Responsive Feeding VS BLW! Mana yang Lebih Baik??

Fase MPASI adalah waktu perkenalan makanan pada anak mulai usia 6 bulan, pada masa ini anak sudah mulai diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) karena kebutuhan tubuh yang semakin meningkat dan tidak dapat terpenuhi hanya dari asi saja. Selain itu, fase Mpasi juga sebagai fase belajar bagi anak untuk dapat mengenal makanan dan agar mau memasukkan makanan kedalam mulutnya. Metode BLW adalah salahsatu cara mengajarkan anak makan yang saat ini sedang trend di masyarakat. terlebih banyak influencer/artis yang menerapkan metode BLW pada anak, salah satunya Nikita Willy.

Apa itu Metode BLW

Metode BLW (Baby led weaning) adalah metode memperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) dengan membiarkan bayi memilih dan memakan sendiri semua makanannya tanpa disuapi. Bayi meraih sendiri makanan apa yang akan mereka masukkan ke mulut untuk dimakan. Termasuk juga seberapa banyak porsinya dan seberapa lama si Kecil akan menghabiskan makanannya. Itu kenapa metode ini dinamakan dengan baby led weaning, yang artinya bayi “mengendalikan” sendiri cara makannya.

Metode BLW memiliki beberapa kelebihan diantaranya mengajarkan anak berkenalan dengan tekstur makanan, mengasah motorik, membantu mengenali sinyal lapar dan kenyang, belajar cara makan.

Namun, meskipun metode BLW memiliki banyak kelebihan, tetapi WHO/IDAI dan organisasi kesehatan lainnya tidak merekomendasikan metode BLW. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa penerapan Metode BLW dapat meningkatkan resiko underweight, stunting dan anemia defisiensi besi karena bayi cenderung makan dalam jumlah yang sedikit serta resiko tersedak. Selain itu belum ada bukti ilimiah yang membuktikan bahwa metode BLW lebih baik daripada Responsive Feeding.

Apa Itu Responsive Feeding

Menurut WHO responsive feeding artinya memberikan MPASI pada anak dengan memperhatikan when, where, how, dan whom (kapan, dimana, bagaimana, oleh siapa). Bayi makan sesuai dengan keinginan dan makanan diberikan saat bayi lapar.

Pada metode ini Momss lebih berperan aktif dalam menyuapi anak, memahami sinya lapar dan kenyang pada anak, menciptakan suasana nyaman agar anak mau makan serta mengatur jadwal makan. Jika anak menolak makan, maka moms bisa bereksperimen dengan kombinasi rasa dan tekstur.

Sehingga, metode Responsive Feeding lebih dianjurkan daripada metode BLW karena Responsive Feeding lebih dapat mencukupi kebutuhan gizi anak serta bukan hanya makanan yang diberikan, tetapi juga pembelajaran dan kasih sayang dari orangtua.

Walaupun pada praktiknya, baiknya orangtua juga memfasilitasi bayi untuk memilih makanannya sendiri tetapi tidak semua jenis makanan dan umumnya tidak dilakukan diawal MPASI. Makanan tersebut biasa disebut sebagai finger food, yaitu makanan yang dapat dipegang oleh bayi dan biasanya baru akan diberikan diatas 8 bulan, melihat dari kemampuan dan kesiapan bayi.

Sumber gambar : freepik.com

Penulis : Yusnia Nur Aziizah, S.Gz | Editor : Lilik Laras Shinta, S.Gz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *