Di tengah meningkatnya kesadaran publik terhadap pentingnya nutrisi, peran akademisi gizi menjadi semakin vital. Bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembentuk arah kebijakan dan penggerak riset yang berdampak langsung pada masyarakat. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sint Carolus, salah satu institusi pendidikan kesehatan yang telah lama berdiri di Jakarta, kini membuka kesempatan bagi profesional muda untuk bergabung sebagai dosen tetap di Program Studi S1 Ilmu Gizi.
STIK Sint Carolus, Institusi yang Menanamkan Etika dan Keunggulan
Berada di bawah naungan tradisi pelayanan kesehatan Katolik yang kuat, STIK Sint Carolus dikenal bukan hanya karena kurikulumnya yang berbasis kompetensi, tetapi juga karena pendekatannya yang humanistik. Mahasiswa tidak hanya diajarkan teori gizi, tetapi juga dibentuk untuk menjadi praktisi yang mampu berkomunikasi dengan pasien, memahami konteks sosial, dan bekerja lintas disiplin.
Dalam lingkungan laboratorium yang aktif dan kolaboratif, dosen gizi di STIK Sint Carolus berperan sebagai mentor, peneliti, dan fasilitator pembelajaran. Foto-foto yang menyertai pengumuman resmi menunjukkan suasana kerja yang dinamis. Mahasiswa mengenakan jas lab, berdiskusi di ruang praktikum, dan melakukan analisis bahan pangan dengan instrumen modern.
Kualifikasi yang Profesional Muda dengan Visi Akademik
Lowongan ini ditujukan bagi lulusan S2 Ilmu Gizi yang telah menyandang gelar profesi Registered Dietitian (RD). Usia maksimal yang ditetapkan adalah 35 tahun, menandakan bahwa institusi ini mencari tenaga pengajar yang masih dalam fase awal karier, namun sudah memiliki fondasi akademik dan etika kerja yang kuat.
Pengalaman sebagai dosen gizi menjadi nilai tambah, begitu pula kepemilikan NIDN dan pelatihan PEKERTI. Kemampuan berbahasa Inggris, kesehatan fisik dan mental, serta keterampilan interpersonal seperti koordinasi tim dan komunikasi manajemen juga menjadi syarat utama.
Dalam pengumuman resmi, disebutkan bahwa kandidat ideal adalah individu yang mampu berpikir cepat dan tepat, bekerja di bawah tekanan, serta memiliki loyalitas tinggi terhadap pekerjaan. Karakter pribadi seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kemampuan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan solid juga menjadi pertimbangan penting.
Mengapa Karier Akademik di Gizi Layak Dikejar?
Menurut data dari Indonesian Nutrition Association, kebutuhan tenaga pengajar gizi di Indonesia terus meningkat. Seiring dengan bertambahnya program studi gizi di berbagai perguruan tinggi. Di sisi lain, tantangan gizi di Indonesia, mulai dari stunting, obesitas, hingga penyakit degeneratif, menuntut pendekatan yang berbasis ilmu dan riset.
Menjadi dosen gizi bukan hanya tentang mengajar. Ia adalah tentang membentuk generasi baru yang mampu menjawab tantangan kesehatan dengan pendekatan ilmiah dan empati. Di STIK Sint Carolus, peran ini dijalankan dalam ekosistem yang mendukung pengembangan profesional dan spiritual.
Kesempatan yang Membuka Jalan Pengaruh
Bagi profesional muda yang memiliki latar belakang gizi dan semangat untuk membentuk masa depan pendidikan kesehatan, lowongan ini bukan sekadar pekerjaan. Ia adalah panggilan untuk berkontribusi dalam membentuk generasi ahli gizi yang tidak hanya kompeten, tetapi juga berintegritas.
Informasi lebih lanjut dan pengiriman lamaran dapat dilakukan melalui email resmi: stiksc@stik-sintcarolus.ac.id
Karena dalam dunia pendidikan, pengaruh tidak diukur dari jumlah slide yang ditampilkan, tetapi dari jejak pemikiran yang ditinggalkan.
Baca Juga: Lowongan Dosen di STIKes Muhammadiyah Bojonegoro