Sayuran beku sering dianggap sebagai pilihan praktis untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari. Namun, di tengah kepraktisannya, muncul pertanyaan: apakah sayuran beku bisa meningkatkan risiko hipertensi? Menurut data dari American Heart Association, hipertensi adalah salah satu penyebab utama penyakit jantung, dan pola makan memainkan peran krusial dalam mengendalikannya. Sementara itu, penelitian dari Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics menunjukkan bahwa sayuran beku bisa sama bergizinya dengan sayuran segar, asalkan diproses dengan benar.
Lalu, bagaimana sebenarnya hubungan antara sayuran beku dan hipertensi? Dan apa yang perlu diperhatikan untuk memastikan asupan tubuh tetap seimbang?
Sayuran Beku Mudah dan Praktis, Tetapi Bagaimana dengan Kandungan Garam?
Salah satu kekhawatiran utama tentang sayuran beku adalah kandungan natrium yang digunakan sebagai pengawet. Natrium, yang ditemukan dalam garam, dikenal sebagai faktor risiko utama hipertensi. Namun, tidak semua sayuran beku mengandung natrium tinggi. Beberapa produk sayuran beku justru diproses tanpa tambahan garam, menjadikannya pilihan yang aman untuk penderita hipertensi.
Menurut Food and Drug Administration (FDA), penting untuk selalu membaca label nutrisi pada kemasan sayuran beku. Pilihlah produk yang bertuliskan “tanpa tambahan garam” atau “rendah sodium” untuk memastikan asupan natrium tetap terkendali.
Bagaimana dengan Kandungan Nutrisi Sayuran Beku, Tetap Bergizi atau Sudah Berkurang?
Banyak orang mengira bahwa sayuran beku kehilangan nutrisinya selama proses pembekuan. Faktanya, sayuran beku justru bisa mempertahankan nutrisi lebih baik daripada sayuran segar yang disimpan terlalu lama. Proses pembekuan dilakukan segera setelah panen, mengunci vitamin dan mineral penting seperti vitamin C, vitamin A, dan serat.
Studi dari University of California, Davis menunjukkan bahwa sayuran beku seperti brokoli, wortel, dan bayam memiliki kandungan nutrisi yang setara dengan sayuran segar, asalkan tidak dimasak terlalu lama. Memasak sayuran beku dengan metode yang tepat, seperti mengukus atau menumis sebentar, bisa membantu mempertahankan nutrisinya. Meski begitu, proses memasak sayuran beku secara langsung tanpa melalui proses rest atau menyamakan dengan suhu ruangan akan menghasilkan proses thawing yang salah dan akan menghilangkan kandungan nutrisi sayuran.
Lebih dari Sekedar Konsumsi Sayuran
Meskipun sayuran beku bisa menjadi bagian dari pola makan sehat, mengelola hipertensi membutuhkan pendekatan yang lebih holistik. Menurut World Health Organization (WHO), mengurangi asupan garam, meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, serta menghindari makanan olahan adalah langkah penting untuk menjaga tekanan darah tetap stabil. Penting juga untuk memperhatikan asupan kalium, magnesium, dan serat, yang banyak ditemukan dalam sayuran, karena nutrisi ini membantu menurunkan tekanan darah.
Sayuran beku yang biasanya diolah dari beberapa jenis sayur seperti bayam, kacang polong, dan brokoli adalah sumber nutrisi yang mudah diakses dan praktis. Mengelola stres dan menjaga aktivitas fisik yang cukup juga merupakan bagian dari pendekatan holistik yang dibutuhkan untuk mengelola hipertensi secara efektif. Oleh karena itu, menjaga gaya hidup sehat dan seimbang menjadi kunci untuk mengontrol tekanan darah dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Cara Memilih dan Mengolah Sayuran Beku yang Aman bagi Kesehatan Jantung

Agar sayuran beku tidak menjadi bumerang bagi kesehatan, ada beberapa tips yang bisa diikuti. Pertama, pilihlah produk yang tidak mengandung tambahan garam atau saus tinggi natrium. Kedua, hindari memasak sayuran beku dengan metode yang membutuhkan banyak garam, seperti merebus. Sebagai gantinya, cobalah mengukus atau menumis dengan sedikit minyak zaitun.
Ketiga, kombinasikan sayuran beku dengan bahan lain yang menyehatkan jantung, seperti biji-bijian utuh, protein tanpa lemak, dan lemak sehat. Misalnya, tumis sayuran beku dengan dada ayam tanpa kulit dan quinoa untuk hidangan yang seimbang dan bergizi.
Dengan pendekatan yang tepat, sayuran beku bisa menjadi solusi praktis dan sehat untuk mendukung pola makan seimbang. Kuncinya adalah pengetahuan dan kesadaran dalam memilih serta mengolah makanan sehari-hari.
Baca Juga: Buah dan Sayur Kering dan Beku, Alternatif yang Lebih Sehat?
Referensi
- Managing Blood Pressure with a Heart-Healthy Diet (2024), American Heart Association
- Selected Nutrient Analyses of Fresh, Fresh-Stored, and Frozen Fruits and Vegetables (2017), Journal of Food Composition and Analysis
- Association between Fruit and Vegetable Consumption and Risk of Hypertension in Middle-Aged and Older Korean Adults (2018), Journal of the Academy of Nutrition and Dietics
- Vegetable Preferences, Cooking Methods, Purchasing Frequencies and Self-Efficacy: Gender Differences in a Convenience Sample of Adults (2015), Journal of the Academy of Nutrition and Dietics
- Sodium in Your Diet: Use the Nutrition Facts Label and Reduce Your Intake (2024), Food and Drug Administration
- Vitamin Retention in Eight Fruits and Vegetables: A Comparison of Refrigerated and Frozen Storage (2015), Journal of Agricultural and Food Chemical
- UC Davis Study Reinforces the Nutritional Benefits of Frozen Fruits and Vegetables – American Frozen Food Institute
- Diet, Nutririon, and Hypertension – World Health Organization.
Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien