Media dan budaya populer berperan penting dalam perilaku konsumerisme manusia. Konsumerisme membuat orang untuk membeli barang secara impulsif. Pembelian impulsif ini hanya memberikan kepuasan singkat, namun tidak berhenti di situ. Semakin impulsif, semakin haus untuk membeli barang-barang.
Perilaku konsumerisme tidak didukung dengan kebutuhan saat ini. Hal ini menyebabkan barang-barang tidak terpakai dan terus menumpuk hingga menggunung. Masalah ini akan terus berlanjut jika pelaku konsumerisme tidak berhenti dengan sendirinya. Perilaku ini mencerminkan buruknya kesehatan mental yang menggambarkan tidak tahu cara untuk berhenti.
Kondisi dapur suatu rumah menggambarkan diet seseorang. Artikel di ABC News menjelaskan penelitian yang dilakukan Universitas Cornell menunjukkan bahwa wanita dengan berat badan normal mungkin tidak membeli makanan ringan dalam jumlah besar dibandingkan dengan wanita dengan berat badan berlebih.
Konsep Decluttering
Healthline menjelaskan bahwa decluttering atau memilah menggambarkan kegiatan untuk menyingkirkan barang-barang yang tidak terpakai. Tujuan utama decluttering adalah membuat ruang untuk diri sendiri dan barang yang benar-benar dibutuhkan.
Article review di Frontiers in Sustainability menjelaskan bahwa decluttering berpusat pada “janji akan kebahagiaan”. Decluttering memberikan kebahagiaan melalui “semakin sedikit barang, semakin bahagia”. Hal ini berlawanan dengan perilaku konsumerisme yang menggambarkan kebahagiaan melalui “semakin banyak barang membuat semakin bahagia”.
Decluttering dalam kegiatan rumah tangga melibatkan berbagai aktivitas fisik dan aktivitas mental. “Proses melepaskan” menjadi sulit dalam decluttering. Langkah-langkah dasar yang dilewati untuk decluttering sebagai berikut.
- Barang-barang dipilih dan diperiksa berdasarkan kegunaan dan nilai yang dimiliki barang secara personal.
- Sebagian barang-barang dipindahkan dari tempat penyimpanan awal dan sebagian lainnya dikembalikan ke tempat penyimpanan dalam keadaan tersusun ulang.
- Barang-barang yang dipindahkan dari tempat penyimpanan akan dikeluarkan dari rumah; dibuang atau dijual kembali.
Decluttering Dapur untuk Awal Hidup Sehat
Artikel penelitian di Environment and Behaviour menyorot pada pertanyaan apakah salah satu penyebab stres, yaitu kekacauan atau berantakan, (chaotic, noisy, disruptive, atau disorganized) dapat berdampak pada perilaku makan seseorang. Peneliti memperkirakan bahwa lingkungan yang berantakan dapat mengarahkan pada peningkatan asupan makanan, khususnya makanan manis.
Simplify Experts menjelaskan bahwa memilah barang-barang tempat penyimpanan makanan di dapur mungkin dapat mengurangi konsumsi makanan ringan. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tinggal di lingkungan berantakan mengonsumsi 44% makanan ringan lebih banyak daripada orang yang tinggal di lingkungan rapi.
Sustainable consumption menjadi perhatian utama dalam decluttering. Food Unfolded menjelaskan bahwa penyimpanan makanan dapat memengaruhi waktu penyimpanan makanan. Jika waktu penyimpanan bahan makanan diketahui, maka penumpukan bahan dapat dihindari.
3 Tips Decluttering Dapur
Decluttering perlu dilakukan dari langkah kecil. Tidak harus signifikan, namun ada perubahan berarti. This Life Uncluttered menjelaskan beberapa tips melakukan decluttering dapur.
1. Atur Penempatan Ruang
Atur dapur berdasarkan aktivitas yang akan dilakukan di dapur seperti memasak, menyiapkan bahan makanan, dan menyimpan. Simpan barang-barang yang sering digunakan di tempat yang mudah dijangkau. Simpan barang-barang yang jarang digunakan di tempat yang jarang dijangkau.
2. Pastikan Meja Kerja Bersih
Meja kerja dapur wajib dipastikan bersih dari barang-barang yang tidak diperlukan. Barang-barang yang ada di meja kerja dapur hanya barang-barang yang diperlukan untuk aktivitas yang akan dilakukan.
3. Pastikan Bahan Makanan Sehat Mudah Diakses
Simpan bahan makanan sehat sejajar dengan pandangan mata. Hal ini memastikan pandangan mata ketika lapar hanya melihat bahan makanan yang sehat.
Dapur rumah memang menggambarkan apa yang biasa dimakan. Pastikan dapur terlihat bersih dan rapi sebagai pertanda diet sehat dan mental sehat.
Baca Juga: Reverse Diet, Trik Cerdas Jaga Berat Badan Stabil
Referensi
- How What You Have on Your Kitchen Counter Can Predict Your Weight – ABC News
- The Cultural Practice of Decluttering as Household Work and Its Potentials for Sustainable Consumption (2022), Frontiers in Sustainability
- Why Declutter and How to Get Started – Healthline
- Clutter, Chaos, and Overconsumption: The Role of Mind-Set in Stressful and Chaotic Food Environments (2016), Environment and Behavior
- Why Decluttering Your Kitchen Will Help You Eat Healthier – Simplify Experts
- What Does Eating Sustainably Actually Mean? – Food Unfolded
- How a Disorganized Kitchen is Affecting Your Diet – This Life Uncluttered
Editor: Eka Putra Sedana