Konsumsi Es Krim Saat Anak Demam, Apakah Aman?

“Es krim dapat membantu menurunkan suhu tubuh saat anak demam, sekaligus membantu memenuhi asupan cairan dan kalori,” ujar dr. Reza Fahlevi, SpA(K). Pernyataan itu datang di tengah kebingungan yang kerap melanda orang tua saat anak demam. Di satu sisi, ada naluri untuk melindungi dan memberi yang terbaik. Di sisi lain, ada warisan nasihat lama yang menyebut makanan dingin sebagai pantangan saat tubuh tidak sehat. Maka, ketika seorang ibu membagikan pengalamannya memberi es krim kepada anak yang demam lewat media sosial, diskusi pun mengalir deras.

Namun, di balik kekhawatiran itu, dunia medis justru memberikan perspektif yang berbeda. Es krim, yang selama ini dianggap sebagai pemicu batuk atau memperparah demam, ternyata memiliki manfaat yang tidak bisa diabaikan. Terutama ketika anak menolak makan dan minum, es krim bisa menjadi jembatan untuk tetap memberi asupan energi dan cairan.

Memahami Mekanisme Tubuh

Demam adalah respons alami tubuh terhadap infeksi. Ketika suhu tubuh meningkat, metabolisme pun bekerja lebih cepat. Dalam kondisi ini, tubuh membutuhkan lebih banyak cairan dan kalori untuk mendukung sistem imun. Sayangnya, anak yang demam sering kali kehilangan nafsu makan, bahkan menolak minum.

Es krim, dengan suhu dingin dan rasa yang disukai anak-anak, bisa menjadi solusi praktis. Menurut dr. Theresia Rina Yunita, es krim tidak memperparah demam karena suhu tubuh tidak dipengaruhi langsung oleh makanan dingin. Justru, sensasi dingin dari es krim bisa memberi kenyamanan dan membantu menurunkan suhu tubuh secara lokal di rongga mulut dan tenggorokan.

Kandungan Gizi dan Efek Psikologis Es Krim

Selain efek fisik, es krim juga memiliki nilai psikologis. Anak yang sedang sakit cenderung rewel dan sulit ditenangkan. Memberikan makanan yang disukai, seperti es krim, bisa membantu memperbaiki suasana hati dan membuat anak lebih kooperatif dalam menjalani perawatan. Kandungan kalori dari susu dan gula dalam es krim juga memberi energi tambahan yang dibutuhkan tubuh saat melawan infeksi.

Namun, penting untuk memperhatikan jenis dan jumlah es krim yang diberikan. Produk dengan kandungan gula berlebih atau tambahan pewarna buatan sebaiknya dihindari. Pilihan terbaik adalah es krim berbahan dasar susu murni tanpa pemanis buatan, atau bahkan es krim buatan sendiri dengan buah segar sebagai bahan utama.

Mitos yang Perlu Diluruskan

Di banyak keluarga, larangan makan es krim saat sakit sudah menjadi semacam dogma. Padahal, menurut dr. Rizal Fadli, tidak ada bukti medis yang menyatakan bahwa es krim memperburuk demam. Yang perlu diwaspadai adalah jika anak memiliki riwayat alergi terhadap produk susu atau intoleransi laktosa. Dalam kasus seperti itu, alternatif seperti sorbet buah atau es krim non-dairy bisa menjadi pilihan aman.

Penting juga untuk membedakan antara demam biasa dan kondisi medis yang lebih serius. Jika demam disertai dengan batuk berat, radang tenggorokan, atau infeksi saluran pernapasan atas, konsultasi dengan dokter tetap menjadi langkah utama sebelum memberikan makanan dingin.

Ketika Dingin Menjadi Penawar

Es krim bukan obat, tetapi bisa menjadi bagian dari perawatan yang menyenangkan dan bermanfaat. Di tengah kekhawatiran dan kelelahan saat anak demam, memberi es krim bisa menjadi momen kecil yang membawa kenyamanan. Yang dibutuhkan bukan larangan, tetapi pemahaman. Karena dalam dunia parenting, keputusan terbaik sering kali lahir dari keseimbangan antara naluri dan pengetahuan.

Bagi pembaca yang sedang menjalani peran sebagai orang tua, pengasuh, atau pendidik, informasi ini bukan sekadar trivia, tetapi bekal untuk menghadapi hari-hari penuh tantangan. Karena merawat anak bukan hanya soal obat dan suhu tubuh, tetapi juga tentang memberi rasa aman dan cinta dalam bentuk yang paling sederhana.

Baca Juga: Minum Air Es Bisa Bikin Gemuk, Mitos atau Fakta?

Referensi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner TikTok