Anoreksia Nervosa: Ciri-ciri hingga Akibat yang Ditimbulkan

Ada berbagai macam cara untuk menurunkan dan menjaga berat badan. Mulai dari mengurangi makanan tinggi gula, mengurangi makanan yang melalui proses pengolahan panjang, meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan, meningkatkan aktivitas fisik dan cara-cara lainnya.

Namun ada juga yang melakukan cara-cara ekstrim hingga menyiksa diri. Beberapa orang memilih jalan seperti memuntahkan makanan atau dengan menyalahgunakan obat pencahar, obat diuretik (obat untuk mengeluarkan air dari dalam tubuh melalui urin), obat enema (untuk mengatasi sembelit atau sebagai pencahar) hingga olahraga berlebihan.

Hal ini karena rasa takut terhadap meningkatnya berat badan. Bahkan sekalipun berat badan mereka sudah turun, mereka masih memiliki rasa takut terhadap kenaikan berat badan.

Gangguan makan ini disebut dengan Anoreksia Nervosa.

Ciri-ciri Anoreksia Nervosa

Dalam buku DSM-5 oleh Asosiasi Psikiatri Amerika dituliskan ciri-ciri seseorang dengan anoreksia nervosa.

  1. Pembatasan asupan energi terhadap kebutuhan sebenarnya, yang menyebabkan berat badan rendah secara signifikan. Yang dimaksud dengan ‘berat badan rendah secara signifikan’ adalah berat badan yang kurang dari batas minimal normal, atau pada anak-anak dan remaja, berat badan kurang dari batas yang diperkirakan.
  2. Ketakutan yang besar terhadap kenaikan berat badan atau menjadi gemuk, atau perilaku yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
  3. Gangguan terhadap berat badan seseorang atau bentuk tubuh yang dimiliki, pengaruh yang tidak semestinya dari berat atau bentuk tubuh pada saat evaluasi diri atau kurangnya kesadaran atas betapa rendahnya berat badan saat ini.

Terdapat 2 tipe anoreksia yang disebutkan oleh Schebendach dan Roth (2017):

  1. Tipe Membatasi: selama 3 bulan terakhir, seseorang tidak melakukan episode seperti kebiasaan binge eating atau purging (contoh muntah yang disengaja atau menyalahgunakan obat pencahar, diuretik atau enema). Tipe ini biasanya menunjukkan bahwa menurunkan berat badan dapat diperoleh hanya melalui diet, puasa dan/atau olahraga berlebihan.
  2. Tipe Binge-eating/purging: selama 3 bulan terakhir, seseorang melakukan episode seperti kebiasaan binge eating atau memuntahkan makanan (contoh muntah yang disengaja atau menyalahgunakan obat pencahar, diuretik atau enema).

Akibat Anoreksia Nervosa

Berbeda dengan bulimia nervosa, seseorang dengan anoreksia nervosa akan terlihat lebih kurus.

Baca juga: https://dietpartner.id/memuntahkan-makanan-agar-kurus-waspada-bulimia/

Gejala lainnya dari anoreksia nervosa adalah rambut yang kering, tekanan darah rendah, osteoporosis, kulit kering, hipotermi, pusing dan kebingungan.

Yang Perlu Kamu Perhatikan

Semua orang mungkin memiliki kekhawatiran saat mengalami kenaikan berat badan. Namun setiap individu memiliki tingkat kekhawatiran yang berbeda dan cara yang berbeda untuk menurunkan berat badan.

Apabila kamu memiliki status gizi yang normal, maka percaya dirilah dengan kondisi dan bentuk tubuhmu saat ini. Konsumsi makanan yang sehat secara wajar dan olahraga sesuai kemampuan.

Kamu juga harus tau bahwa untuk memastikan apakah seseorang mengalami anoreksia atau tidak, maka diperlukan diagnosis dari dokter maupun psikiater. Apabila kamu memiliki kekhawatiran terkait anoreksia nervosa segera hubungi dokter atau psikiater.

Namun apabila kamu memiliki kekhawatiran terhadap pola makan dan olahragamu, maka berkonsultasilah dengan ahli gizi.

Sumber gambar : freepik.com

Penulis : Safira Rifdah Hafshah, S.Gz | Editor : Lilik Laras Shinta, S.Gz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *