Decaffeinated Coffee: Pilihan Tepat Saat Bulan Puasa Ramadhan?

Apakah ApleFriends pernah mendengar tentang decaffeinated coffee? Sesuai dengan namanya, ini adalah jenis kopi yang telah diproses untuk mengurangi atau menghilangkan kandungan kafein di dalamnya. Beberapa orang menganggap decaffeinated coffee sebagai versi kopi yang lebih sehat karena kandungan kafeinnya lebih rendah, sehingga sering dijadikan alternatif selama bulan Ramadhan agar tetap bisa menikmati kopi tanpa khawatir efek samping kafein saat berpuasa.

Kafein yang banyak terdapat dalam teh, kopi, soda, minuman berenergi, dan soft drink dapat menimbulkan beberapa efek samping jika dikonsumsi berlebihan, seperti detak jantung meningkat, tekanan darah tinggi, insomnia, hingga naiknya asam lambung. Selama bulan puasa, konsumsi kafein yang berlebihan juga dapat menyebabkan dehidrasi dan memicu gangguan pencernaan karena sifatnya yang diuretik.

Namun, apakah mengganti kopi biasa dengan decaffeinated coffee selama puasa adalah pilihan yang tepat? Simak penjelasan berikut, ya, ApleFriends!

Decaffeinated Coffee untuk Puasa

Lebih Aman untuk Asam Lambung Saat Puasa

(Sumber: freepik.com)

Karena kandungan kafein yang lebih rendah, decaffeinated coffee menjadi pilihan yang lebih aman dibandingkan kopi biasa. Dari sebuah penelitian menyebutkan bahwa decaffeinated coffee dikaitkan dengan waktu paparan asam yang lebih rendah dibandingkan dengan kopi berkafein. Sehingga, kopi ini lebih aman untuk penderita asam lambung dan lebih aman dikonsumsi selama bulan puasa.

Membantu Menstabilkan Gula Darah Selama Puasa

(Sumber: freepik.com)

Penelitian menunjukkan bahwa decaffeinated coffee lebih efektif dalam menurunkan kadar gula darah puasa (gula darah yang diukur setelah 8-12 jam berpuasa). Selama bulan Ramadhan, menjaga kadar gula darah tetap stabil sangat penting untuk mencegah hipoglikemia dan lonjakan gula darah. Decaffeinated coffee  dapat menjadi alternatif yang lebih baik dibanding kopi biasa, terutama bagi mereka yang berpuasa.

Decaffeinated coffee  mengandung magnesium, kromium, dan polifenol yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu mengontrol kadar gula darah. Berbeda dengan kopi berkafein yang bisa memicu lonjakan gula darah akibat efek kafein terhadap hormon stres, decaffeinated coffee memberikan manfaat metabolik tanpa efek samping tersebut. Oleh karena itu, para ahli lebih merekomendasikan decaffeinated coffee, terutama bagi penderita diabetes yang berpuasa.

Menurunkan Risiko Penyakit Jantung di Bulan Puasa 

(Sumber: freepik.com)

Dari hasil penelitian, decaffeinated coffee terutama dalam jumlah 2–3 cangkir per hari, dikaitkan dengan penurunan signifikan dalam kejadian penyakit kardiovaskular (CVD) atau jantung dan angka kematian. Selama bulan Ramadhan, memilih minuman yang mendukung kesehatan jantung menjadi hal yang penting, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi.

Berbeda dengan kopi berkafein yang dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, decaffeinated coffee tetap memberikan manfaat antioksidan tanpa efek samping tersebut. Kandungan magnesium, kromium, dan polifenolnya juga membantu menjaga kesehatan pembuluh darah, sehingga menjadi pilihan lebih aman saat sahur atau berbuka.

Dukung Kesehatan Jangka Panjang Selama Ramadhan

(Sumber: freepik.com)

Manfaat lain dari decaffeinated coffee adalah mengurangi risiko kematian dini. Data menunjukkan bahwa konsumsi decaffeinated coffee juga dikaitkan dengan penurunan angka kematian akibat berbagai penyebab. 

Dalam sebuah studi dengan masa tindak lanjut sekitar 12 tahun, peserta yang mengonsumsi 2 hingga 3 cangkir decaffeinated coffee per hari memiliki tingkat kematian lebih rendah dibandingkan mereka yang mengonsumsi lebih banyak atau lebih sedikit. Meskipun tidak berhubungan langsung dengan puasa, manfaat kesehatan ini menunjukkan bahwa decaffeinated coffee dapat menjadi pilihan yang lebih baik untuk mendukung kesehatan jangka panjang selama bulan Ramadhan.

Baca Juga: Minum Kopi Saat Perut Kosong: Baik atau Buruk?

Referensi

  1. The impact of coffee subtypes on incident cardiovascular disease, arrhythmias, and mortality: long-term outcomes from the UK Biobank (2022), European Journal of Preventive Cardiology
  2. Effects of Caffeinated and Decaffeinated Coffee Consumption on Metabolic Syndrome Parameters: A Systematic Review and Meta-Analysis of Data from Randomised Controlled Trials (2021), Medicina
  3. How does coffee affect diabetes? I Medical News Today
  4. Lifestyle measures in the management of gastro-oesophageal reflux disease: clinical and pathophysiological considerations (2015), Therapeutic Advances in Chronic Diesease 

Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *