Ketahui Keunikan Sertifikasi Halal Kosher (Halal versi Yahudi) beda dengan Sertifikasi Halal Islam

Hello Aplefriend, apa saja yang kamu ketahui tentang sertifikasi keamanan pangan? Beberapa perusahaan pangan di Indonesia dan restoran biasanya menerapkan beberapa sertifikasi yang sudah umum karena merupakan keharusan dalam menjalankan perusahaan pangan yang berkelanjutan.  Saat ini sertifikasi yang umum dikenal adalah ISO series, FSSC 22000, BRC dan lainnya. Perbedaan tiap sertifikasi tentunya ada tujuan dan prioritas agar keamanan pangan dapat terlaksana. Perusahaan yang sudah memiliki sertifikasi tersebut biasanya lebih dipercaya oleh konsumen, dan mampu bersaing untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Di Indonesia sendiri, dimana mayoritas penduduknya muslim, tentunya kalian tidak asing dengan sertifikasi Halal yang ketetapannya dikeluarkan oleh Kementrian Agama Indonesia. Namun, apakah kalian tau, di antara produk pangan yang kita beli dari supermarket juga memiliki logo halal lain, yang bernama Halal Kosher

Apa itu Sertifikasi Kosher?

Tahukah kamu, Aplefriends? Halal Kosher adalah dokumen yang menunjukan makanan yang diproduksi sesuai dengan hukum diet yahudi atau hukum kashrut. Di Amerika, mereka tidak menyadari bahwa makanan yang mereka konsumsi menerapkan sertifikasi Kosher. Lorong supermarket yang ada di Amerika dan beberapa di negara kita memiliki simbol halal OU (Orthodox Union Kosher). Di Amerika sendiri hampir 70% makanan yang dijual memiliki sertifikat halal OU. Dari produk oreo, soda, susu memiliki lambang ini. Istilah Kosher artinya tepat dan lengkap. Dalam bahasa kita, Yahudi Sephardic mengucapkan Kashar dan Ashkenazi Jewish Kosher. Dalam studi sertifikasi, bahan makanan yang paling sensitif dalam hal sertifikat Kosher adalah daging dan susu. Mereka mempercayai konsumsi produk hewani jenis tertentu tidak diperbolehkan dan daging hewan diolah secara terpisah. 

Perbedaan Proses Sertifikasi Kosher dan Sertifikasi Halal Muslim 

Berbeda dengan sertifikasi halal Muslim yang melarang konsumsi babi, darah, reptil dan amfibi, berdasarkan kriteria kosher, mereka bebas mengonsumsi hewan darat, dan ruminansia. Namun, mereka juga dilarang mengonsumsi daging babi, kelinci dan unta. Konsumsi semua jenis serangga, reptil dan hewan pengerat juga dilarang. Burung yang dikonsumsi ada dua puluh jenis yang tercantum dalam kitab Taurat dan hewan terbang selain itu tidak diperbolehkan. Hukum Kashrut juga melarang mengonsumsi telur dan susu dari hewan yang tidak layak untuk dikonsumsi. Selain itu, ada beberapa persyaratan mutlak yang harus diperhatikan dalam penerapan sertifikasi Halal Kosher, seperti:

1. Orang yang diizinkan untuk menyembelih hewan haruslah ulama khusus yang telah mendapatkan pelatihan khusus

2. Sebelum disembelih, hewan-hewan harus menjalani pemeriksaan khusus, setidaknya tidak boleh ada penyakit atau kecacatan yang terlihat

3. Hewan harus disembelih dengan tepat dan tidak boleh menderita saat disembelih

4. Darah binatang harus seluruhnya ditumpahkan

5. Organ dalam dari hewan yang sudah disembelih kembali diperiksa untuk mengetahui apakah terdapat penyakit dan cacat

6. Potongannya harus sesuai dengan pemotongan khusus yang disebut martir

7. Tidak ada batasan dalam konsumsi produk herbal. Namun, utamanya harus terbebas dari jenis hama, parasit dan serangga yang membahayakan kesehatan.

Dalam sertifikasi Kosher, prosesnya akan dilaksanakan oleh organisasi yang memiliki otoritas sertifikasi. Poin penting saat proses sertifikasi adalah upaya perusahaan dalam memerangi hama. Selain itu, proses sertifikasi perlu disaksikan oleh seorang Yahudi.

Keuntungan Menerapkan Sistem Sertifikasi Kosher

1.  Memperluas jaringan Pasar

Penerapan sertifikasi Halal membuat konsumen yang memeluk agama akan merasakan keamanan dan terjamin. Banyak bukti yang menunjukan bahwa simbol halal meningkatkan pangsa pasar

2. Investasi yang menguntungkan

Beberapa perusahaan skala besar yang menerapkan sertifikasi Kosher bertujuan untuk mendapatkan pangsa yang juga lebih besar, selain itu melakukan sertifikasi adalah investasi yang menguntungkan yang dilakukan oleh perusahaan

3. Kesadaran Masyarakat akan pentingnya Keamanan dan Jaminan Pangan 

Beberapa masyarakat yang mungkin bukan seorang Yahudi, mencari makanan yang memiliki logo Kosher. Sertifikasi Kosher memberikan jaminan bahwa pangan yang dijual adalah kualitas tinggi dan sehat oleh konsumen

Kebanyakan dari kita mungkin hanya mengetahui beberapa sertifikasi pangan seperti  ISO series, FSSC, dan sertifikasi Halal Islam. Namun, sedikit yang mengetahui bahwa disekitar kita juga terdapat pangan yang berlabelkan OU yang artinya halal Kosher. Berbeda dengan Halal Islam, sistem sertifikasi Kosher lebih ketat karena mengikuti kaidah yang ada di kitab Taurat. Meskipun sama-sama mengharamkan konsumsi darah, babi, reptil, Halal Kosher mengharuskan pemisahan pengolahan makanan mentah dan sayur karena terdapat beberapa jenis binatang yang tidak boleh dikonsumsi oleh kaum Yahudi. Di era globalisasi ini, pembelian pangan berlabel halal bukan hanya permasalahan penganut agama saja, tapi juga tujuan untuk mendapatkan pangan yang aman, sehat dan berkualitas tinggi.

Baca juga: Pewarna Karmin Pada Makanan, Apakah Aman dan Halal?

References:

  1. Mengapa Mendapatkan Sertifikasi Kosher – Kosher Certification Service
  2. Kosher dan Halal di Yerussalem: Menyatukan atau Memisahkan? – UIN Sunan Kalijaga
  3. Kosher: Aturan Makanan “Halal” ala Ajaran Yahudi – Nibble

Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *