat membantu:
1. Terapi Psikologis
Terapi psikologis seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT), Interpersonal Therapy (IPT), dan Dialectical Behavior Therapy (DBT) dapat membantu mengelola emosi dan mengembangkan strategi mengatasi stres tanpa menggunakan makanan.
2. Pengobatan
Beberapa obat seperti antidepresan atau lisdexamfetamine (Vyvanse) dapat digunakan dalam kasus tertentu, tetapi harus dalam pengawasan dokter.
3. Konsultasi Gizi
Ahli gizi dapat membantu mengembangkan pola makan yang sehat dan memperbaiki hubungan dengan makanan.
4. Perubahan Gaya Hidup
Hindari diet ketat yang bisa memicu binge eating. Kelola stres dengan cara sehat seperti meditasi atau olahraga. Buat jadwal makan teratur agar tubuh tidak mengalami kelaparan ekstrem.
Binge eating disorder adalah kondisi yang serius tetapi bisa dikelola dengan pendekatan yang tepat. Mengenali gejala sejak dini, memahami penyebabnya, dan mencari bantuan tenaga profesional adalah langkah awal yang penting. Ingat, kesehatan Kamu lebih dari sekadar angka di timbangan—ini tentang keseimbangan fisik dan mental yang harus dijaga. Jika Kamu merasa memiliki tanda-tanda BED, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau psikolog. Kamu tidak sendirian dalam perjalanan ini, dan masih ada banyak dukungan yang bisa membantu Kamu untuk kembali ke pola makan yang lebih sehat dan terkendali.
Baca Juga: Makanan Sehat saat Kamu Mengalami Binge Eating
Editor: Eka Putra Sedana
Referensi:
- Direktori Psikologi: Binge Eating Disorder – pijarpsikologi
- Gejala Bingo Eating Disorder, Penyebab, Cara Mengatasi – hellosehat
- Binge Eating Disorder – rsupsoeradji
- Treatment for Binge Eating Disorder – webmd
- Binge-eating disorder – Diagnosis and treatment – mayoclinic
- Binge Eating Disorder: What It IS, Symptoms & Treatments
- Overview – Binge eating disorder | nhs
- Binge Eating Signs and Symptoms – rosewoodranch