Keseimbangan antara kondisi fisik dan psikologis memang memiliki dampak signifikan pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Gangguan asam lambung, misalnya, dapat menyebabkan sakit punggung. Menurut artikel WebMD, saat asam lambung naik dan mengiritasi kerongkongan, sinyal nyeri dapat menyebar ke punggung bagian atas, bahu, atau bahkan leher.
Mengapa Asam Lambung Bisa Berdampak pada Punggung?
Sakit punggung yang disebabkan oleh asam lambung mungkin terdengar aneh, tetapi sebenarnya ada penjelasan medis di balik fenomena ini. Ketika produksi asam lambung berlebihan atau terjadi gangguan seperti gastroesophageal reflux disease (GERD), asam lambung dapat naik ke kerongkongan. Hal ini memicu iritasi pada saraf-saraf di sekitar diafragma, sebuah otot besar yang membatasi rongga dada dan perut. Akibatnya, rasa nyeri dapat menjalar ke area punggung bagian atas.
Penelitian dari World Journal of Gastroenterology menunjukkan bahwa penderita GERD seringkali mengeluhkan nyeri yang tidak hanya terbatas pada area dada atau ulu hati, tetapi juga merambat ke punggung, terutama jika refluks terjadi saat berbaring. Hal ini disebabkan oleh tekanan berlebih pada otot-otot diafragma dan area sekitarnya.
Bagaimana Gejala yang Sering Dikaitkan dengan Kedua Kondisi?
Penting untuk mengenali gejala yang bisa muncul ketika asam lambung dan sakit punggung terjadi bersamaan. Gejala tersebut meliputi:
- Rasa terbakar di dada (heartburn), terutama setelah makan atau saat berbaring.
- Nyeri punggung bagian atas atau tengah yang muncul tanpa sebab jelas.
- Kesulitan bernapas atau rasa sesak akibat tekanan di diafragma.
- Sensasi perut kembung dan mual yang disertai dengan rasa nyeri di punggung.
Dr. Amanda Rivera, seorang gastroenterolog dari, menjelaskan bahwa gejala ini sering kali saling terkait karena sistem pencernaan dan saraf tubuh bekerja secara sinergis. Ketika satu bagian terganggu, bagian lain dapat ikut terdampak.
Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Sakit Punggung Ketika Asam Lambung Kambuh?
Untungnya, ada beberapa langkah sederhana yang dapat membantu mengurangi gejala asam lambung sekaligus mengatasi sakit punggung:
1. Mengubah Pola Makan
Hindari makanan yang memicu asam lambung seperti makanan pedas, berminyak, dan asam. Cobalah untuk makan dalam porsi kecil tetapi lebih sering. Sebuah studi di Journal of Thoracic Disease menunjukkan bahwa pola makan teratur membantu mengurangi risiko refluks dan tekanan pada diafragma.
2. Postur Tubuh yang Baik
Duduk atau berdiri dengan postur tubuh yang benar sangat penting untuk mengurangi tekanan pada perut dan diafragma. Jika sering bekerja didepan komputer, pastikan posisi duduk mendukung punggung secara maksimal.
3. Mengelola Stres
Stres adalah salah satu pemicu utama refluks asam lambung. Latihan relaksasi seperti yoga atau meditasi dapat membantu menenangkan pikiran sekaligus mengurangi ketegangan otot di punggung.
4. Konsultasi dengan Dokter
Jika gejala tidak kunjung membaik, sebaiknya konsultasikan kondisi dengan dokter. Dalam beberapa kasus, obat-obatan seperti antasida atau inhibitor pompa proton (PPI) mungkin diperlukan untuk mengendalikan asam lambung. Selain itu, fisioterapi bisa menjadi solusi untuk mengatasi nyeri punggung yang menetap.
Gangguan asam lambung yang menyebabkan sakit punggung adalah kondisi yang nyata dan memengaruhi banyak orang. Memahami hubungan antara keduanya dapat membantu mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif. Dengan mengatur pola makan, menjaga postur tubuh, dan mengelola stres, tidak hanya mengurangi risiko refluks asam lambung tetapi juga mengatasi nyeri punggung secara signifikan.
Baca juga: 5 Tips Diet Aman untuk Penderita Asam Lambung Agar Berat Badan Ideal
Referensi
- Focus on Gastroesophageal Reflux Disease in Patients with Cystic Fibrosis (2020), World Journal of Gastroenterology
- Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) – WebMD
- Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) – Mayo Clinic
- The Role of Diet in the Development and Management of Gastroesophageal Reflux Disease: Why We Feel the Burn (2019), Journal of Thoracic Disease
Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien