Bali bukan hanya tentang pantai yang memesona atau pura yang megah. Pulau ini juga surga bagi para pecinta kuliner. Tapi, pernahkah kamu bertanya-tanya, berapa banyak kalori yang kamu santap saat menikmati jajanan khas Bali? Jangan khawatir, kita tidak akan membahas diet ketat di sini. Sebaliknya, mari kita eksplorasi beberapa jajanan ikonik Bali, rasakan kelezatannya, dan pahami kandungan kalorinya agar kamu bisa menikmatinya dengan lebih bijak.
1. Klepon Bali: Manisnya Gula Merah yang Menggoda

Klepon mungkin sudah familiar di lidah banyak orang, tapi versi Bali punya keunikan tersendiri. Bola-bola kenyal ini terbuat dari tepung beras, diisi gula merah, dan digulung dengan kelapa parut. Klepon sebenarnya berasal dari Jawa, tetapi di Bali, camilan ini memiliki sentuhan lokal dengan penggunaan kelapa parut yang lebih segar dan gula merah yang khas. Satu biji klepon biasanya mengandung sekitar 50-70 kalori. Meski kecil, jangan tergoda untuk makan terlalu banyak, ya! Gula merah dan kelapanya bisa bikin kamu ketagihan.
2. Laklak: Pancake Khas Bali yang Lembut

Laklak adalah kue tradisional berbahan dasar tepung beras, santan, dan gula merah. Teksturnya lembut, mirip pancake, dan sering disajikan dengan taburan kelapa parut. Laklak adalah camilan khas Bali yang sering dijual di pasar tradisional atau oleh pedagang kaki lima. Satu porsi laklak (sekitar 2-3 keping) mengandung sekitar 150-200 kalori. Cocok untuk camilan sore sambil menikmati senja di pinggir pantai.
3. Jaja Batun Duren: Kelezatan Durian yang Tak Tertahankan

Bagi pecinta durian, jaja batun duren adalah surga kecil. Kue tradisional ini terbuat dari tepung ketan, gula, dan tentu saja, durian. Jaja batun duren adalah camilan khas Bali yang sering disajikan dalam acara-acara khusus seperti pernikahan atau upacara keagamaan. Satu potong kecilnya bisa mengandung 120-150 kalori. Durian memang tinggi gula dan lemak, jadi nikmati secukupnya agar tidak terlalu berat di perut.
4. Pisang Rai: Pisang Rebus dengan Sentuhan Manis

Pisang rai adalah pisang rebus yang dibalut tepung beras dan disajikan dengan kelapa parut serta gula merah. Camilan ini manis, lembut, dan sangat mengenyangkan. Pisang rai adalah camilan tradisional Bali yang sering disajikan dalam upacara adat atau sebagai hidangan penutup. Satu porsi (biasanya 2-3 pisang) mengandung sekitar 150-180 kalori.
5. Dadar Gulung: Crepes dengan Isian Kelapa Manis

Dadar gulung adalah camilan yang terbuat dari crepes hijau (dari daun pandan) yang diisi dengan kelapa parut dan gula merah. Dadar gulung adalah camilan yang populer di seluruh Indonesia, tetapi di Bali, camilan ini memiliki sentuhan lokal dengan penggunaan kelapa parut yang lebih segar. Satu buah dadar gulung mengandung sekitar 100-120 kalori.
6. Kue Cucur: Gorengan Manis yang Renyah

Kue cucur adalah camilan goreng yang terbuat dari tepung beras dan gula merah. Teksturnya renyah di luar dan lembut di dalam. Kue cucur adalah camilan tradisional yang sering dijual di pasar-pasar tradisional di Bali. Satu buah kue cucur mengandung sekitar 80-100 kalori.
7. Kue Wajik: Ketan Manis yang Gurih

Wajik adalah camilan yang terbuat dari ketan, gula merah, dan santan. Teksturnya padat dan rasanya manis-gurih. Wajik adalah camilan khas Bali yang sering disajikan dalam upacara adat atau sebagai hidangan penutup. Satu potong kecil wajik mengandung sekitar 100-120 kalori.
Jajanan khas Bali tidak hanya lezat, tetapi juga punya cerita dan keunikan tersendiri. Dari klepon yang manis hingga wajik yang gurih, setiap jajanan menawarkan pengalaman rasa yang berbeda. Jadi, saat kamu berkunjung ke Bali, jangan lupa mencoba camilan-camilan ini. Mereka cocok untuk dinikmati kapan saja, baik saat bersantai di pantai, menjelajahi pasar tradisional, atau sekadar menikmati waktu sendirian.
Nah, jajanan mana yang paling membuatmu penasaran? Atau mungkin kamu punya favorit lain yang belum disebutkan? Yuk, bagikan pengalamanmu di kolom komentar!
Baca Juga: Berapa Kalori Jajanan Pasar Indonesia?
Referensi
- 10 Kue Khas Bali yang Enak dan Cocok untuk Oleh-Oleh – detikbali
- 10 Jajanan Kue Khas Bali yang Wajib Diicip dan Cocok untuk Oleh-Oleh – inilah
Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien