Jalani Diet Ketat yang Kontroversial, Artis Tya Ariestya Justru Menuai Kritikan dari Para Ahli Gizi Tanah Air

Artis Tya Ariestya belakangan ini menjadi sorotan publik berkat gaya diet yang dijalaninya. Selama menjalani program diet, Tya Ariestya juga menuangkan metode diet ke dalam buku yang berjudul The Journey of Fit. Namun, alih-alih mendapatkan pujian justru pola diet yang dilakukan oleh Tya Ariestya tersebut banjir kritikan. 

Tya Ariestya menuliskan dalam buku berjudul The Journey of Fit tersebut ia mengungkapkan keberhasilannya menurunkan berat badan sebanyak 22 kg dalam kurun waktu 4 bulan saja. Tya juga mengaku selama diet ia hanya mengkonsumsi makanan dengan jumlah kalori kurang dari 500 kalori dan tidak melibatkan sayuran di dalamnya. 

Pada buku tersebut, Tya menyatakan bahwa dalam menjalani diet ia berjalan kaki selama 45 menit setiap harinya. Selain itu, Tya mengkonsumsi makanan secara disiplin dan mengatur pola makan dengan baik. Seperti menghindari sayur, tepung, santan, minyak, dan gula. 

Tanggapan Dokter dan Pakar Gizi Tanah Air 

Diet ekstrem yang dijalani oleh Tya Ariestya tersebut tentu mengundang perhatian netizen Indonesia dan para ahli kesehatan dan gizi. Beberapa ahli kesehatan dan gizi menentang diet yang dilakukan oleh Tya Ariestya tersebut. Salah satunya guru besar dari IPB University yang bernama Prof. Hardinsyah MS yang ikut mengemukakan pendapatnya. 

“Saya perkirakan kebutuhan energi Tya sekitar 1700 kkal/hr. Kesimpulan saya dietnya dimulai dengan diet Rendah Energi (Diet RE) kemudian dilanjutkan dengan diet Sangat Rendah Energi (Diet SRE),” ucap Prof. Hardinsyah MS. 

“Kemudian berlanjut pemecahan cadangan lemak sampai defisit energi via diet dan olahraga ditiadakan. Berbagai keluhan atau masalah efek samping pasti ada pada setiap diet ekstrem. Dalam proses ini banyak cairan, keton dan elektrolit terbuang berupa urin,” tambah Prof. Hardinsyah MS. 

Tidak Ada Sayur dalam Diet, Apa Kata Dokter dan Ahli Gizi?

Berkaitan dengan pernyataan Tya Ariestya yang tidak mengkonsumsi sayur dalam dietnya dan menganggap bahwa sayur justru menghambat penurunan berat badan tersebut menuang kontroversi tersendiri. 

“Kenapa aku tidak memakan sayur selama program penurunan berat badan? Bukan tidak sama sekali, aku sempat dikasih, tapi it’s not work di badan aku. Menurut dokter aku, kalau enggak suka (sayur) malah oke, kamu enggak usah makan sayur,” ujar Tya. 

Ahli gizi yang bernama Ika Setyani turut memberikan pendapatnya terkait dengan hal tersebut. 

“Tidak benar itu. Karena prinsip diet itu bukan menghindari jenis makanan tapi mengatur jumlah makanan yang masuk dan tidak menghilangkan salah 1 dari zat gizi yang diperlukan tubuh. Jadi kalau menghilangkan sayur dalam tubuh yang ada nanti tubuh kekurangan serat, vitamin dan mineral yang ada di dalam sayur.” jelas Ika Setyani. 

Senada dengan penjelasan ahli gizi Ika Setyani, dokter gizi yang bernama Fiastuti Witjaksono juga ikut berpendapat. 

“(Kalau tidak makan sayur) Pertama, seratnya tidak ada, jadi susah BAB, kalau enggak makan sayur dan harus makan yang lain karena kenyangnya terasa kurang. Jadi kalau kita banyak makan sayuran, massa feses akan cepat memenuhi usus, dia merangsang usus untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan ini.” papar Fiastuti Witjaksono. 

Efek Samping Diet Ala Tya Ariestya

Selain menuai pro dan kontra, program diet yang dijalani oleh artis Tya Ariestya ini ternyata menimbulkan efek samping tersendiri yang berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. Seperti  kesulitan untuk BAB karena asupan kalori dan nutrisi yang tidak tercukupi dengan baik. 

Efek samping lainnya dari menjalani diet ketat seperti ini dapat menyebabkan terjadinya peradangan dan pendarahan pada lapisan dinding lambung. Hal ini diakibatkan karena asupan lemak dan serat yang sangat kurang di dalam tubuh. 

Adapun dampak lainnya yang bisa terjadi dari program diet ketat dan ekstrem tersebut yaitu rambut menjadi rontok parah. Hal ini diungkapkan oleh ahli gizi yang bernama Irtya Qiyamulail dari APKI (Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia). 

“Misalnya kekurangan protein, omega 3, zat besi, vitamin C dan E yang bikin rambut rontok,” tegas Irtya Qiyamulail. 

Pada intinya, apabila ingin melakukan program diet harus menyesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Diet yang terlalu ekstrem tidak baik untuk dilakukan karena bisa mengganggu kesehatan. Pastikan, selama melakukan diet selalu cukupi asupan kebutuhan nutrisi harian tubuh dengan baik agar tidak mudah merasa lemas dan tubuh tetap bugar dalam beraktivitas.

Baca juga: 5 Jenis Diet Efektif yang Jarang Diketahui dan Wajib untuk Dicoba!

Referensi: 

Editor: Rheinhard, S.Gz., RD & I Putu Eka Putra Sedana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *