Kamu mungkin tidak menyadarinya, tetapi setiap kali kamu bercermin, sepasang matamu bisa saja sedang membisikkan peringatan penting. Menurut Journal of Stroke and Cerebrovascular Diseases, 35% kasus stroke iskemik sebenarnya memberi sinyal lewat perubahan di mata—seringkali berminggu-minggu sebelum serangan terjadi.
Tanda dan Gejala yang Muncul Saat Terjadi Penyumbatan
1. Pengelihatan yang “Putus Nyambung” Seperti TV yang Rusak
Pernah mengalami penglihatan tiba-tiba menghilang sebagian—seperti ada tirai hitam yang turun dari atas mata? Dalam dunia medis, ini disebut amaurosis fugax (kebutaan sementara). Mekanismenya mirip dengan gangguan sinyal: plak kolesterol atau gumpalan darah kecil lepas lalu menyumbat percabangan arteri retina.
Kasus di RS Cipto Mangunkusumo menunjukkan bahwa 83% pasien dengan gejala ini memiliki stenosis karotis (penyempitan pembuluh leher). Dengan rata-rata terjadi 3-7 detik yang bisa saja terjadi secara berulang dalam 1 hari. Dan banyak orang salah mengartikan gejala tersebut sebagai migrain visual
2. Pembengkakan pada Pembuluh Darah di Mata
Retinopati hipertensif sering kali menjadi pertanda diam-diam bahwa tekanan darah tinggi telah melukai pembuluh halus di retina. Perdarahan berbentuk nyala api bukan sekadar efek samping, tetapi bukti kerusakan struktural yang sudah berlangsung lama.
Studi dari Hypertension Journal mencatat bahwa kondisi ini meningkatkan risiko stroke hingga empat kali lipat. Bahkan, gejala ini bisa muncul sebelum diagnosis hipertensi ditegakkan secara medis. Yang lebih mencemaskan, survei Kemenkes menunjukkan bahwa sebagian besar penderita—sekitar 67%—tidak sadar dirinya sakit. Dalam banyak kasus, mata justru menjadi “alarm biologis” pertama sebelum gejala lain terasa.
3. Muncul Bintik Kuning pada Retina Mata
Ophthalmologist menyebut gumpalan ini Hollenhorst plaque, kristal kecil kolesterol yang tersangkut diam-diam di pembuluh retina. Beda dari xanthelasma yang mudah dilihat, plak ini hanya bisa dideteksi lewat funduskopi oleh tenaga medis.
Sumbernya pun lebih mengkhawatirkan—berasal dari serpihan plak di arteri karotis atau bahkan aorta, yang bisa sewaktu-waktu pecah dan menimbulkan komplikasi sistemik. Data dari Mayo Clinic menyebutkan bahwa sekitar 30% pasien yang ditemukan memiliki Hollenhorst plaque mengalami stroke dalam tiga tahun.
Jadi meski tak terasa, mata bisa menjadi jendela pertama menuju diagnosis penyakit jantung dan pembuluh darah yang lebih besar.
Apa Tindakan yang Harus Segera Dilakukan Jika Mengalami Gejala Tersebut?
Jangan tunggu hingga mata memberi sinyal yang tak bisa diabaikan—begitu muncul gejala mencurigakan, langkah cepat jadi kunci. Segera konsultasikan ke dokter mata spesialis retina dan minta pemeriksaan fundus serta OCT untuk melihat kondisi pembuluh di balik bola mata.
Jika terdeteksi adanya plak kolesterol, biasanya pasien akan langsung dirujuk ke neurolog guna pemeriksaan lanjutan. Di rumah, kamu bisa lakukan tes sederhana seperti menutup satu mata dan melihat pola ubin—jika bergelombang, itu tanda bahaya.
Coba juga selfie dengan flash untuk membandingkan refleks merah di kedua pupil—jika tak simetris, segera periksakan. Untuk pencegahan agresif, lakukan USG Doppler karotis secara berkala dan terapkan diet DASH dikombinasikan olahraga interval tiga kali seminggu. Aspirin dosis rendah bisa membantu, tapi hanya jika disarankan oleh dokter setelah evaluasi menyeluruh.
Penyumbatan pembuluh darah otak itu seperti banjir bandang—seringkali baru disadari ketika jembatan sudah runtuh. Bedanya, tubuh kita punya sistem peringatan dini yang canggih. Sayangnya, kita terlalu sering mengabaikan “lampu merah” di mata karena sibuk memandang dunia.
Mulai sekarang, anggap setiap perubahan penglihatan sebagai SMS dari otak. Balas segera—sebelum nomormu diblokir selamanya oleh stroke.
Baca Juga: 3 Tanda Kolesterol Tinggi yang Muncul di Wajah
Referensi
- Clinical Characteristics and Outcome of Amaurosis Fugax due to Transient Retinal Ischemia: Results from a Contemporary Cohort (2023), Journal of Stroke and Cerebrovascular Diseases
- 2024 Guideline for the Primary Prevention of Stroke: A Guideline From the American Heart Association/American Stroke Association (2024), American Heart Association
- Transient Ischemic Attack (TIA) – American Stroke Association