Sering Makan Makanan Instan? Ini Arti UPF dan Risikonya!

Halo ApleFriends! Saat ini, produk makanan semakin berkembang pesat. Mulai dari yang melalui sedikit tahap pengolahan hingga yang melibatkan proses industri yang kompleks. Untuk menghasilkan makanan dengan palatabilitas tinggi dan tampilan menarik.

Namun, seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan ini juga membawa dampak terhadap kesehatan. Salah satu isu penting yang banyak dibahas saat ini adalah Ultra-Processed Foods (UPF). Lalu, apa sebenarnya UPF itu dan bagaimana kandungan gizinya? Yuk, simak penjelasan berikut ini!

Definisi Ultra-Processed Foods 

Ultra-Processed Foods (UPF) didefinisikan sebagai formulasi dari berbagai bahan pangan yang telah diproses secara industri. Dikombinasikan dengan zat tambahan seperti pewarna, perisa, pemanis, dan emulsifier. 

Berbeda dengan makanan segar atau olahan minimal, UPF sering kali hanya mengandung sedikit atau bahkan tidak mengandung bahan pangan utuh sama sekali. Seperti biji-bijian, sayuran, buah, maupun daging segar. Serta dibuat melalui proses industri yang kompleks untuk menghasilkan produk yang praktis, tahan lama, dan sangat menggugah selera.

Contoh UPF antara lain minuman manis, permen, es krim, cokelat, makanan ringan gurih, burger, sosis dan daging olahan, hidangan beku, serta sereal sarapan siap saji. Produk-produk ini umumnya tinggi lemak, gula, garam, dan energi. Akan tetapi rendah protein, serat, mikronutrien, dan senyawa bioaktif penting. Sehingga sering dikaitkan dengan penurunan kualitas pola makan dan peningkatan risiko masalah kesehatan.

(UPF): Pasti Mengandung Bahan Tambahan! 

UPF atau makanan ultra proses merupakan produk pangan hasil formulasi berbagai bahan industri melalui tahapan pengolahan yang kompleks. Fokus utama dari proses ini bukan lagi mempertahankan nilai gizi alami, melainkan menciptakan produk yang tahan lama, konsisten, dan memiliki cita rasa tinggi.

Untuk mencapai karakteristik tersebut, produsen biasanya menggunakan berbagai bahan hasil fraksinasi seperti gula, lemak, pati, dan protein. Kemudian dikombinasikan dengan beragam zat aditif, seperti pewarna, perisa, pengawet, dan penstabil. 

Tak jarang, satu produk UPF dapat mengandung hingga tiga atau lebih jenis aditif untuk mendapatkan tekstur, rasa, dan tampilan yang diinginkan. Kombinasi bahan dan proses pengolahan ini menjadikan UPF sangat berbeda dari makanan alami. Baik dari segi komposisi gizi maupun efeknya terhadap kesehatan.

Rahasia di Balik Komposisi UPF!

Ciri khas utama UPF adalah penggunaan berbagai bahan hasil fraksinasi yang jarang atau bahkan tidak digunakan dalam masakan rumahan, seperti turunan gula, protein, dan minyak (misalnya high-fructose corn syrup, maltodextrin, protein isolate, dan minyak terhidrogenasi).

Selain itu, UPF juga mengandung zat aditif seperti pewarna, perisa, penambah rasa, emulsifier, pengental, dan pemanis buatan yang berfungsi untuk meningkatkan daya tarik rasa, aroma, maupun tekstur produk, sehingga menjadi sangat menggugah selera.

Pentingnya Batasan Konsumsi UPF

Konsumsi Ultra-Processed Foods (UPF) perlu dibatasi sebagai langkah penting dalam pencegahan penyakit tidak menular. UPF umumnya tinggi lemak, gula, garam, dan kalori, tetapi rendah serat serta zat gizi mikro, sehingga menurunkan kualitas diet dan meningkatkan risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Proses industri seperti pemanasan tinggi, penggunaan aditif, dan kemasan tertentu juga dapat menghasilkan senyawa karsinogenik (penyebab kanker) dan genotoksik (merusak gen).

Selain itu, konsumsi UPF yang berlebihan meningkatkan asupan gula tambahan, mengubah komposisi mikrobiota usus, meningkatkan kadar C-reactive protein, serta memengaruhi profil lipoprotein darah yang berperan dalam peradangan dan gangguan metabolik. UPF juga cenderung menggantikan bahan pangan segar, sehingga menurunkan kualitas pola makan secara keseluruhan. Karena itu, pembatasan konsumsi UPF menjadi strategi penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang

Baca Juga: Hubungan Makanan Ultra-Proses dengan Penyakit Metabolik

Referensi

  1. Ultra-processed foods: what they are and how to identify them (2019), Public Health Nutrition
  2. Ultra-Processed Foods and Health Outcomes: A Narrative Review (2020), Nutrients
  3. Consumption of ultra-processed foods and health outcomes: a systematic review of epidemiological studies (2020), Nutrition Journal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner TikTok