Ketika bicara soal makanan bergizi untuk anak, banyak orang tua langsung terpikir susu, telur, atau daging ayam. Padahal, ada satu pilihan lokal yang dapat menjadi sumber protein namun sering terlupakan yaitu ikan lele.
Ikan lele bukan hanya mudah dibudidayakan dan murah meriah, tapi juga menyimpan potensi besar sebagai sumber protein hewani berkualitas tinggi untuk mendukung tumbuh kembang anak, termasuk pencegahan stunting.
Ayo, Aplefriends simak artikel di bawah ini temukan bagaimana ikan lele yang sederhana bisa jadi kunci nutrisi optimal untuk tumbuh kembang si kecil!
Apa Itu Stunting dan Mengapa Penting Dihindari?

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis. Anak dengan stunting biasanya memiliki tinggi badan di bawah standar usianya dan bisa mengalami hambatan perkembangan kognitif dan fisik. Menurut data nasional, lebih dari 20% balita di Indonesia mengalami stunting. Ini adalah tantangan besar yang perlu diatasi sedini mungkin.
Salah satu cara pencegahannya adalah memenuhi asupan protein anak sejak dini, terutama dari sumber hewani.
Ikan Lele, Si Kecil yang Bergizi Besar

Dalam studi Amerta Nutrition, ditemukan bahwa anak yang cukup mengonsumsi protein hewani, termasuk ikan lele, memiliki risiko stunting dua kali lebih rendah dibanding mereka yang asupannya kurang. Ikan lele menjadi pilihan unggulan karena mengandung asam amino esensial lengkap yang sangat dibutuhkan tubuh dalam masa pertumbuhan.
Menariknya, dalam setiap 100 gram ikan lele terdapat sekitar 16,2 gram protein berkualitas tinggi. Tak hanya itu, menurut Jurnal Biologi Tropis, ikan lele juga mengandung antioksidan kuat yang membantu melindungi sel tubuh sekaligus mendukung proses pertumbuhan yang optimal. Kombinasi gizi yang lengkap dan stabil ini menjadikan ikan lele bukan hanya sekadar lauk harian, tapi juga solusi nyata dalam memulihkan dan mencegah kekurangan gizi pada anak-anak.
Solusi Gizi yang Bisa Dibudidayakan
Ikan lele bukan hanya bergizi, tapi juga mudah dibudidayakan, inilah yang membuatnya istimewa. Berdasarkan penelitian dari Abdimas Umtas, budidaya ikan lele menjadi alternatif praktis untuk meningkatkan gizi anak-anak, terutama di daerah rawan stunting. Lele dipilih karena cepat tumbuh, tahan terhadap lingkungan, dan hemat biaya. Bahkan dengan lahan terbatas, masyarakat bisa mulai memelihara lele di kolam terpal di pekarangan rumah.
Dengan cara ini, masyarakat ikut berperan aktif mencegah stunting, sekaligus menciptakan kemandirian pangan berbasis lokal. Jadi, lele bukan cuma soal makan, tapi juga solusi nyata yang bisa dimulai dari rumah!
Lele untuk MPASI? Bisa Banget!
Lele juga bisa menjadi bahan makanan bayi (MPASI) yang berkualitas tinggi. Penelitian dari Universitas Sebelas Maret menunjukkan bahwa penambahan 10% daging lele ke dalam bubur bayi instan secara signifikan meningkatkan kadar protein dan vitamin A. Kandungan proteinnya memenuhi standar SNI dan cocok untuk bayi usia 6 bulan ke atas yang sedang membutuhkan nutrisi ekstra.
Variasi Olahan Lele yang Disukai Anak dan Kaya Gizi
1. Nugget Ikan Lele
Alternatif sehat dari nugget ayam. Lele dihaluskan dan dicampur dengan sayuran seperti wortel atau bayam, lalu dibentuk dan dikukus atau dipanggang. Cocok untuk camilan sehat anak!
2. Bakso Lele
Lele bisa diolah menjadi bakso dengan tekstur yang lembut dan kaya protein. Tambahkan sedikit tepung tapioka dan bumbu ringan agar ramah di lidah anak-anak.
3. Lele Suwir Pedas Manis (versi anak)
Buat versi tanpa cabai atau sangat minimal pedas. Lele digoreng lalu disuwir dan dimasak dengan kecap manis, bawang merah, dan sedikit gula. Cocok untuk lauk nasi hangat.
4. Sup Lele
Lele dipotong kecil dan direbus bersama wortel, kentang, dan daun bawang. Tambahkan sedikit bawang putih dan garam untuk rasa gurih alami. Sup ini ringan, hangat, dan bergizi.
5. Sandwich Lele
Lele diolah seperti tuna sandwich—dihaluskan lalu dicampur dengan sedikit mayones sehat dan sayuran, lalu dijadikan isian roti gandum. Jadi bekal sehat yang kekinian!
Yuk, kenalkan anak-anak kita dengan makanan lokal yang kaya gizi dan ramah di kantong. Mulai dari sekarang, jangan ragu menjadikan ikan lele sebagai bintang di piring makan si kecil!
Baca juga: 5 Sumber Protein Pengganti Dada Ayam
Referensi :
- Catfish Cultivation as a Form of Support for Food Self-Sufficiency for Fulfillment of Nutrition in Preventing Stunting in Sumurwiru Village, Cibeureum District (2022), Abdimas Umtas
- Catfish (Pangasius Sp.) as A Protein Source in Increasing Instant Baby Food (MPASI) Quality with Freeze Drying Method (2020), AIP Conference Proceedings
- Analysis of the Nutritional Content of Catfish Extract as a Reliable Food Ingredient to Improve the Nutrition of Stunted Toddlers (2024), Jurnal Biologi Tropis
- Animal-Based Protein Intake is Associated with Stunting in Children in Primary Health Care of Minggir (2023), Amerta Nutrition
- Nili Gizi Ikan Lele – nilaigizi.com
Editor : Rheinhard, S.Gz., Dietisien