Zat besi adalah salah satu mineral yang memegang peran penting bagi tubuh. Mineral ini terkenal sebagai bahan utama dalam produksi hemoglobin di sel darah merah. Zat besi dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan sumbernya, yaitu zat besi heme dan non-heme.Apa sumber makanan zat besi heme dan non-heme?Apa yang membedakan kedua jenis zat besi ini?
Zat Besi Heme
Sederhananya, zat besi heme adalah zat besi yang berasal dari sumber hewani seperti daging ataupun jeroan.Zat besi heme lebih mudah diserap oleh tubuh. Sehingga, lebih mudah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti memproduksi sel darah merah.Zat besi heme dapat diserap sebesar 20-30% dari makanan yang dikonsumsiItulah mengapa penderita anemia disarankan untuk mengonsumsi daging untuk memperoleh asupan zat besi dari makanan.
Zat Besi Non – Heme
Zat besi non-heme adalah zat besi yang berasal dari sumber nabati atau tumbuhan.Sebenarnya, bukan berarti sumber hewani hanya mengandung zat besi heme dan sumber nabati hanya mengandung zat besi non-heme.
Baik sumber protein hewani ataupun nabati mengandung keduanya.Hanya saja, jenis zat besi heme lebih banyak ditemukan di sumber hewani dan non-heme di sumber nabati.Bahkan, hampir setengah dari zat besi yang terkandung di sumber hewani adalah zat besi non-heme.
Zat besi non-heme merupakan jenis zat besi yang lebih sulit untuk diserap dan dimanfaatkan tubuh.Hal ini terjadi karena zat besi non-heme memiliki struktur kimia yang belum bisa diserap oleh tubuh. Sehingga, diperlukan perubahan struktur kimia agar zat besi bisa diserap dengan baik.Sebagai perbandingan, zat besi non-heme hanya diserap sebesar 5-12% dari makanan yang dikonsumsi.
Untuk membantu penyerapan zat besi non-heme, disarankan untuk mengonsumsi makanan sumber vitamin C.Lebih lengkapnya bisa kamu baca di artikel ini!
Sumber gambar : freepik.com
Penulis : I Putu Febrian Andira Putra, S.Gz Editor : Lilik Laras Shinta, S.Gz