Kopi: Dampak Positif, Negatif, dan Cara Sehat Mengonsumsinya

Kopi bisa dianggap sebagai kebutuhan pokok untuk sebagian orang. Kopi umumnya dikonsumsi untuk mendapat efek kafein yang ada di dalamnya. Kafein dibutuhkan karena mampu menstimulasi sistem saraf pusat sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi kelelahan. 

Namun, dampak kafein pada tubuh manusia sangat kompleks, sehingga secara bersamaan memiliki dampak positif dan negatif. Yuk simak bagaimana kafein mempengaruhi berbagai sistem tubuh agar kita bisa menilai apakah sebenarnya kafein/kopi ini baik atau buruk bagi tubuh kita!

Dampak Positif Kafein Bagi Kesehatan

Meningkatkan Konsentrasi dan Kewaspadaan

Kafein sering digunakan untuk meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi. Otak kita bisa melepaskan adenosin sehingga membuat kita merasa lelah, kafein bekerja untuk menanggulangi hal tersebut sehingga membantu kita tetap terjaga dan fokus. Penelitian menunjukkan kafein bisa memperbaiki suasana hati, meningkatkan memori jangka pendek, dan mempercepat respons, terutama saat kita merasa lelah atau kurang tidur.

Baca Juga: Masih Mengantuk Meski Sudah Minum Kopi? Ini Penyebabnya!

Meningkatkan Performa Fisik dan Membakar Lemak

Kafein juga bisa membantu meningkatkan performa fisik. Kafein membantu melepaskan lemak dari jaringan tubuh untuk digunakan sebagai energi, sehingga membuat kita merasa lebih kuat dan tidak mudah lelah. Selain itu, kafein dapat meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak, sehingga sering digunakan dalam produk penurun berat badan.

Melindungi Otak dari Penyakit

Mengonsumsi kafein secara rutin dikatakan dapat menurunkan risiko terkena penyakit otak seperti Alzheimer dan Parkinson. Kafein dapat melindungi otak dengan mencegah penumpukan protein berbahaya dan mengurangi peradangan.

Baik untuk Jantung dan Mengurangi Risiko Diabetes

Minum kopi dalam jumlah yang tidak berlebihan (3-5 cangkir per hari) dapat mengurangi risiko penyakit jantung seperti stroke dan penyakit jantung koroner. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kafein dapat membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2 dengan meningkatkan fungsi tubuh dalam menggunakan insulin.

Mengandung Antioksidan

Kopi kaya akan antioksidan, yang membantu melawan radikal bebas dan peradangan di tubuh. Antioksidan ini bisa membantu mencegah penyakit kronis, termasuk beberapa jenis kanker.

Bagaimana dengan Kopi Susu?

Semakin populernya kopi di masa kini salah satunya karena banyaknya pilihan sajian yang memperluas pasar penikmat kopi. Kopi dengan tambahan susu bisa dikatakan sebagai favorit masyarakat pada umumnya, karena rasa yang lebih mudah diterima. Namun, apakah manfaat kopi masih kita bisa dapat jika kopi disajikan bersamaan dengan susu?

Penambahan susu ke dalam kopi membawa beberapa keuntungan diantaranya:

  • Susu mengurangi keasaman kopi, membuatnya lebih ramah bagi lambung.
  • Susu menurunkan suhu kopi, mengurangi risiko panas di kerongkongan.
  • Susu menambahkan nutrisi seperti kalsium, protein, dan vitamin.

Adapun berikut ini beberapa kekurangan dari kopi yang ditambahkan susu:

  • Jumlah kalori bertambah dari susu.
  • Mengurangi manfaat antioksidan kopi karena protein dalam susu dapat berikatan dengan beberapa antioksidan kopi, seperti asam klorogenat. Namun, dampak ini relatif kecil.
  • Susu bisa sedikit mengubah efek peningkatan performa kognitif kopi.

Secara keseluruhan, meskipun susu dapat mengubah beberapa sifat kopi, susu umumnya tidak menghilangkan manfaat kesehatannya dan dapat meningkatkan nilai gizi serta pengalaman sensorik dari minuman tersebut.

Dampak Negatif Kafein Bagi Kesehatan

Mengganggu Tidur

Kafein bisa membuat kita tetap terjaga, tapi jika dikonsumsi terlalu dekat dengan waktu tidur, bisa mengganggu kualitas tidur. Ini bisa membuat kita sulit tidur nyenyak, dan akhirnya merasa lelah keesokan harinya, memaksa kita mengonsumsi lebih banyak kafein dan memulai siklus yang tidak sehat.

Meningkatkan Kecemasan dan Detak Jantung

Mengonsumsi terlalu banyak kafein bisa menyebabkan rasa cemas, gugup, atau bahkan serangan panik, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap kafein. Kafein juga bisa meningkatkan detak jantung dan menyebabkan perasaan cemas atau jantung berdebar.

Menimbulkan Ketergantungan dan Gejala Putus Kafein

Mengonsumsi kafein secara teratur bisa membuat tubuh mengalami ketergantungan. Jika berhenti tiba-tiba, seseorang mungkin akan mengalami gejala seperti sakit kepala, lelah, atau sulit berkonsentrasi.

Masalah Pencernaan dan Refluks Asam

Kafein dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang bisa menyebabkan mulas atau masalah pencernaan lainnya. Kafein juga bersifat diuretik, yang berarti bisa membuat kita lebih sering buang air kecil dan berisiko mengalami dehidrasi.

Risiko untuk Ibu Hamil dan Anak-anak

Konsumsi kafein dalam jumlah tinggi selama kehamilan bisa meningkatkan risiko keguguran, bayi lahir dengan berat badan rendah, atau kelahiran prematur. Anak-anak dan remaja juga harus membatasi konsumsi kafein karena bisa memengaruhi perkembangan otak dan mengganggu pola tidur mereka.

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Efek Kafein

Setiap orang bisa mengalami efek yang berbeda saat mengonsumsi kafein. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut.

  • Genetik dan Respons Tubuh
    Cara tubuh kita memproses kafein bisa berbeda-beda tergantung pada faktor genetik. Beberapa orang bisa mencerna kafein dengan cepat dan tidak mudah mengalami efek samping, sementara lainnya ada yang lebih lambat sehingga rentan terhadap efek buruk seperti kecemasan atau gangguan tidur.
  • Jumlah dan Frekuensi Konsumsi
    Jumlah kafein yang dikonsumsi sangat menentukan dampaknya. Konsumsi kafein dalam jumlah sedang (sekitar 2-4 cangkir kopi) umumnya dianggap aman untuk kebanyakan orang dewasa. Namun, konsumsi lebih dari itu bisa meningkatkan risiko efek samping seperti insomnia dan detak jantung cepat.
  • Gaya Hidup dan Kondisi Kesehatan
    Usia, kondisi kesehatan, gaya hidup, dan penggunaan obat-obatan tertentu juga bisa mempengaruhi bagaimana kafein berdampak pada tubuh seseorang. Orang dengan masalah kesehatan seperti penyakit jantung atau gangguan kecemasan mungkin perlu mengurangi konsumsi kafein mereka.

Tips Aman Mengonsumsi Kopi

  • Konsumsi Secukupnya: Bagi kebanyakan orang dewasa, konsumsi kafein hingga 400 mg per hari (sekitar 3-5 cangkir kopi) dianggap aman dan bisa bermanfaat.
  • Kenali Diri Sendiri: Penting untuk mengetahui seberapa sensitif tubuh kita terhadap kafein dan menyesuaikan konsumsinya. Kalau kamu memiliki masalah kesehatan tertentu atau sangat sensitif terhadap kafein maka harus lebih berhati-hati.
  • Hindari Kafein di Malam Hari: Untuk menghindari gangguan tidur, sebaiknya hindari konsumsi kafein pada sore atau malam hari. Dianjurkan untuk berhenti minum kopi setidaknya 6 jam sebelum tidur, namun hal ini kembali lagi pada sensitivitas kita terhadap kafein yang bisa bervariasi antar individu.
  • Pertimbangkan Kelompok Khusus: Wanita hamil, anak-anak, remaja, dan mereka dengan kondisi medis tertentu harus membatasi asupan kafein.

Jadi, Apakah Kopi Baik atau Buruk?

Dampak kafein pada kesehatan bergantung pada seberapa banyak kita mengonsumsinya, bagaimana tubuh kita merespons, dan gaya hidup kita secara keseluruhan. Bagi kebanyakan orang, kafein dalam jumlah sedang bisa memberikan manfaat seperti meningkatkan konsentrasi dan melindungi otak.

Namun, konsumsi yang berlebihan atau bagi mereka yang sensitif bisa menyebabkan efek negatif seperti gangguan tidur, kecemasan, dan masalah pencernaan. Kuncinya adalah mengonsumsi kafein dengan bijak, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh kita.

Penulis: Rahmi Khoerunnisa, S.Si | Editor: Izzati Hayu Andari, S.Gz, MPH

Referensi

  • Brezinova Belkova, J., Liskova, A., & Cibulka, R. (2022). “Caffeine as a Factor Influencing the Functioning of the Human Body—Friend or Foe?” Nutrients, 14(2), 548.
  • O’Keefe, J. H., Bhatti, S. K., Patil, H. R., DiNicolantonio, J. J., Lucan, S. C., & Lavie, C. J. (2013). “The Impact of Caffeine and Coffee on Human Health.” Mayo Clinic Proceedings, 88(10), 1066-1084.
  • Rashidinejad, A., Tarhan, O., Rezaei, A., Capanoglu, E., Boostani, S., Khoshnoudi-Nia, S., … & Jafari, S. M. (2022). Addition of milk to coffee beverages; the effect on functional, nutritional, and sensorial properties. Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 62(22), 6132-6152.
  • Caffeine: How Much Is Safe and How It Affects Your Body Systems (webmd.com) 
  • Is Coffee with Milk Bad for Your Health? The Pros and Cons (lifeadvancer.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *