Dari PCOS Menjadi Kanker: Apa Hubungannya?

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) dikenal luas sebagai gangguan hormonal yang menyebabkan haid tidak teratur, jerawat, hingga sulit hamil. Tapi yang sering terlupakan adalah risiko jangka panjang yang lebih serius, termasuk potensi berkembangnya kanker, khususnya kanker endometrium. Apakah benar PCOS bisa menyebabkan kanker? Bagaimana mekanismenya? Artikel ini mengupas tuntas hubungan antara PCOS dan risiko kanker berdasarkan bukti ilmiah terbaru.

Apa Itu PCOS?

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah gangguan hormon yang umum terjadi pada perempuan usia reproduktif. Penderita PCOS biasanya memiliki satu atau lebih dari gejala berikut:

  • Haid tidak teratur atau tidak haid sama sekali
  • Hiperandrogenisme (kadar hormon pria berlebih) yang menyebabkan jerawat, rambut berlebih, dan rambut rontok
  • Ovarium polikistik, yaitu banyaknya kista kecil di ovarium yang terlihat melalui USG.

PCOS mempengaruhi ovulasi, keseimbangan hormon, dan metabolisme tubuh. Tanpa ovulasi yang teratur, tubuh perempuan tidak menghasilkan progesteron dalam jumlah cukup dan ini menjadi jadi akar masalah utama.

Kaitan PCOS dan Risiko Kanker

Beberapa penelitian menunjukkan perempuan dengan PCOS memiliki peningkatan risiko terhadap kanker tertentu, terutama kanker endometrium. Apa alasannya?

1. Kanker Endometrium (Lapisan Rahim)

Risiko kanker ini adalah yang paling menonjol pada penderita PCOS. Berikut merupakan mekanisme biologisnya:

  • Tanpa ovulasi, progesteron tidak diproduksi dalam jumlah normal.
  • Sementara itu, estrogen tetap tinggi, dan bekerja terus-menerus menebalkan lapisan rahim (endometrium).
  • Ketidakseimbangan ini disebut “unopposed estrogen effect” yaitu estrogen bekerja tanpa pengaruh progesteron.
  • Penebalan yang terus-menerus disebut hiperplasia bisa berubah menjadi sel kanker endometrium jika tidak diintervensi.

Dilansir dari  International Journal of Reproductive Biomedicine (2022). perempuan dengan PCOS memiliki risiko kanker endometrium yang hampir dua kali lipat dibandingkan perempuan tanpa PCOS.

2. Kanker Ovarium dan Kanker Payudara

Penelitian tentang hubungan PCOS dengan kanker ovarium dan kanker payudara belum konsisten. Namun ada faktor tambahan yang bisa mempengaruhi risiko:

  • Obesitas dan resistensi insulin, dua kondisi yang sering menyertai PCOS, juga merupakan faktor risiko kanker payudara dan ovarium.
  • Terapi kesuburan dan penggunaan hormon bisa ikut berperan pada risiko kanker ovarium, tetapi datanya masih terbatas.

Faktor-Faktor Risiko Kanker pada Perempuan dengan PCOS

Perempuan dengan PCOS tidak otomatis akan terkena kanker, tapi ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko, yaitu:

Faktor RisikoPenjelasan
Tidak haid selama berbulan-bulanLapisan rahim rahim terus menebal
Kegemukan atau obesitasMeningkatkan estrogen dan jaringan lemak
Diabetes atau resistensi insulinMerangsang pertumbuhan sel abnormal
Tidak pernah hamilKehamilan memberi jeda pada paparan estrogen
Tidak menjalani terapi hormonTidak adanya kontrol terhadap siklus endometrium.

Cara Mencegah Risiko Kanker bagi Penderita PCOS

Langkah pencegahan sangat penting dan bisa dilakukan dengan pendekatan menyeluruh:

1. Pola Hidup Sehat

  • Menurunkan berat badan walau hanya 5–10% dari berat awal sudah terbukti mengembalikan ovulasi.
  • Diet rendah indeks glikemik dan tinggi serat: sayuran hijau, biji-bijian, lemak sehat.
  • Batasi makanan ultra-proses dan gula tambahan.

 2. Aktivitas Fisik Teratur

  • Minimal 150 menit aktivitas aerobik sedang/minggu
  • Latihan resistensi untuk meningkatkan sensitivitas insulin

 3. Pengobatan Hormonal

  • Pil KB kombinasi (estrogen dan progestin) untuk mengatur siklus menstruasi dan menyeimbangkan hormon
  • Terapi progesteron siklik untuk mencegah penebalan endometrium

4. Pemantauan Medis Rutin

  • USG transvaginal tahunan (jika dianjurkan dokter)
  • Biopsi endometrium bila ditemukan penebalan atau perdarahan abnormal

PCOS bukan kondisi yang bisa dianggap remeh. Jika dibiarkan tanpa penanganan, ia bisa membuka jalan menuju risiko kanker yang lebih tinggi, terutama kanker endometrium. Namun dengan pemahaman yang tepat, perubahan gaya hidup, dan pengobatan hormonal, risiko ini bisa ditekan secara signifikan.

Jangan tunggu sampai gejalanya parah. Jika kamu mengalami haid tidak teratur atau didiagnosa PCOS, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemantauan dan strategi pencegahan kanker sejak dini.

Baca Juga : Ketidakseimbangan Hormon dan PCOS: Fakta Perlu Kamu Tahu

Referensi

  1. Risk of endometrial, ovarian and breast cancer in women with polycystic ovary syndrome: a systematic review and meta-analysis (2014), Human Reproduction Update Oxford Academic
  2. Polycystic ovary syndrome and risk of endometrial, ovarian, and breast cancer: a systematic review (2016), Fertility Research and Practice PubMed
  3. Risk of endometrial, ovarian, and breast cancers in women with polycystic ovary syndrome: A systematic review and meta-analysis (2022), International Journal of Reproductive Biomedicine
  4. Polycystic ovary syndrome and endometrial cancer risk: results from a nationwide cohort study (2024), American Journal of Epidemiology

Editor: Eka Putra Sedana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *