Tahun 2025 merupakan lembaran baru dalam evolusi berkelanjutan dari berkembangnya industri makanan dan minuman yang sangat dipengaruhi oleh preferensi konsumen yang dinamik dan tren global. Sebagai food enthusiast, sangatlah menarik saat kita menilik sejarah industri makanan Indonesia dan internasional di beberapa tahun kebelakang.
Mari kita bernostalgia sejenak, dari ledakan tren Boba (bubble tea) dan minuman berbasis yogurt di tahun 2019, sampai viralnya fusion pastry cromboloni dan mewahnya batangan cokelat dubai berisi pistachio paste baru-baru ini. Indulgence tampaknya masih menjadi fokus utama para penggiat makanan dan minuman, diperkirakan hal ini terjadi karena didorong oleh kondisi pandemi yang membatasi ruang gerak masyarakat.
Namun baru-bar ini Innova Market Insight menyatakan bahwa ternyata 61% konsumen sekarang mengedepankan kualitas produk makanan dan minuman di toko dan supermarket dalam keputusan pembelian. Bukan hanya makanan fungsional saja (makanan dengan manfaat tambahan selain fungsi gizi dasar), tapi juga kesegaran bahan, umur simpan produk, dan kealamian juga menjadi faktor yang dipertimbangkan konsumen. Tampaknya, masyarakat sudah mulai melek dengan efek yang diberikan makanan terhadap kesehatan tubuh. Maka, persepsi masyarakat mulai beralih ke healthy indulgence atau pangan fungsional yang juga memberikan rasa comfort dan familiarity.
Apa sih Pangan Fungsional itu?
Menurut Badan POM RI, Pangan fungsional merupakan pangan yang dapat dikonsumsi sehari-hari sebagai menu yang memenuhi standar mutu dan persyaratan keamanan namun mengandung senyawa-senyawa bioaktif tambahan dari standar mutu yang memiliki fungsi fisiologis spesifik bagi kesehatan. Esensinya, tak hanya mengandung ingredient umum seperti vitamin, mineral dan serat pangan. Tetapi juga bioaktif tambahan seperti fitosterol, kolin, dan isoflavon.
Menariknya pangan fungsional ini tak hanya disajikan dalam bentuk whole food atau suplemen kesehatan saja. Kini, pangan fungsional juga dibalut dalam format “on-the-go”, “ready-to-eat”, atau “ready-to-drink” produk yang mengedepankan convenience. Berikut tiga tren pangan fungsional yang berpotensi untuk berkembang di tahun 2025.
Hydration and Digestion
Penyerapan nutrisi oleh organ pencernaan manusia sangat dipengaruhi oleh kandungan air dalam tubuh. Air menjadi sarana transportasi nutrisi dari pencernaan ke dalam aliran tubuh. Maka, saat tubuh mendapatkan cukup air, penyerapan vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya dapat diserap dengan maksimal.
Beberapa industri minuman kemasan ready-to-drink (RTD) sudah menjalankan strateginya di tahun ini dengan berfokus pada minuman yang menghidrasi tak hanya cairan tubuh tetapi juga memiliki fungsi membantu fungsi pencernaan. Salah satunya adalah kesuksesan Kimchi Me, minuman RTD kaleng darI Korea, dalam menarik perhatian dunia dalam inovasi dan development minuman di November 2024. Tak hanya berfokus pada gut health, tetapi Kimchi Me juga mengklaim bahwa ia juga dapat menjadi “hangover relief” yang memang solusi dari kultur Korea Selatan dalam mengkonsumsi minuman beralkohol.
Next-gen Superfood: Super-Algae
Rumput laut (seaweed, algae) dan sea moss dari Ireland mulai mencolek dunia food x beauty dengan karakteristik anti-bakterinya yang digadangkan dapat menghidrasi kulit dan membantu kondisi kulit berjerawat hormonal, weight loss, dan gut health. Dilansir dari Holland and Barret, selebriti dan influencer seperti Bella Hadid, Winnie Harlow, dan Hailey Bieber turut meramaikan nama sea moss sebagai the next-gen of superfood. Tahun 2024 pun ditutup dengan salah satu tiktok trend “30 days sea moss challenge”.
Tak hanya itu, perkembangan teknologi dan sosial media juga menambah keantusiasan dunia terhadap “Irish Sea Moss”. Melissa Thompson, penulis Motherland: A Jamaican Cookbook menorehkan resep-resep makanan yang menggunakan sea moss. Selain itu, banyak juga inovasi makanan penutup dan minuman yang meng-highlight sea moss sebagai bintang utama seperti carrageen moss pudding atau Jamaican Irish moss drink. Tertarikkah anda mengikuti tren tersebut?
Little Organism, Big Impact: Reishi and Lion’s Mane
Dunia per-jamur-an juga secara sporadis menggaungkan Jamur Lion’s Mane dan Reishi dalam meningkatnya permintaan konsumen atas pangan fungsional dan suplemen kesehatan. Jamur Reishi dan Lion’s Mane adalah dua dari banyaknya jamur yang setelah diteliti memiliki fungsi bioaktif yang dapat menjadi matrix natural dari produk pangan fungsional dan dapat diolah menjadi bubuk yang akan digunakan sebagai fortifikasi pangan atau sebagai suplemen.
Dikutip dari PubMed Central, nama keduanya sudah tidak asing di ranah Chinese Medicine yang biasanya difokuskan pada pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit seperti kanker, depresi, diabaters, dan penyakit saraf seperti Alzheimer.
Potensi Komoditi Indonesia dalam Pangan Fungsional
Dengan banyaknya bahan alam yang mulai diteliti, potensi Indonesia sebagai sumber bahan pangan fungsional sangatlah besar dengan keanekaragaman hayati dan nabati yang membentang dari sabang sampai merauke. Maka kita sebagai konsumen sudah sepatutnya semakin, melek dalam pembudidayaan dan penggunaan pangan fungsional tak hanya untuk menunjang nutrisi individu dalam area lokal, namun juga memajukan persaingan dan keberlanjutan bisnis makanan dan minuman lokal di ranah nasional dan internasional.
Nah, menarik banget kan potensi pangan fungsional yang sedang merajalela di dunia F&B. Stay tuned di artikel Diet Partner selanjutnya yang mengulas tren menarik di 2025 seputar nutrisi dan kaitannya dengan industri makanan baik di Indonesia serta dunia.
Baca juga: Tren Kopi di Kalangan Anak Muda Indonesia: Gaya Hidup atau Kebutuhan?
Editor: Rheinhard, S.Gz., RD
Referensi:
- Makan Enak Terbaik 2019: 5 Boba Paling Sensional dan Bikin Nagih – kumparanfood
- Apa Itu Cokelat Dubai yang Viral? – CNN Indonesia
- Badan POM RI. 2005. Peraturan Teknis Ketentuan Pokok Pengawasan Pangan Fungsional.
- Kimchi in a can: South Korea’s Narichan launches new RTD drink to move beyond tradition and boost export – Food Navigator Asia
- Trending in wellness: Why is sea moss so popular right now? – Holland and Barrett
- Tiktokers reckon sea moss can help you lose weight and have better sex. What does the science say? – The Guardian
- Hydration and Digestion: The Link Between Water and Gut Health – Birmingham Gastroentology
- The Addition of Reishi and Lion’s Mane Mushroom Powder to Pasta Influences the Content of Bioactive Compounds and the Antioxidant, Potential Anti-Inflammatory, and Anticancer Properties of Pasta. (2023), Antioxidant