Diet Gluten-Free Bikin Kurus? Ternyata Mitos! 

Mitos diet gluten free bikin kurus

Gluten sudah lama jadi “musuh besar” bagi banyak pejuang diet. Katanya, menghindari gluten atau melakukan diet gluten free bisa mempercepat penurunan berat badan, memperbaiki pencernaan, bahkan bikin tubuh terasa lebih bugar.

Tapi, benarkah semua itu fakta? Atau jangan-jangan kita terlalu cepat menyalahkan gluten? Yuk, kita kupas tuntas — biar nggak asal ikut-ikutan! 

Kenapa Diet Gluten-Free Sangat Populer?

Diet gluten-free semakin booming dan banyak diikuti, apalagi setelah sering dipopulerkan para influencer kesehatan. Ada beberapa alasan kenapa diet ini dianggap menarik, yaitu:

1. Baik Untuk Pencernaan

Banyak orang percaya bahwa diet gluten-free membantu menjaga kesehatan pencernaan, terutama karena adanya kelompok yang memang memiliki alergi atau sensitivitas terhadap gluten. Melihat tingginya perhatian terhadap masalah ini, diet gluten-free pun semakin populer, bahkan di kalangan yang sebenarnya tidak memiliki gangguan terkait gluten.

2. Dikaitkan Mengurangi Peradangan

Diet gluten-free juga sering dikaitkan dengan manfaat mengurangi peradangan, terutama untuk mereka yang memiliki kondisi seperti penyakit seliak. Karena itu, ada anggapan luas bahwa menghindari gluten bisa menjaga kesehatan usus secara umum, walaupun pada kenyataannya, diet ini tidak selalu diperlukan untuk orang tanpa sensitivitas gluten.

3. Dipercaya Membantu Diet

Banyak pelaku diet memilih menghindari gluten karena dipercaya dapat mempercepat penurunan berat badan. Produk berbahan dasar tepung pun seringkali dihindari karena dianggap memperburuk hasil diet. Jadi itulah kenapa masyarakat banyak yang percaya diet ini bisa membantu diet mereka dan diet ini menjadi sangat populer.

Benarkah Gluten Bikin Gagal Diet?

Gluten sering disalahkan sebagai biang kegagalan diet, padahal belum ada bukti kuat yang mendukung klaim tersebut.

Faktanya, diet gluten-free tidak otomatis bikin kurus, dan bahkan bisa berdampak sebaliknya. Studi menunjukkan, pada penderita seliak, berat badan justru bisa naik setelah menjalani diet ini karena fungsi usus membaik dan nafsu makan meningkat.

Selain itu, banyak produk bebas gluten justru lebih tinggi kalori dan lemak, tapi rendah serat—kombinasi yang tidak mendukung penurunan berat badan.

Jadi, menyalahkan gluten bukan solusi. Lebih baik perhatikan pola makan secara keseluruhan dan konsultasikan dengan Ahli Gizi sebelum ikut tren. 

Masalahnya Bukan di Gluten, Tapi Cara Olah & Kalorinya!

1. Donat + Topping Melimpah

Saat ini, donat bisa dibuat dari berbagai jenis tepung, termasuk tepung kentang atau campuran tepung bebas gluten. Namun, masalah utamanya bukan sekadar gluten, melainkan proses pengolahan (digoreng) serta tambahan gula dan topping tinggi kalori. Inilah yang membuat donat perlu dibatasi saat diet, bukan sekadar karena tepung terigunya.

2. Cake atau Bolu dengan Krim dan Topping

Sama halnya dengan donat, cake dan bolu tersedia dalam banyak variasi — dari segi bahan, tekstur, hingga topping. Lagi-lagi, tantangan utamanya bukan gluten, melainkan bahan tambahan seperti gula, mentega, margarin, dan cokelat serta krim tinggi lemak yang membuat makanan ini tinggi kalori.

3. Pizza + Saus dan Toppingnya

Kalau dibuat dengan adonan rendah gula dan topping sayuran segar serta saus rendah kalori, pizza sebenarnya bisa menjadi pilihan menu diet yang seru. Jadi, bukan pizzanya yang harus dihindari, melainkan jenis topping dan cara penyajiannya!

4. Gorengan

Gorengan memang perlu dibatasi saat diet, bukan karena gluten di dalam tepungnya, tapi karena teknik menggorengnya yang membuat makanan ini menyerap banyak minyak dan kalori ekstra. Jangan cheating makan gorengan waktu diet ya!

5. Mi Instan Tengah Malam

Banyak orang menghindari mi instan saat diet. Padahal, jika diolah dengan cara lebih sehat — misalnya tanpa minyak berlebih, mengurangi saus/kecap, dan menambahkan sayuran — mi berbasis tepung ini tetap bisa dinikmati dengan kalori yang lebih terkendali. Serta perhatikan jam makannya ya ApleFriends, jangan tengah malam juga!

Kesimpulan

Menghindari gluten belum tentu menjadi kunci sukses dalam diet penurunan berat badan. Faktanya, produk gluten-free justru lebih tinggi lemak dan gula dibanding makanan berbasis tepung serta yang perlu dihindari adalah gula, lemak, dan kalori yang terkandung dalam makanan— inilah yang lebih berperan besar dalam menggagalkan diet. 

Bukan glutennya yang jadi masalah utama, melainkan jenis makanan dan pola konsumsinya. Jadi, sebelum memutuskan diet gluten-free, pastikan tujuannya jelas dan konsultasikan dengan Ahli Gizi agar dietmu tetap sehat dan efektif!

Baca juga: Mengenal Gluten: Tak Semua Orang Boleh Mengonsumsinya

Referensi

  1. The Gluten-Free Diet: Fad or Necessity? (2017), Diabetes Spectrum
  2. Risk of obesity during a gluten-free diet in pediatric and adult patients with celiac disease: a systematic review with meta-analysis (2022), Nutrition Reviews
  3. Gluten-free diet: is it really always beneficial? (2019), Turkish Archives Of Pediatrics

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *