Diet Sirtfood adalah diet yang dapat mengaktifkan protein tubuh yang disebut sirtuin dengan mengonsumsi makanan tinggi antioksidan. Makanan yang dianjurkan dalam diet ini seperti sayur kale, sawi putih merah, bawang bombay, kunyit, kenari, teh hijau, red wine, stroberi, minyak zaitun, dan dark chocolate (1,2).
Di balik kepopuleran diet sirtfood di kalangan selebriti eropa, diet ini ternyata menuai kontroversi dan tidak disarankan untuk dilakukan oleh sebagian besar ahli gizi loh. Apa saja pro dan kontranya? Simak penjelasannya yuk!
Makanan Kaya akan Antioksidan
Diet sirtfood memiliki menu diet yang kaya akan kandungan antioksidan. Menu dalam diet ini paling mengunggulkan konsumsi green juice, seperti campuran dari sayuran kale, peterseli, arugula, seledri, apel hijau, lemon, dan teh hijau. Makanan dengan senyawa antioksidan yang dipilih dalam diet ini dapat mengaktifkan sirtuin tubuh yang dapat mengurangi peradangan dan sebagai anti-penuaan (2)
Konsumsi antioksidan telah terbukti baik bagi kesehatan tubuh seperti sebagai penguatan sistem kekebalan tubuh, pencegahan kanker, mencegah radikal bebas, dan menjaga keseimbangan energi tubuh (3).
Tidak Mengonsumsi Makanan Olahan dan Gula
Dalam melakukan diet ini, kamu tidak boleh untuk mengonsumsi makanan olahan dan gula tambahan. Beberapa contoh makanannya yaitu tepung halus, permen, soda, keripik, dan makanan kalengan (4). Hal ini tentunya sangat bagus untuk mengontrol berat badan, menjaga kestabilan energi dan gula darah, serta mengurangi risiko penyakit kronis.
Pemenuhan Kalori 1000-1500 kkal/hari
Pemenuhan kalori 1000-1500 kkal/hari memang memiliki kemungkinan untuk bisa menurunkan berat badan secara cepat. Namun, jumlah kalori tersebut masih tergolong rendah sehingga perlu pemantauan dari dokter ataupun ahli gizi.
Pembatasan kalori yang besar tersebut bisa berdampak pada kesehatan seperti mengalami kekurangan gizi, gangguan hormon, kerusakan pada organ tubuh, kelelahan, gangguan makan, serta penurunan sistem kekebalan tubuh (1,4).
Diet sirtfood memiliki beberapa manfaat dan kerugian. Diet ini menganjurkan kita untuk mengonsumsi makanan tinggi antioksidan dan mengurangi makanan olahan serta gula. Namun, penerapannya dalam jangka panjang masih tidak disarankan karena adanya pembatasan kalori yang ekstrem.
Apabila kamu ingin melakukan diet sirtfood ini jangan lupa konsultasikan terlebih dulu kepada ahli gizi kamu ya!
Referensi :
- Jones T. The Sirtfood Diet: A Detailed Beginner’s Guide [Internet]. healthline. 2020. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/sirtfood-diet
- Migala J. What Is the Sirtfood Diet? Registered Dietitians Explain the Weight Loss Pla [Internet]. Everyday Health. 2022. Available from: https://www.everydayhealth.com/diet-nutrition/sirtfood-diet/
- Akan OD, Qin D, Guo T, Lin Q, Luo F. Sirtfoods: New Concept Foods, Functions, and Mechanisms. Foods (Basel, Switzerland). 2022 Sep;11(19).
- Muinos L. What Is the Sirtfood Diet? [Internet]. Verywellfit. 2022. Available from: https://www.verywellfit.com/the-sirtfood-diet-pros-cons-and-what-you-can-eat-5188646
Penulis : Farah Al Mahdiyyah Hendardi, S.Gz.
Sumber gambar : Freepik