Eksim, atau dermatitis atopik, menjadi salah satu penyakit kulit yang sering dialami. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia menjelaskan bahwa dermatitis atopik merupakan kelainan kulit yang paling umum. Angka kejadian dermatitis atopik sebesar 22% pada anak-anak dan 17% pada dewasa.
Eksim merupakan penyakit kambuhan. Penderita harus mengetahui penyebab dan cara untuk mengatasi kekambuhan agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Bagaimana cara menangani eksim melalui makanan?
Eksim dan Penyebabnya
Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia, dermatitis atopik atau eksim adalah penyakit kulit kronis kambuhan karena berbagai gangguan. Penyakit ini merupakan penyakit kulit seumur hidup dengan manifestasi klinik yang bervariasi.
Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia menjelaskan penyebab eksim adalah genetik, gangguan sistem imun, dan gangguan mikrobiom. Studi menunjukkan bahwa jika salah satu orang tua menderita dermatitis atopik maka risiko pada anak meningkat hingga 3 kali; 5 kali bila kedua orang tua menderita dermatitis atopik.
Artikel di The Journal of Dermatology menjelaskan eksim memiliki tiga ciri utama, yaitu multiple-pinpoint condition, polymorphism, dan gatal. Multiple-pinpoint menunjukkan banyaknya titik kecil papula atau vesikel. Polymorphism menunjukkan penampakan titik seperti pustula, sisik, dan kerak. Rasa gatal muncul ketika titik-titik eksim muncul.
Eksim termasuk pada trias atopik. Medical News Today menjelaskan bahwa eksim, asma, dan alergi kadang terjadi secara bersamaan. Eksim, yang sering dialami bayi dan anak-anak, termasuk faktor risiko yang dapat berkembang menjadi alergi dan asma.
Alergi menjadi pertimbangan utama untuk memilih bahan makanan yang dapat dikonsumsi pada penderita eksim. Setiap orang memiliki pemicu alergi yang berbeda sehingga pilihan bahan makanan tiap orang berbeda.
4 Zat Gizi untuk Penderita Eksim
Belum ada temuan pasti mengenai zat gizi yang harus dihindari untuk penderita eksim. Berbagai penelitian terus dilakukan untuk mengetahui zat gizi yang dapat memicu kejadian eksim. Tujuan utama asupan zat gizi pada penderita eksim adalah mengurangi kejadian kekambuhan dan mengurangi rasa tidak nyaman ketika kekambuhan terjadi.
Zat gizi berikut berperan penting untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan daya tahan tubuh agar eksim tidak sering kambuh. Penderita harus selalu diperiksa terkait dengan makanan yang bisa dikonsumsi.
1. Vitamin D
Peneliti dari Universitas Oxford menjelaskan bahwa vitamin D berperan untuk meningkatkan imun. Pertahanan tubuh berperan penting agar eksim tidak sering kambuh. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa vitamin D dapat menghambat perkembangan sel kanker.
Vitamin D terdapat pada minyak ikan, ikan, susu, margarin, telur, dan hati sapi. Perhatikan alergi pada penderita sebelum memilih bahan makan yang akan dikonsumsi. Vitamin D juga terdapat pada kulit yang diaktifkan dengan berjemur di bawah sinar matahari. Gunakan tabir surya sebelum terpapar dengan sinar matahari untuk melindungi kulit.
2. Asam Lemak Omega 3
Artikel di Clinics in Dermatology menjelaskan bahwa asam lemak omega 3 berperan penting sebagai antiinflamasi pada penderita eksim dan asma. Healthline menjelaskan asam lemak omega 3 banyak ditemui di ikan laut. Pastikan penderita eksim tidak memiliki alergi pada ikan. Bila ada alergi ikan, sumber asam lemak omega 3 bisa didapat dari kacang kedelai, bayam, atau telur.
3. Prebiotik
Artikel di Clinics in Dermatology menjelaskan bahwa prebiotik mempengaruhi mikrobiota di usus sehingga dapat mengurangi inflamasi. Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana menjelaskan prebiotik merupakan komponen makanan yang tidak dapat dicerna dan menstimulasi pertumbuhan mikrobiota usus. Prebiotik dapat memperbaiki imunitas dan metabolisme.
Prebiotik dapat ditemukan di sebagian besar serat larut air. Healthline menjelaskan prebiotik terdapat pada pisang, oat, apel, rumput laut, dan alpukat.
4. Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa bebas yang berperan untuk melindungi tubuh dari radikal bebas. Artikel penelitian dari Jurnal Cermin Dunia Kedokteran menjelaskan vitamin C memiliki efek antioksidan yang dapat menurunkan kerusakan pada jaringan kulit. Vitamin C juga dapat membantu sintesis lapisan ceramide yang berperan untuk melindungi epidermis kulit. Vitamin E, salah satu vitamin larut lemak, memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi yang dapat mengurangi kekambuhan.
Peneliti dari Universitas Oxford menjelaskan vitamin C didapatkan dari buah-buahan berwarna cerah seperti buah kiwi, jeruk, jambu biji, mangga, pepaya. Sumber pangan yang mengandung vitamin E adalah pangan yang mengandung lemak seperti kacang-kacangan.
Pentingnya Personal Hygiene bagi Penderita Eksim
Personal hygiene atau kebersihan diri berperan penting untuk mengurangi kekambuhan eksim. Kontak kulit dengan penyebab dermatitis atopik dapat diatur melalui kebersihan diri. Penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran menunjukkan bahwa pelembab dan perilaku mencuci tangan berperan penting dalam mengurangi kekambuhan.
Pelembab dapat menjaga kelembaban pada kulit sehingga memperbaiki lapisan kulit yang rusak dan mengurangi rasa gatal eksim. Mencuci tangan dengan sabun penting untuk menjaga kebersihan diri agar mikrobiota penyebab eksim tidak menempel di kulit.
Setelah membaca mengenai eksim, mari mengurangi kekambuhan eksim untuk kesehatan kulit.
Baca Juga: 5 Rahasia Kulit Sehat dan Cerah: Mulai dari Makananmu!
Referensi
- Panduan Diagnosis dan Tatalaksana Dermatitis Atopik pada Anak dan Dewasa di Indonesia (2024), Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia
- What is “Eczema”? (2025), The Journal of Dermatology
- What to Know About the Triad of Asthma, Eczema, and Allergies – Medical News Today
- Gizi dan Dietetika Edisi 2 (Terjemahan dari A Handbook of Nutrition and Dietetics 2nd Edition) (2012), Penerbit Buku Kedokteran EGC
- Atopic Dermatitis and Nutrition (2022), Clinics in Dermatology
- What is Fish Oil Allergy – Healthline
- Mikrobiota Usus pada Dermatitis Atopik (2021), Intisari Sains Medis
- The 20 Best Prebiotic Foods You Should Eat – Healthline
- Peran Stres Oksidatif dan Antioksidan pada Dermatitis Atopik (2022), Cermin Dunia Kedokteran
- Upaya Deteksi Dini Dermatitis Atopik dan Penyuluhan Personal Hygiene pada Murid Sekolah Dasar di Jatinangor, Kabupaten Sumedang (2022), Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat
Editor: Eka Putra Sedana

