Benarkah Oat dapat Dijadikan Alternatif Menu Diet?

Benarkah Oat dapat Dijadikan Alternatif Menu Diet?

Tahukah kamu bahwa ada banyak sekali makanan yang dapat dijadikan sebagai alternatif sumber karbohidrat selain nasi. Beberapa contohnya antara lain umbi – umbian, beberapa jenis beras lain selain beras putih yaitu beras merah, beras hitam dan beras cokelat. Selain itu, kamu juga dapat mengonsumsi kentang atau mungkin yang paling praktis yaitu oats. Hayo, siapa yang belum pernah nyoba oats? Terlebih dahulu yuk kita cari tahu lebih lanjut terkait oats ini! 

Oat ialah bahan makanan dengan produk alami yang memiliki kandungan vitamin B kompleks, vitamin E, protein, lemak, dan mineral yang baik dengan sifat antioksidan dan antiinflamasi. Oat sendiri memiliki kalori yang rendah jadi oat banyak direkomendasikan sebagai alternatif diet seperti:

  1. Diet Tinggi Serat
  2. Diet Rendah Kolesterol
  3. Diet Diabetes Mellitus
  4. Diet Weight Loss
  5. Mengurangi Resiko Asma
  6. Mengurangi Konstipasi
  7. Mengurangi risiko penyakit jantung, dan kanker

Oat sendiri banyak direkomendasikan karena manfaatnya terhadap tubuh. Beberapa manfaat oat seperti mengatur laju pencernaan dan penyerapan gizi sehingga dapat mengendalikan nafsu makan, meningkatkan rasa kenyang, menjaga berat badan, menurunkan kadar kolesterol, serta dapat mengatur kadar gula darah dan insulin. Tapi ternyata, tidak semua orang bisa mengonsumsi oat lho! Kira kira kenapa ya? 

Pada dasarnya pencernaan setiap orang itu berbeda-beda dan juga dapat berubah apabila dipengaruhi faktor usia dan konsumsi makanannya. Seperti hal nya seseorang yang alergi atau intoleransi dengan susu sapi, seseorang juga dapat mengalami alergi pada oats lho, tetapi ada juga gejala seperti intolerance setelah konsumsi oats saat seseorang masih belum terbiasa untuk mengkonsumsinya. Akan tetapi, jika kamu memiliki alergi terhadap gluten akan lebih baik kamu dapat mengkonsultasikannya dengan dokter dan dietetian. 

Biasanya muncul beberapa gejala jika kamu tidak cocok akan konsumsi oat, seperti pada pagi hari setelah mengkonsumsi oat kamu akan merasakan kram perut, hal tersebut wajar apabila kamu tidak terbiasa dengan komponen yang ada di oatmeal. Berilah waktu pada tubuh untuk menyesuaikan diri kemudian setelah tidak dirasakan sakit atau gejala tidak nyaman lainnya kamu dapat menambah porsi oatmeal secara bertahap. Apa sih yang membuat lambung atau pencernaan kita tidak nyaman setelah mengkonsumsi oat? Hal tersebut dapat terjadi karena oat yang tinggi akan kandungan seratnya, makan yang terlalu cepat, adanya intoleransi terhadap oats atau karena alergi gandum, serta adanya kandungan karbohidrat dan gas pada oats. 

Timbulnya gas pada usus sehingga menyebabkan kamu kembung setelah mengkonsumsi oat merupakan salah satu efek sampingnya, lalu bagaimana untuk mengurangi efek sampingnya? Ini dia tips untuk menghindari atau mengurangi efek samping seperti kembung dan gas setelah mengkonsumsi oat.

  1. Mulailah makan oat porsi kecil untuk menyesuaikan tubuh kamu.

Kurangi jumlah yang kamu konsumsi jika timbul gejala seperti kram atau sakit perut dan berikan waktu pada sistem pencernaan untuk memproses makanan. Apabila masih merasakan kembung, hentikan konsumsi oat selama beberapa minggu untuk membiarkan usus pulih terlebih dahulu

  1. Cobalah untuk memasak Oat terlebih dahulu

Pemasakan yaitu untuk mempermudah pencernaan dalam mencerna oat atau kamu dapat merendam nya atau membiarkan oat selama 12 jam di kulkas atau oat semalam untuk mencegah kembung 

  1. Pilihlah jenis oat yang cocok untuk pencernaanmu

Kembung juga dapat terjadi karena pencernaan tidak terbiasa untuk menerima serat dalam jumlah yang tinggi biasanya sekitar 2-3 gram serat. Dengan menurunkan kandungan serta atau memilih merk dengan kandungan serat yang sedikit rendah, mampu mengatasi sakit perut atau kembung kamu. Sehingga kamu, dapat mengkonsumsi oat dengan happy.  

  1. Bebas gluten

Bagi beberapa orang atau penelitian menyebutkan bahwa oatmeal tidak memiliki partikel gluten tetapi saat proses pembuatan dapat terjadi kontaminasi gluten.

  1. Perhatikan topping atau bahan tambahan yang digunakan sebagai pendamping oat.

Hindari penggunaan susu apabila kamu menderita intolerance lactosa atau alergi, hindari kacang-kacangan, biji-bijian, serta penyebab umum timbulnya kembung atau gas. Ganti dengan air saat kamu akan membuat oat. 

Jadi, kamu harus pandai memilih makanan yang akan kamu konsumsi tanpa harus mengikuti trend. Pahami terlebih dahulu keadaan tubuhmu sebelum melakukan diet. Karena setiap orang memiliki sistem pencernaan yang berbeda-beda. Apabila kamu masih merasakan gejala kembung dan gas saat mengkonsumsi oat, segeralah pergi berkonsultasi kepada dokter terpercaya, dietitian atau ahli gizi. 

Sumber gambar : Pinterest.com

Penulis : Nadien Mutia Intan Maulidi, S.Gz | Editor : Ulfi Rahma Yunita, S.Gz, M.Gizi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *