Makanan dan Kesehatan Mental, Fiksi atau Bukan?

Kamu adalah apa yang kamu makan.

Bukan sekedar ungkapan kata, tapi ada makna di dalamnya.

Bukan sekedar perubahan fisik, tapi ternyata mental pun dapat dipengaruhi oleh apa yang kamu makan.

Kesehatan Mental

Banyak artis maupun selebriti yang mengakui dirinya mengalami gangguan mental. Entah itu di Indonesia maupun di mancanegara. Orang awam pun juga mengalami hal yang sama. Entah itu memang diagnosis tenaga kesehatan atau hanya self diagnose.

Terlepas dari itu, kesehatan mental tidak dapat diabaikan.

Kesehatan mental adalah keadaan kesejahteraan mental yang memungkinkan orang mengatasi tekanan hidup, menyadari kemampuan mereka, belajar dengan baik dan bekerja dengan baik, dan berkontribusi pada komunitas mereka.

Adakah hubungannya dengan gizi?

Penyakit mental dikaitkan dengan banyak gangguan metabolisme di otak dan terjadi bersamaan dengan banyak gangguan metabolisme lainnya seperti obesitas, diabetes, dan Cardiovascular Disease (CVD).

Selain urbanisasi, globalisasi, termasuk industri makanan, dan gaya hidup, ternyata kebiasaan makan pun memiliki korelasi dengan status psikologis seseorang.

(Baca juga: Makanan Sehat saat Kamu Mengalami Binge Eating – Diet Partner)

Hasil penelitian pun mengungkapkan beberapa zat gizi dalam makanan memiliki efek perlindungan psikis. Zat-zat gizi tersebut diantaranya adalah vitamin, zink dan omega 3.

Efek antioksidan, anti inflamasi serta efek menghambat terjadinya apoptosis (kematian sel) menjadi kunci. Hal ini karena efek tersebut mempengaruhi fungsi sel membran dalam otak. Sehingga akan menurunkan depresi hingga menstabilkan mood.

“Kamu adalah apa yang kamu makan” bisa saja bukan sekedar ungkapan. Jadi, mari mulai memperhatikan makanan yang kita masukkan ke dalam tubuh.

(Baca juga: Memuntahkan Makanan Agar Kurus? Waspada Bulimia! – Diet Partner)

Penulis: Safira Rifdah Hafshah, S.Gz. | Editor: Anisya Nur Andani