Hayo, apakah malam tadi tidur kamu nyenyak dan cukup durasinya? Atau malah sebaliknya tidak bisa tidur nyenyak dan sering kebangun tiap jam? Pernahkan kamu mendengar bahwa kurang tidur itu dapat menyebabkan terjadinya peningkatan berat badan hingga obesitas? Apa benar itu semua, coba kita kupas sejenak ya..
Sebelumnya pasti kamu pernah mendengar bahwa kualitas serta durasi tidur yang cukup sangat dianjurkan oleh berbagai kalangan terutama kalangan kesehatan. Kenapa? Karena banyak sekali efek negatif jika kita kurang tidur, mulai dari adanya peningkatan resiko kecelakan seperti adanya kecelakaan lalu lintas, kurang bersemangat atau kurang produktif untuk melakukan kegiatan seharinya, suasana hati seperti roller coster (mudah berubah – ubah), hingga salah satu dampaknya berat badan meningkat dan berkembangnya penyakit tidak menular/noncommunicable diseases(NCDs).
Nah, seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa dampaknya adalah dapat meningkat berat badan.
Kenapa bisa terjadi?
Adanya gangguan dalam kualitas dan kuantitas tidur dapat menyebabkan terjadinya perubahan homoeostasis dalam tubuh. Perubahan yang terjadi termasuk dalam perubahan pada sistem hipotamalus-hipofisis-adrenal, sistem saraf simpatik, sensitivitas insulin, leptin, dan ghrelin. Adanya perubahan tersebut dapat mengurangi energy expenditure dan dapat meningkatkan rasa lapar yang pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya obesitas dan penyakit tidak menular lainnya.
Salah satu hormon yang sangat berpengaruh yaitu hormon ghrelin dan leptin. Diketahui bahwa durasi tidur yang kurang dapat menyebabkan terjadinya penurunan hormon leptin sebanyak 18% dan terjadi peningkatan hormon ghrelin sebesar 28%.
Kedua hormon tersebut merupakan hormon pencernaan yang memberikan sinyal ke hipotalamus dan berfungsi untuk mengendalikan nafsu makan serta penyeimbang terhadap adanya rasa lapar dan rasa kenyang.
Hormon ghrelin yang diproduksi oleh saluran pencernaan memiliki peran untuk meningkatkan nafsu makan, sedangkan hormon leptin memberikan efek kenyang dengan memberikan sinyal kenyang ke otak.
Nah, jika durasi waktu tidur kurang, maka hormon ghrelin dapat meningkat dan hormon leptin akan menurun, sehingga dapat memicu terjadinya peningkatan nafsu makan. Sebuah riset yang dilakukan oleh Nedetlcheva dan rekan-rekannnya, seseorang yang memiliki waktu tidur yang kurang yaitu sekitar 5.5 jam selama 3 minggu, cenderung lebih banyak yang terkena penaikan berat bada serta banyaknya asupan makanan yang tinggi karbohidrat serta lemak.
Selain itu, diketahui pula bahwa durasi tidur yang kurang dapat menyebabkan terjadinya penurunan hormon leptin sebanyak 18% dan hormon ghrelin meningkat sebesar 28%. Riset lainnya juga mengungkapkan bahwa durasi tidur yang pendek dapat membuat seseorang menambah asupan energi dengan mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, rendahnya asupan sayur dan buah, serta meningkatnya asupan makanan cepat saji dan gula.
Apalagi terkadang ini sering banget terjadi pada kalangan anak muda, mahasiswa atau pada saat bekerja bukan? Hayo siapa yang seperti ini asupan makannya ketika begadang?
Lalu, durasi tidur yang disarankan itu berapa lama?
Durasi tidur yang disarankan oleh National Sleep Foundation (NSF) untuk mendukung kesehatan bagi orang dewasa usia 18 – 60 tahun sekitar 7 – 9 jam setiap malam dengan rata – rata sekitar 7.5 jam.
Namun, dalam sebuah penelitian lainnya ada yang menyebutkan bahwa tidak terdapat hubungan antara durasi tidur dengan peningkatan berat badan. Hal in terjadi karena tidak semua responden menghabiskan waktu terjaganya untuk mengonsumsi makanan maupun minuman. Kebanyakan waktu malamnya lebih banyak digunakan untuk membuat tugas atau mengerjakan kesibukan lainnya. Jadi, asupan makannya dapat terkontrol dengan baik ketika fokus untuk membuat tugas.
Nah, walaupun ada perbedaan terhadap hasil penelitian, kita dapat simpulkan bahwa banyak faktor yang terjadi seperti adanya faktor hormon serta pemilihan makanan.
Jadi, jika teman – teman mungkin punya rencana untuk begadang mengerjakan tugas atau aktivitas lain, usahakan untuk memilih konsumsi makanan yang lebih sehat seperti konsumsi buah – buahan atau pilihlah makanan yang less sugar, less sodium, dan konsumsi karbohidrat kompleks.
Ingat! bahwa kurangnya durasi tidur tidak hanya berefek pada berat badan, tapi juga berefek pada kebugaran fisik yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari harinya.
Sumber gambar : freepik.com
Penulis : Ulfi Rachma Yunita, S.Gz
Editor : Lisa Rosyida, S.Gz, RD