Cokelat Dubai telah mencuri perhatian dunia kuliner sebagai salah satu hidangan penutup mewah yang populer di media sosial. Kombinasi cokelat Belgia berkualitas tinggi, krim pistachio yang lembut, dan tekstur renyah dari kataifi menciptakan pengalaman rasa yang istimewa. Dengan penampilan yang menggoda dan rasa manis yang khas, dessert ini menjadi favorit bagi para pecinta kuliner modern.
Namun, tahukah Anda bahwa Indonesia memiliki beragam makanan penutup tradisional yang tidak kalah lezat dan bernilai gizi? Bahkan, beberapa di antaranya dapat dianggap lebih sehat karena mengandalkan bahan-bahan alami lokal. Dalam artikel ini, kami akan memperkenalkan lima hidangan penutup tradisional Indonesia yang menawarkan cita rasa unik sekaligus kandungan nutrisi yang setara dengan Cokelat Dubai.
Cokelat Dubai dalam Sekilas
Sebagai makanan penutup modern, Cokelat Dubai dikenal dengan perpaduan rasa manis dan gurih yang berasal dari bahan-bahan premium. Dalam setiap sajian berukuran 40 gram, dessert ini mengandung:
- Kalori: 210 kcal
- Lemak Total: 13 g
- Karbohidrat: 20 g
- Protein: 3 g
- Gula: 15–20 g
Walaupun menawarkan pengalaman rasa yang luar biasa, konsumsi Cokelat Dubai harus dibatasi karena kandungan kalorinya yang tinggi, terutama dari gula dan lemak. Untuk itu, mari kita lihat bagaimana hidangan penutup tradisional Indonesia dapat menjadi alternatif yang menarik dan sehat.
5 Hidangan Penutup Tradisional Indonesia
1. Klepon
Klepon adalah bola-bola kecil dari tepung ketan berwarna hijau, diisi dengan gula aren cair, dan dilapisi parutan kelapa segar.
Kandungan Gizi (per porsi):
- Kalori: ~150 kcal
- Gula: ~10 g
- Karbohidrat: Tinggi dari tepung ketan dan gula aren
Klepon menggunakan bahan alami seperti gula aren dan kelapa, yang kaya akan serat dan rendah indeks glikemiknya. Hal ini membuat klepon lebih sehat dibandingkan Cokelat Dubai yang mengandalkan gula rafinasi.
2. Kue Cubit
Kue cubit adalah kue mini yang lembut, sering disajikan dengan berbagai topping seperti cokelat, keju, atau kacang.
Kandungan Gizi (per porsi):
- Kalori: ~200–250 kcal
- Gula: ~15 g
- Lemak: Tinggi jika menggunakan topping tambahan
Kue cubit bisa disesuaikan sesuai selera, dengan topping sehat seperti madu atau buah-buahan. Fleksibilitas ini menjadikan kue cubit alternatif yang lebih sehat dan terjangkau dibandingkan dessert modern seperti Cokelat Dubai.
3. Cendol
Cendol adalah minuman tradisional berbasis santan yang menyegarkan, terdiri dari dawet hijau, gula aren cair, dan es serut.
Kandungan Gizi (per porsi):
- Kalori: ~200 kcal
- Gula: ~10 g
- Serat: Tersedia dari dawet hijau
Cendol tidak hanya menawarkan rasa manis yang pas, tetapi juga menyegarkan dengan kandungan santan dan es. Sensasi dinginnya membantu mengurangi rasa lapar lebih baik dibandingkan dessert dengan kalori tinggi.
4. Bubur Sumsum
Bubur sumsum adalah bubur lembut dari tepung beras yang dimasak dengan santan dan aroma pandan.
Kandungan Gizi (per porsi):
- Kalori: ~180–220 kcal
- Gula: ~5 g (tergantung sirup gula aren)
- Lemak: Tinggi dari santan
Dengan tekstur lembut dan kalori yang lebih rendah, bubur sumsum cocok untuk semua kalangan, termasuk anak-anak dan lansia. Aromanya yang wangi dari daun pandan juga memberikan cita rasa khas tanpa tambahan bahan kimia.
5. Es Teler
Es teler adalah campuran buah tropis seperti alpukat, nangka, dan kelapa muda, disajikan dengan santan manis dan es serut.
Kandungan Gizi (per porsi):
- Kalori: ~250 kcal
- Gula: ~15 g
- Vitamin dan Mineral: Tinggi dari buah-buahan segar
Es teler adalah sumber vitamin dan mineral yang alami dari buah-buahan. Kandungan alpukat memberikan lemak sehat, sementara kelapa muda dan nangka menambah serat, menjadikannya hidangan penutup yang lebih kaya nutrisi dibandingkan Cokelat Dubai.
Jadi sebenarnnya Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang tidak hanya menggugah selera tetapi juga penuh nilai gizi. Hidangan seperti klepon, kue cubit, cendol, bubur sumsum, dan es teler menawarkan alternatif lezat dan sehat dibandingkan dengan dessert modern seperti Cokelat Dubai. Selain menggunakan bahan lokal yang alami, makanan penutup ini juga mencerminkan kearifan lokal dan budaya yang kaya.
Mengapa tidak mulai mengeksplorasi kelezatan makanan tradisional Indonesia sebagai alternatif camilan manis Anda? Dengan begitu, Anda tidak hanya menikmati rasa, tetapi juga mendukung keberlanjutan pangan lokal.
Baca juga: Bagaimana Memilih Jajanan Anak Sekolah yang Sehat?
References:
- Detikhealth – Viral Cokelat Dubai, Kalorinya Disebut-sebut Setara Makan Nasi Padang
- MyNetDiary – Dubai Chocolate
- Katadata.co.id – 4 Fakta Cokelat Dubai, Dessert Kekinian ynaag Sedang Viral
- Nutrient density score of typical indonesian foods and dietary formulation using linear programming (2012), Public Health Nutrition
- Colorade State University – Global Cuisine Series: Exploring Indonesian Cuisine
- Social Expat – Traditional Indonesian Desserts: Sweet Endings to Every Meal
- TheJakartaPost – Twenties: Uniquely Indonesian desserts Worth Savoring
- Nutritional Analysis of Traditional Indonesian Food Using Machine Learning (2024), Journal of Artificial intelligence and Engineering Applications