Indonesia memiliki beragam kuliner tradisional yang tidak hanya lezat tetapi juga kaya akan manfaat gizi. Salah satu makanan khas yang sering dikonsumsi adalah bubur. Bubur tradisional Indonesia memiliki variasi yang unik di setiap daerahnya, dengan racikan bahan-bahan alami yang sarat akan manfaat gizi. Ayo, Aplefriends simak lebih lengkapnya di bawah ini!
1. Bubur Manado
Bubur Manado atau Tinutuan adalah hidangan khas Sulawesi Utara yang diwariskan turun-temurun. Berbeda dari bubur lainnya, Tinutuan tidak mengandung daging, tetapi diperkaya dengan sayuran hijau seperti kangkung, bayam, dan daun kemangi, serta bahan bergizi lainnya seperti labu kuning dan jagung manis. Hidangan ini sering disajikan dengan ikan cakalang, menambah cita rasa khasnya.
Selain lezat, bubur ini juga kaya nutrisi. Setiap satu porsi (240 gram) Tinutuan mengandung 374,4 kkal, 5,52 gram protein, 0,48 gram lemak, 37,44 gram karbohidrat, 36 mg vitamin C, dan 3448,8 mcg beta karoten.

Sayuran hijau dalam bubur ini mengandung vitamin A, C, dan mineral penting seperti kalsium dan zat besi, yang membantu melawan radikal bebas. Jagung manis kaya akan karbohidrat, protein, dan vitamin, menjadikannya sumber energi yang baik. Sementara itu, labu kuning tinggi serat dan beta-karoten, yang berfungsi sebagai antioksidan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan melindungi sel dari kerusakan.
2. Barabbo
Barobbo adalah bubur jagung khas Sulawesi Selatan yang kaya akan gizi dan memiliki sejarah panjang dalam kuliner masyarakat Bugis-Makassar. Berbeda dengan bubur Manado yang lebih dikenal luas, barobbo menggunakan bahan dasar jagung kuning atau jagung pulut putih yang dicampur dengan sayuran seperti bayam, kacang panjang, dan labu kuning, serta sering ditambahkan ikan untuk menambah cita rasa dan kandungan proteinnya.

Dari segi kandungan gizi, barobbo sangat baik untuk kesehatan. Dalam satu porsi (200 gram), barobbo mengandung protein sebesar 12,82 gram, lemak 1,36 gram, dan karbohidrat 40,71 gram.
Kandungan vitamin dan mineral dalam barobbo juga cukup tinggi. Barobbo dengan jagung kuning mengandung vitamin A sebanyak 353 mcg dan serat 10,51 gram, menjadikannya baik untuk kesehatan mata, pencernaan, serta mendukung pertumbuhan tulang dan gigi. Sementara itu, barobbo dengan jagung pulut putih memiliki vitamin C lebih tinggi, yaitu 26,4 mg, yang baik untuk daya tahan tubuh, mempercepat penyembuhan luka, serta membantu penyerapan kalsium untuk kesehatan tulang dan gusi.
3. Bubur Pedas
Bubur Pedas adalah makanan khas Kalimantan Barat, terutama dari etnis Melayu Sambas. Meski namanya mengandung kata “pedas,” bubur ini sebenarnya lebih kaya rempah dibandingkan rasa pedas yang dominan.
Bubur ini terbuat dari beras yang disangrai dan ditumbuk halus, kemudian dimasak bersama berbagai rempah seperti serai, lengkuas, daun salam, kunyit, jahe, bawang merah, bawang putih, kemiri, lada hitam, dan ketumbar. Sayuran seperti daun kesum, kangkung, pakis, jagung pipil, kentang, dan daun kunyit ditambahkan untuk menambah cita rasa dan aroma.

Dari segi gizi, satu porsi Bubur Pedas (432 gram) mengandung 618,11 kkal energi dan 7,14 gram protein. Menariknya, jika Bubur Pedas dikombinasikan dengan lauk seperti dua sendok makan ikan teri (25g) dan dua sendok makan kacang goreng (20g), kandungan proteinnya bisa meningkat dari 7,14 gram menjadi 12,14 hingga 17,14 gram. Jumlah ini meningkatkan kebutuhan protein harian, menjadikannya pilihan makanan bergizi untuk menunjang kesehatan.
Keunggulan lainnya, Bubur Pedas memiliki Indeks Glikemik (IG) rendah (<50), sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah drastis.
Bubur tradisional Indonesia bisa kamu jadikan sebagai pilihan makanan sehat untuk keluarga, dan rasakan sendiri kehangatan serta kebaikan dari warisan kuliner yang bergizi dan lezat ini!
Baca juga: Mengapa Makan Bubur Bikin Cepat Lapar? Ini Penjelasannya!
Referensi :
- Pencegahan Stunting dengan Perbaikan Pola Makan, Mencakupi Asupan Gizi dengan Bubur Manado dan Bassang (2024), Jurnal Lepa-Lepa Open
- Edukasi dan Demonstrasi Pengolahan Bubur Manado Pada Ibu Untuk Pencegahan Stunting (2022). Jurnal Masyarakat Mandiri
- Perbandingan Kandungan Klorofil dan Antioksidan Spirulina Dengan Beberapa Jenis Sayuran (2022), Prosiding Semanslit LPPM UMJ
- Pemanfaatan Inovasi Olahan Puding Jalatesu ( Jagung, Labu, Telur, Susu) dalam Upaya Meningkatkan Berat Badan pada Balita dengan Gizi Kurang di Desa Dawuan Barat Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang (2023), Jurnal Peduli Masyarakat
- Kandungan Antioksidan Pada Makanan Tradisional Barobbo Jagung Kuning dan Jagung Pulut Putih (2018), Media Gizi Pangan
- The Calories and Glycaemic Index of Bubur Pedas, Traditional Food of West Kalimantan, Indonesia (2018), International Conference on Food Tropical Agrifood, Feed and Fuel 2018
- Ke Sambas Berburu Bubbor Paddas – indonesia.go.id
- Nilai Gizi – nilaigizi.com
Editor : Eka Putra Sedana