Juice cleanse lagi hits banget, nih! Banyak orang tertarik untuk mencoba tren ini karena klaimnya yang menjanjikan, mulai dari membersihkan racun dalam tubuh sampai menurunkan berat badan dengan cepat. Tapi, apa benar semua itu? Yuk, kita bahas faktanya berdasarkan penelitian!
Juice Cleanse Itu Apa Sih?
Juice cleanse adalah diet di mana kamu hanya minum jus buah dan sayuran selama beberapa hari, biasanya 2 sampai 10 hari. Jus yang diminum adalah jus organik dan mentah. Terkadang, program ini juga dilakukan bersamaan dengan mengonsumsi suplemen tertentu atau obat “pembersih usus” dengan tujuan menghasilkan hasil yang lebih maksimal. Klaimnya, ini bikin tubuh bersih dari racun dan bikin tubuh jadi lebih segar.
Klaim yang Banyak Dibicarakan
Bisa Detoks Tubuh?
Tubuh kita sebenarnya sudah punya sistem alami untuk detoksifikasi tubuh. Hati, ginjal, kulit, dan paru-paru kita punya tugas alami untuk membuang racun melalui urin, feses, keringat, dan lainnya. Menurut penelitian Klein dan Kiat (2015), juice cleanse belum terbukti membantu detoks lebih baik dibanding fungsi alami tubuh. Selain itu, “racun” yang dimaksud dalam program diet detoksifikasi jarang dijelaskan secara jelas.
Bantu Turunkan Berat Badan?
Beberapa tinjauan awal penelitian tentang juice cleanse dan diet detoksifikasi menemukan bahwa kedua jenis diet itu dapat menyebabkan penurunan berat badan. Berdasarkan penelitian Ezpeleta, et al. (2023), puasa air atau jus saja selama 5–20 hari dapat menurunkan 2–10% berat badan.
Dalam penelitian tersebut juga dijelaskan bahwa dua per tiga berat badan yang hilang adalah massa otot, bukan hanya lemak tubuh saja. Hal itu dapat terjadi karena diet juice cleanse ini biasanya super rendah kalori.
Selama beberapa hari pertama puasa, tubuh mengandalkan glikogen yang tersimpan di hati dan otot sebagai sumber energi utama. Namun, setelah sekitar 24–48 jam, simpanan glikogen mulai habis, dan tubuh mulai menggunakan lemak dan protein otot sebagai sumber energi alternatif.
Kehilangan massa otot itu akan memicu tubuh untuk memperlambat proses metabolismenya untuk memaksimalkan energi yang dimiliki saat kekurangan asupan. Setelah 3–4 bulan, sebagian besar peserta penelitian mengalami kenaikan berat badan kembali lagi setelah mulai makan seperti biasa.
Jadi, penurunan berat badan jangka panjang akan sulit tercapai dengan metode diet ini.
Risiko yang Perlu Dipikirkan
- Kehilangan Massa Otot: Jika tertarik mennjalani diet juice cleanse, pertimbangkan risiko kehilangan massa otot yang cukup signifikan,. Selain itu, juga bisa terjadi gangguan elektrolit karena penurunan kadar natrium dan klorida dalam tubuh.
- Efek Samping Lain: Dalam suatu penelitian dijelaskan bahwa efek samping ringan dari diet ini adalah sakit kepala, lemas, insomnia, pusing, mual, cemas, dan gampang marah. Selain itu, minum jus yang belum dipasteurisasi, ada risiko kontaminasi bakteri juga yang perlu diwaspadai, terutama bagi kelompok rentan, seperti anak-anak, orang tua, dan ibu hamil atau menyusui.
Jadi, Apa yang Lebih Baik Dilakukan?
Daripada juice cleanse, mending kita bantu tubuh detoks secara alami. Ini tipsnya:
- Makan makanan tinggi serat, seperti buah, sayur, biji-bijian, dan kacang-kacangan untuk melancarkan sistem pencernaan.
- Minum air putih dalam jumlah yang cukup, serta hindari minuman manis dan alkohol untuk membantu kerja ginjal.
- Rutin olahraga atau aktivitas fisik minimal 30 menit per hari agar racun dalam tubuh dapat keluar lewat keringat.
- Fokus menerapkan pola makan seimbang yang alami, serta pilih buah-buahan dan sayur-sayuran utuh daripada jus karena lebih tinggi serat dan senyawa bioaktif yang penting bagi kesehatan.
Juice cleanse memang sedang populer, tapi penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mencari tahu manfaat kesehatannya. Kalau kamu tertarik untuk menjalani program diet ini, lebih baik bijak dalam melakukannya dan diskusikan terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan profesional ya. Namun, daripada mencari hasil instan, lebih baik kita jaga tubuh sehat dengan pola makan seimbang dan gaya hidup sehat!
Baca juga: 5 Perbedaan antara Cold-Pressed Juice Dengan Jus Biasa
Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien
Referensi:
- Alternative Diet (2012), British Medical Bulletin
- Detox Diets for Toxin Elimination and Weight Management: a Critical Review of the Evidence (2015), J Hum Nutr Diet
- Efficacy and safety of prolonged water fasting: a narrative review of human trials (2023). Nutrition Review
- Is a “Juice Cleanse” Right for You? – Health & Nutrition Letter, Tufts University.