Kali ini, ada olahan rumput laut tradisional nan unik dari kecamatan Kretek, Bantul, Yogyakarta, yang patut mendapat perhatian lho ApleFriends ! Kearifan lokal ini benar-benar hampir punah, karena tidak banyak yang tahu apa itu karangan. Apalagi sudah banyak kuliner kekinian yang menjadi favorit kalangan anak muda.
Yak benar, namanya adalah “Karangan” Simpelnya ini adalah jeli yang terbentuk dari rebusan rumput laut. Disebut karangan karena rumput laut itu diambil dari sela-sela batu karang saat air laut surut.
Untuk mendapatkan rasa gurih pedas, karangan biasanya dikonsumsi bersama dengan botok mlandingan, yakni kukusan kelapa parut bersama dengan petai cina. Cita rasa yang lain, karangan juga bisa dipadukan dengan kethak hitam atau kerak santan yang dicampur bumbu tradisional.
Karangan, si Panganan Lokal lambang Kebudayaan yang Hampir Punah
Menurut beberapa sumber yang pernah meliput tentang karangan, hanya beberapa tempat saja yang menjajakan makanan lokal ini seperti pasar tradisional Turi yang hanya buka pada pasaran Pahing saja, Pasar Celep, serta Pasar Ngangkruksari. Dilansir dari Yogyes, pembuat makanan tradisional ini kemungkinan hanya tinggal seorang saja, yaitu nenek Rukidem yang sudah berumur 64 tahun. Tak hanya rasanya yang unik, karangan juga membawa nilai tradisi keluarga turun temurun.
Terhalang oleh langkanya bahan baku rumput laut yang didatangkan langsung dari Pulau Nusakambangan dekat Cilacap, produk musiman ini hanya bisa ditemukan pada musim kemarau. Ditambah lagi proses pembuatan karangan yang relatif panjang dan detail membuat karangan tak lagi diminati oleh produsen.
Pembuatan karangan dimulai dengan penjemuran dibawah matahari. Kemudian dilanjutkan dengan pemasakan menggunakan kuali dari tanah liat yang memakan waktu hingga 3 jam sebelum dicetak. Air rebusan rumput laut akan dicetak pada tempurung kelapa dan didinginkan agar membentuk gel sebelum siap dikonsumsi.
Ada Nutrisi dibalik Jajanan Tradisional Karangan
Berdasarkan banyak penelitian tentang rumput laut yang dipaparkan dalam Journal of Biomedicine and Preventive Nutrition serta Journal Marine Drugs, biota laut ini disebut-sebut sebagai sumber makanan kaya nutrisi karena beragam gizi yang terkandung. Rumput laut adalah sumber dari mineral esensial seperti kalsium, zat besi, magnesium, kalium, tembaga, serta sumber vitamin yang lengkap dari A, B1, B2, B9, B12, C, D, E, K.
Tak kalah, mempunyai struktur tumbuhan membuatnya kaya akan serat pangan dan dilengkapi dengan asam amino esensial dan zat-zat aktif polifenol yang punya fungsi penting sebagai antioksidan dan anti inflamasi.
Pembentukan gel yang penting dalam membentuk olahan karangan ini didukung oleh zat aktif bernama fikokoloid yang biasanya banyak terdapat pada alga coklat atau merah. Dengan warna yang berbeda-beda seperti coklat, merah, dan hijau, ketiganya punya komposisi senyawa bioaktif yang berbeda sehingga banyak dimanfaatkan dalam dunia bioteknologi untuk mengekstrak fungsi senyawa bioaktif.
Hal ini digemari banyak pihak terutama pada pasar suplemen dunia dikarenakan kemampuan senyawa bioaktif berfungsi sebagai anti bakteri, anti virus, anti kanker, dan anti inflamasi
Nah, ApleFriends, yuk kita lestarikan panganan lokal khas Indonesia. Tentunya selain citarasanya yang sedap, banyak juga lho nutrisi yang bisa didapatkan. Kira-kira selanjutnya apa lagi ya olahan tradisional yang akan kita gali? Kasih tahu MinDip yaa!
Baca juga: Bongko Kopyor Khas Gresik: Resep dan Kandungan Gizinya!
Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien
Referensi:
- Karangan Kudapan Langka dari Tepi Selatan Jogja – Yogyes
- Karangan Rumput Laut, Kuliner Khas Bantul – Sobondeso
- An Overview to the Health Benefits of Seaweeds Consumption. 2021: Journal of Marine Drugs
- Seaweeds as nutritional supplements: Analysis of nutritional profile, physicochemical properties and proximate composition of G. acerosa and S. wightii. 2013: Journal of Biomedicine & Preventive Nutrition