Kalau kita perhatikan, konten gaya hidup sehat banyak bertebaran di Instagram atau TikTok. Mulai dari konten before-after diet, catatan pace lari pagi, sampai foto healthy food yang estetik. Rasanya, semua orang sedang berlomba mencapai tubuh ideal dan gaya hidup yang on track.
Tren ini bisa memotivasi masyarakat untuk aware terhadap kesehatannya, tapi juga memunculkan pertanyaan apakah gaya hidup sehat ini masih berfokus pada kesehatan diri atau justru bergeser menjadi ajang validasi sosial? Yuk kita telusuri!
Perubahan Makna Hidup Sehat di Era Digital
Dulu, konsep sehat itu sederhana, cukup menjaga kesehatan fisik dan mental dengan makan makanan bergizi, berolahraga, dan beristirahat cukup. Akan tetapi, di era media sosial saat ini, kita dituntut untuk terlihat sehat di ruang publik digital. Hidup sehat menjadi simbol produktivitas, pencapaian, dan status sosial yang perlu diperlihatkan melalui postingan sosial media.
Perubahan ini tidak terjadi tanpa konsekuensi. Seiring meningkatnya eksposur terhadap konten hidup sehat yang estetik dan penuh pencapaian, muncul fenomena lain yang mengiringi, yaitu rasa tekanan sosial dan kecemasan akan ketertinggalan, atau yang lebih dikenal dengan istilah FOMO (Fear of Missing Out). Gimana sih FOMO dalam gaya hidup sehat itu?
FOMO dan Tekanan Sosial dalam Gaya Hidup Sehat
Banyak individu yang akhirnya mengikuti tren gaya hidup sehat bukan karena kebutuhan tubuh, melainkan karena rasa ketakutannya terhadap pandangan orang lain. Dampaknya, banyak orang justru merasa lebih lelah dan terus menerus membandingkan diri dengan orang lain. Akhirnya, muncul perasaan bahwa diri sendiri belum cukup sehat, padahal sebenarnya sudah melakukan banyak usaha.
Melihat fenomena ini, penting bagi kita untuk merenungkan sebenarnya apa esensi dari hidup sehat itu?
Hidup Sehat: Sebuah Perjalanan Personal, Bukan Kompetisi
Kebutuhan kesehatan setiap individu itu berbeda-beda. Hidup sehat seharusnya tidak menjadi ajang kompetisi. Validasi terhadap kesehatan tidak ditentukan oleh sejauh mana seseorang mengikuti tren, melainkan oleh sejauh mana seseorang memahami dan memenuhi kebutuhan tubuhnya sendiri.
Prinsip hidup sehat yang ideal adalah yang berangkat dari dalam diri (inside-out), bukan semata-mata karena dorongan eksternal (outside-in). Jika kesehatan dijalani hanya demi pembuktian di media sosial, maka tujuan utamanya sebagai langkah mencapai kesejahteraan fisik dan mental justru dapat bergeser dan hilang di tengah jalan.
Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk hidup sehat yang lebih mindful:
1. Tentukan Tujuan Pribadi
Mulai tanyakan kepada diri sendiri tentang tujuan hidup sehat, kesanggupan diri, dan hasil yang diharapkan.
2. Batasi Paparan Tren
Kurangi untuk mengikuti akun-akun media sosial yang menimbulkan rasa tidak cukup pada diri. Pilihlah sumber yang edukatif dan memberikan motivasi tanpa tekanan.
3. Pahami Kebutuhan Tubuh
Catatlah bagaimana tubuh merespons terhadap makanan atau aktivitas fisik tertentu. Memahami reaksi tubuh dapat membantu dalam mengambil keputusan pola hidup sehat yang tepat untuk dijalankan.
4. Pilihlah Aktivitas yang Disukai
Tidak harus mengikuti tren sehat yang sedang viral. Pilihlah aktivitas sesuai kesanggupan yang paling memberikan rasa bahagia bagi diri, sembari terus memperhatikan perkembangan dan kemajuan untuk meningkatkan kapasitas dalam menjalani pola hidup sehat.
5. Rayakan Setiap Progres
Ingatlah bahwa hidup sehat adalah sebuah perjalanan, bukan perlombaan. Setiap langkah kecil layak diapresiasi tanpa harus membandingkan diri dengan orang lain.
Di sinilah saatnya kita mengambil kembali kendali atas makna hidup sehat versi diri kita dan mulai menyusun langkah kecil yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan kita.
Gimana ApleFriends, sudah merefleksikan makna sehat bagi diri sendiri?
Baca Juga: Tren Diet Berkedok Kesehatan dan Nutrisi: Apakah Kamu Sudah di Pola Makan yang Benar?
Referensi
- Characterizing Consumer Behavior in Leveraging Social Media for E-Patient and Health-Related Activities (2019), International Journal of Environmental Research and Public Health (IJERPH)
- Gaya Hidup Sehat dan Aktif di Kalangan Anak Muda | Kompasiana
- Generasi Z dan Transformasi Gaya Hidup Sehat di Era Digital | Kumparan
- Tren Penggunaan Media Sosial untuk Kesehatan | UNAIR News
- FOMO dan Gaya Hidup di Era Digital | Artikel UNESA
Editor: Amalia Augustina Tsyaniyah, S.Gz.