“Eat A Rainbow” merupakan suatu istilah yang menggambarkan pola konsumsi makanan dengan beraneka warna, seperti warna pelangi: merah – jingga – kuning – hijau – biru – ungu – putih.
Siapa sangka tiap pigmen warna pada tumbuhan tersebut menyiratkan gizi yang terkandung di dalamnya, yaitu phytonutrient. Phytonutrient berperan dalam pencegahan berbagai penyakit tidak menular atau non-communicable disease, seperti penyakit kardiovaskuler hingga kanker. Oleh sebab itu, sangat penting untuk bisa “Eat A Rainbow” setiap harinya.
Yuk, kita simak apa saja jenis phytonutrient yang terkandung pada tiap warna makanan, beserta pengaruhnya pada kesehatan!
Merah
Pigmen warna merah mengindikasikan adanya kandungan phytonutrient berupa lycopene, ellagic acid, astaxanthin, dan betalains. Pigmen warna merah tersebut berperan sebagai antioksidan, anti-inflamasi, dan mampu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh (immunomodulator).
Inflamasi/peradangan yang terjadi terus menerus berkaitan erat dengan gangguan kekebalan tubuh yang berdampak pada berbagai kondisi seperti kanker, kelainan neurologis, penyakit kardiovaskular, diabetes, obesitas, penyakit paru, serta kondisi yang mengancam jiwa lainnya.
Contoh makanan berwarna merah: tomat, paprika merah, cabai merah, kol merah, kentang merah, semangka, stroberi, ceri, anggur merah, buah delima, buah bit, dan buah naga.
> protips: pemasakan akan membuat lycopene pada tomat lebih mudah diserap oleh tubuh.
Jingga – Kuning
Phytonutrient berupa beta-carotene, beta-cryptoxanthin, lutein, zeaxanthin, dan hesperidin memberikan pigmen warna jingga hingga kuning pada tumbuhan yang memiliki sifat antioksidan.
Selain itu, pigmen warna jingga-kuning dapat mendukung komunikasi di dalam sel tubuh dan pembentukan hormon, meningkatkan daya ingat, menjaga kesehatan mata, serta membantu mencegah penyakit jantung dan resistensi insulin.
Contoh makanan berwarna jingga – kuning: wortel, labu, ubi jalar, jagung, paprika kuning, pepaya, nanas, mangga, jeruk, dan lemon.
> protips: tumbuhan berwarna merah-kuning banyak mengandung vitamin C yang dapat membantu penyerapan zat besi non heme (pada tumbuhan) saat dikonsumsi bersamaan
Hijau
Tumbuhan berwarna hijau kaya akan phytonutrient yang bersifat anti-cancer dan antioksidan, yaitu sulforaphane, isothiocyanates, indoles, isoflavon dan juga chlorophyl.
Senyawa tersebut mampu menghambat karsinogen (senyawa penyebab kanker) dan juga mencegah kerusakan sel.
Contoh makanan berwarna hijau: bayam, seledri, timun, brokoli, sawi hijau, okra, kacang polong, edamame, alpukat, kiwi, teh hijau, dan zaitun.
> protips: tidak dianjurkan untuk melakukan pemanasan berulang pada daun hijau seperti kangkung dan bayam karena akan mengurangi kandungan gizinya dan memicu pembentukan zat nitrat yang bersifat toksin pada tubuh.
Untuk tahu phytonutrient yang ada pada makanan berwarna biru-ungu dan putih, baca juga part 2 ya!
https://dietpartner.id/eat-a-rainbow-solusi-dapatkan-manfaat-phytonutrient-bagi-kesehatan-part-2/: “Eat A Rainbow” : Solusi Dapatkan Manfaat Phytonutrient bagi Kesehatan (part 1)Penulis : Ninda Ferranggita Pradani, S.Gz., R.D
Editor : Ulfa Ratriana, S.Gz