Mau Menerapkan BLW (Baby Led Weaning)? Yuk Simak Kelebihan dan Kekurangannya!

Saat ini ada beberapa teknik dalam memberikan MPASI kepada bayi, salah satunya adalah Baby Led Weaning atau BLW. Sejak dipopulerkan 10-15 tahun yang lalu, BLW telah menjadi perhatian khusus di dunia kesehatan karena banyak pro dan kontra akan penerapan BLW pada bayi yang baru belajar makan. BLW sendiri merupakan teknik mengizinkan bayi dalam makan makanannya sendiri (self-feed). Berbeda dengan yang biasa dilakukan, dimana caregiver memberikan makanan kepada bayi. 

Metode BLW dipopulerkan oleh Rapley dan Markett tahun 2005 di dalam bukunya yang berjudul Baby Led Weaning: Essential Guide to Introducing Solid Foods and Helping your Baby to Grow Up a Happy and Confident Eater, dimana menyarankan bayi diberikan finger food sejak usia 6 bulan. Berbeda dengan panduan WHO dimana bayi seharusnya diberikan makanan dalam bentuk puree atau lumat. Selain itu, orang tua menawarkan beberapa menu makanan dimana akhirnya bayi sendirilah yang menentukan apa yang mereka makan. Tentunya hal ini menjadi perdebatan para ahli terutama dalam pemenuhan zat gizinya. 

Kelebihan Penerapan BLW pada awal MPASI

1. Mendorong Kemandirian Bayi untuk Makan

Bayi yang sejak awal diperkenalkan teknik BLW mendukung dirinya untuk bisa belajar makan sendiri, memilih makanan yang mereka inginkan dan mengontrol porsi makan

2. Mengembangkan Motorik Halus

Bayi yang menerapkan BLW juga secara langsung melatih dan mengembangkan motorik halusnya seperti menggenggam, meraih, dan memasukan makanan ke mulut

3. Bayi belajar berbagai tekstur makanan

Pada tahap ini, bayi memungkinkan belajar untuk mengeksplorasi berbagai jenis makanan dengan rasa dan tekstur yang berbeda. BLW memfasilitasi bayi untuk belajar berbagai jenis makanan sehingga meminimalisir bayi menjadi seorang “picky eater

4. Mengurangi Risiko Obesitas dan Gangguan Makan

Bayi secara mandiri belajar mengenali rasa lapar dan kenyang. Sehingga mengurangi risiko obesitas pada bayi. Hal ini juga didukung oleh penelitian cohort yang dilakukan oleh Brown, Jones dan Rowan di tahun 2017, bahwa bayi yang menerapkan baby led weaning memiliki risiko terjadinya obesitas lebih rendah dari bayi yang diberikan makan oleh caregiver

5. Meningkatkan Sikap Hidup Sehat terhadap Makanan

Dalam penerapan BLW, orang tua diharapkan memperkenalkan menu makan keluarga yang mengedepankan real food, sehingga anak yang menerapkan BLW umumnya mengonsumsi makanan seperti sayur buah lebih banyak dari anak yang tidak menerapkan BLW. Faktor lainnya adalah beberapa anak yang tidak menerapkan BLW ditemukan mengonsumsi makanan fortifikasi siap saji tinggi gula

Kekurangan penerapan Baby Led Weaning

1. Bayi mudah tersedak

Pada awal MPASI, dalam guide di buku baby led weaning, bayi sudah diperkenalkan finger food yang memiliki tekstur yang cukup padat. Pada awal pengenalan makanan, mengunyah dan menelan merupakan hal yang cukup sulit bagi bayi, sehingga bayi yang menerapkan BLW lebih mudah tersedak. Diperlukan kombinasi dalam penerapan BLW dan pengawasan dari caregiver agar bayi tetap aman dan nyaman ketika menyantap makanannya

2. Potensi kekurangan Nutrisi

Pada saat proses makan, bayi menentukan sendiri jenis makanan yang dimakan dimana memungkinkan bayi kekurangan zat gizi. Padahal, pada awal perkembangannya setidaknya bayi tidak boleh mengalami defisiensi Fe dan vitamin D. Modifikasi BLW perlu diterapkan agar bayi tetap terpenuhi kecukupan zat gizinya. Hal ini juga didukung oleh penelitian dari Brown, Jones dan Rowan tahun 2017, bayi yang menerapkan BLW mengonsumsi protein lebih sedikit dari bayi yang diberi makan secara tradisional

3. Proses yang Kotor 

Pada awal tahap pengenalan makanan, reflex dasar yang akan ditunjukan oleh bayi adalah melempar makanan yang disediakan sehingga makanan yang seharusnya di asup harus terbuang. 

Hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan BLW

1. Jenis makanan yang diberikan saat BLW

Dalam tahap pengenalan makanan pada si kecil, dianjurkan orang tua dapat memberikan makanan yang dapat memenuhi kebutuhan zat gizi makro dan mikronya. Sumber protein dapat berupa telur, daging, ikan tanpa duri yang tentunya teksturnya disesuaikan. 

2. Kesiapan bayi saat akan memulai BLW

Setiap bayi memiliki kesiapannya sendiri dalam memulai MPASI khususnya dalam menerapkan BLW. Caregiver harus bisa memperhatikan akan kesiapan bayi baik dari motorik dan kemampuan mengunyahnya. Bayi tidak mengalami kesulitan dalam mengambil makanan dan memasukannya ke dalam mulut, tidak terlahir premature atau memiliki riwayat alergi atau intoleransi makanan. Pastikan untuk konsultasi terlebih dahulu ke dokter jika ingin melaksanakan BLW

Baby led weaning adalah metode pemberian makan bayi dengan cara membiarkan bayi makan sendiri (Self feed).Dalam menerapkan baby led weaning banyak hal yang harus diperhatikan baik dari kesiapan sang bayi dan juga pengawasan agar kejadian seperti tersedak dapat minimalisir. Selain itu, hal yang harus diperhatikan lainnya adalah kecukupan zat gizi bayi terutama protein agar bayi terhindar dari stunting. Beberapa ahli menyarankan agar caregiver dapat memodifikasi teknik tradisional dan BLW, sehingga bayi mendapatkan manfaat dari terlatihnya motorik sekaligus tidak kekurangan zat gizi esensial seperti protein dan Fe.

Baca juga: Responsive Feeding VS BLW! Mana yang Lebih Baik??

References:

  1. Metode Baby-Led Weaning, Benarkah Baik untuk Si Kecil? – Siloam Hospitals
  2. Ini Kelebihan dan Kekurangan Baby Led Weaning – Halodoc
  3. Betulkah Baby Led Weaning – IDAI
  4. Baby-Led Weaning (2017) Curr Nutrition Rep 6: 148 -156
  5. What Is Baby-Led Weaning: What You Need to Know – Claveland Clinic

Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *