Black Frozen Yogurt (BFY) belakangan ini semakin menjadi tren di kalangan pecinta kuliner. Selain tampilannya yang unik dan menggoda, makanan ini juga mengusung klaim kesehatan yang menarik perhatian banyak orang. Lalu, apa sih yang membuat BFY begitu populer, dan apa saja manfaat gizi yang terkandung di dalamnya?
1. Keunikan Penampilan dan Rasa
Salah satu daya tarik utama Black Frozen Yogurt adalah penampilannya yang hitam pekat. Warna gelap ini biasanya berasal dari bahan seperti activated charcoal atau arang aktif, yang digunakan dalam beberapa resep BFY.
Meskipun terlihat tidak biasa, warna hitam ini justru memberikan daya tarik visual yang kuat, terutama bagi mereka yang aktif di media sosial. Rasa BFY cenderung lebih kuat dan sedikit lebih asam daripada frozen yogurt biasa, memberikan sensasi rasa yang berbeda.
2. Kandungan Gizi yang Bermanfaat
Frozen yogurt sendiri dikenal sebagai alternatif yang lebih sehat dibandingkan dengan es krim biasa. BFY tidak hanya rendah kalori, tetapi juga mengandung probiotik, yang bermanfaat untuk pencernaan. Selain itu, BFY sering diperkaya dengan bahan-bahan sehat seperti activated charcoal, matcha, atau teh hijau, yang masing-masing memiliki manfaat kesehatan.
Activated Charcoal
Activated charcoal, yang memberikan warna hitam pada yogurt, sering dikaitkan dengan manfaat detoksifikasi. Banyak yang percaya bahwa arang aktif dapat membantu tubuh menyerap racun dan bahan kimia berbahaya dari pencernaan. Meski manfaat kesehatan ini belum sepenuhnya terbukti secara ilmiah, activated charcoal memang dikenal memiliki kemampuan untuk menyerap zat berbahaya dalam tubuh.
Kandungan Probiotik
Seperti halnya yogurt pada umumnya, Black Frozen Yogurt mengandung probiotik yang mendukung kesehatan pencernaan. Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang dapat memberikan manfaat kesehatan, terutama untuk keseimbangan mikroflora usus. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi probiotik dapat membantu memperbaiki sistem pencernaan dan meningkatkan imunitas.
3. Manfaat Kesehatan Lainnya
Selain probiotik, bahan tambahan seperti matcha (teh hijau bubuk) dan teh hitam yang sering digunakan dalam BFY juga memiliki berbagai manfaat kesehatan. Matcha, misalnya, mengandung antioksidan yang tinggi dan dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa matcha dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mendukung pengelolaan berat badan. Namun, meskipun terdapat manfaat kesehatan, penting untuk diingat bahwa Black Frozen Yogurt tetap mengandung gula dan kalori. Oleh karena itu, konsumsinya perlu dilakukan dengan bijak, terutama bagi mereka yang memperhatikan asupan kalori atau memiliki masalah kesehatan tertentu.
4. Topping Sehat yang Menambah Nutrisi
Salah satu hal menarik tentang BFY adalah kemampuannya untuk dipadukan dengan berbagai macam topping, seperti buah segar, kacang-kacangan, atau granola.
Topping-topping ini tidak hanya menambah tekstur dan rasa, tetapi juga meningkatkan kandungan gizi, seperti serat, vitamin, dan mineral.
Misalnya, menambahkan buah-buahan pada BFY dapat meningkatkan asupan antioksidan dan vitamin C, sementara kacang-kacangan menyediakan lemak sehat dan protein.
Black Frozen Yogurt bukan hanya populer karena tampilannya yang menarik dan inovatif, tetapi juga karena klaim manfaat kesehatannya yang mengundang perhatian banyak orang.
Dengan kandungan probiotik dari yogurt, potensi manfaat dari activated charcoal, dan topping sehat yang dapat disesuaikan, BFY menjadi pilihan menarik bagi mereka yang mencari camilan sehat namun tetap lezat.
Baca juga: Greek Yoghurt dan Greek Style Yoghurt itu Berbeda? : Kenali Yoghurt di setiap Label Pembelian!
Referensi:
- The World’s First Black Frozen Yogurt Black Sakura – Soursally.co.id
- Frozen Yogurt: A Healthy Dessert That’s Low in Calories – Healthline
- Activated Charcoal for Acute Poisoning: One Toxicologist’s Journey (2010), Journal of Medical Toxicology
- The Role of Prebiotics and Probiotics in Human Health: A Systematic Review with a Focus on Gut and Immune Health (2022), Food & Nutrition Journal
- Beneficial effects of green tea: A literature review (2010), Chinese Medicine
Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien