Bulimia Nervosa, Gangguan Makan yang Harus Kamu Kenali

Belakangan ini banyak remaja semakin peduli dengan bentuk tubuhnya. Nggak heran kalau berbagai macam diet mulai dicoba demi menurunkan berat badan. Tapi, apakah semua cara diet itu aman? Faktanya, ada metode yang justru berbahaya dan termasuk gangguan makan, salah satunya bulimia nervosa. Nah, apa sih sebenarnya bulimia nervosa itu? Yuk, cari tahu lebih lanjut disini!

Bulimia Nervosa dalam Sekilas Pandang

Bulimia nervosa adalah salah satu gangguan makan ketika seseorang sering makan berlebihan tanpa bisa mengendalikan diri. Untuk “mengimbanginya”, penderita biasanya melakukan cara ekstrim, seperti sengaja memuntahkan makanan atau memakai obat pencahar, karena takut akan efek dari makan terlalu banyak. 

Kenali Sinyal Awal Bulimia Nervosa

sinyal-awal-bulimia-nervosa
Sumber : freepik

Bulimia nervosa seringkali tidak mudah dikenali, karena banyak penderitanya berusaha menyembunyikan kebiasaannya. Meski begitu, ada beberapa tanda yang bisa jadi sinyal awal. Kalau dikenali sejak dini, keluarga, dan orang terdekat bisa lebih cepat kasih dukungan. Ini dia beberapa gejala bulimia nervosa yang perlu diperhatikan: 

  1. Sering makan berlebihan dengan rasa kehilangan kendali
  2. Melakukan perilaku pembersihan berulang yang tidak sehat, seperti muntah atau penggunaan pencahar, untuk mencegah kenaikan berat badan
  3. Takut gemuk dan sangat khawatir bila berat badan bertambah
  4. Harga diri sangat dipengaruhi oleh bentuk tubuh dan berat badan
  5. Memiliki anggapan negatif terhadap tubuhnya sendiri
  6. Menarik diri dari lingkungan sosial, lebih memilih menyendiri
  7. Rasa percaya diri rendah, sering disertai kecemasan berlebihan
  8. Enggan makan di tempat umum atau dihadapan orang lain
  9. Mengalami berbagai masalah kesehatan fisik, seperti radang dan sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar ludah, kerusakan gigi, refluks asam lambung, iritasi usus, dehidrasi, serta gangguan hormonal
  10. Terjadi ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh, misalnya pada kadar natrium, kalium, dan kalsium

Kalau kamu mulai melihat tanda-tanda bulimia nervosa pada anak atau anggota keluarga dan orang terdekat, jangan dianggap sepele. Lebih baik segera konsultasi ke psikiater, karena biasanya orang sekitar justru lebih cepat sadar dibanding penderitanya sendiri.   

Peran Keluarga dalam Mencegah Bulimia Nervosa

Bulimia nervosa sebenarnya dapat dicegah sejak dini, terutama lewat dukungan dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga. Dari rumah, anak bisa belajar membentuk kebiasaan makan sehat dan punya pola pikir yang positif tentang tubuh dan makanan. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan keluarga untuk membantu mencegah bulimia nervosa pada anak, yaitu:

  1. Berikan motivasi positif agar anak lebih percaya diri dan terbiasa hidup sehat
  2. Hindari komentar soal fisik yang bisa melukai perasaan, seperti gemuk, kurus, atau wajah kurang cantik
  3. Biasakan makan bersama untuk membentuk pola makan yang sehat dan teratur
  4. Larangan diet ekstrim, misalnya menggunakan obat pencahar atau memaksa diri untuk muntah
  5. Lakukan deteksi dini, karena penanganan cepat bisa meringankan gejala bulimia nervosa
  6. Dukung perkembangan normal anak, sehingga kualitas hidupnya tetap terjaga
  7. Tanamkan pola pikir realistis tentang berat badan dan tubuh, serta dorong kebiasaan makan sehat sejak dini

Upaya Mengatasi Bulimia Nervosa

Kalau Aplefriends sudah mengetahui ada seseorang yang mengalami bulimia nervosa, memang rasanya tidak mudah. Tapi, kabar baiknya kondisi ini bisa ditangani dengan langkah yang tepat. Proses pemulihan biasanya melibatkan tenaga medis, dukungan keluarga, serta perubahan pola hidup sehari-hari. Berikut beberapa cara yang bisa membantu mengatasi bulimia nervosa

1. Psikoterapi

Lewat sesi konseling, penderita diajak untuk pelan-pelan membangun kembali cara pandang positif terhadap tubuh dan makanan. Ada dua jenis terapi yang sering digunakan, yaitu:

  • Terapi Perilaku Kognitif (CBT): Membantu perbaiki pola makan, mengubah kebiasaan tidak sehat, serta menata ulang pola pikir negatif
  • Terapi Interpersonal: Fokus pada kemampuan berkomunikasi, berinteraksi, dan menyelesaikan konflik dalam hubungan sosial

2. Obat-Obatan

Biasanya dokter meresepkan fluoxetine, sejenis antidepresan yang cukup efektif untuk mengobati bulimia nervosa. Obat ini juga bisa bantu mengurangi rasa cemas dan depresi. Selama terapi obat, kondisi penderita akan dipantau secara rutin.

3. Konseling Gizi

Ahli gizi akan membantu penderita membangun pola makan yang lebih sehat dan memperbaiki asupan gizi. Konseling juga penting untuk mengatur kenaikan berat badan secara bertahap agar lebih aman. 

Kalau kondisi bulimia sudah cukup parah atau menimbulkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, gagal ginjal, depresi, sampai muncul dorongan bunuh diri, biasanya diperlukan perawatan intensif di rumah sakit. Ini penting untuk mencegah risiko yang lebih fatal.

Yang perlu diingat, pemulihan bulimia butuh waktu yang tidak singkat. Karena itu, dukungan penuh dari keluarga, teman, dan orang terdekat sangatlah penting untuk proses penyembuhan.

Baca Juga: Mengenal Binge eating Disorder: Perilaku Gangguan Makan

Referensi

  1. Bulimia | Alodokter
  2. Bulimia Nervosa in Adolescents | Hopkins Medicine
  3. Kenali Gangguan Makan, untuk Tubuh Lebih Sehat | RSUD Sleman

Editor: Eka Putra Sedana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner TikTok