Food Dehydrator: Alat Pengering Makanan Tanpa Ubah Kandungan Gizi

food dehydrator

Food dehydrator atau mesin pengering makanan, sukses mendapatkan perhatian dari ibu rumah tangga atau bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Apakah ApleFriends sudah tahu alat ini atau bahkan sudah pernah menggunakannya? Apa sih sebenarnya food dehydrator dan bagaimana dampak proses ini terhadap kualitas makanan? 

Teknologi Pengawetan Makanan: Pengeringan Dapat Mengawetkan? 

Sistem pengeringan makanan merupakan teknologi pengawetan yang tertua. Bahkan tercatat di jaman Majapahit, bahan segar seperti daging dan ikan diawetkan dengan cara dijemur di terik matahari. Daging yang biasanya hanya bertahan 1-2 hari saja, mampu bertahan kira-kira 3-6 bulan setelah dikeringkan. 

Nah, sama konsepnya dengan teknologi tradisional yang mengandalkan matahari sebagai sumber panas. Mesin pengering makanan ini digunakan untuk menurunkan atau menghilangkan kadar air yang ada pada makanan dan bahan makan dengan tujuan memperpanjang masa simpan produk. 

Contoh makanan yang didapatkan dengan teknik pengeringan tradisional adalah tomat kering, ikan dan daging kering yang dijemur dibawah matahari. 

Bagaimana Food Dehydrator bekerja? 

Dilansir dari salah satu brand food dehydrator, Eco Tech solution, mesin pengering ini mengandalkan kombinasi dari sumber panas dan aliran udara untuk menurunkan kadar air. 

Energi panas digunakan untuk menaikkan temperatur sehingga terjadi penguapan air di dalam ruang mesin pengering. Pada mesin pengering biasanya sudah ada mekanisme pengaturan suhu dan waktu sehingga kita dapat dengan mudah mengatur level pengeringan untuk berbagai jenis produk makanan. 

Secara sederhana, proses pengeringan dilakukan dengan menurunkan kadar air sehingga pertumbuhan mikroba dan reaksi kimia seperti enzim terhambat. Hal ini lah yang dapat memperpanjang masa simpan. Metode pengeringan ini tak hanya menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan perubahan fisika kimia, namun juga dapat mempertahankan profil rasa dan komposisi nutrisi bahan segar

Kipas yang ada pada mesin pengering digunakan untuk menyediakan aliran udara panas yang konstan sehingga terjadi pengeringan yang merata. Hal ini untuk mencegah pembusukan pada bagian makanan yang masih memiliki kadar air yang tinggi. Posisi rak dan tray yang berlapis-lapis juga berperan penting untuk memaksimalkan sirkulasi udara pada ruangan pengeringan. 

Apa Dampak Teknik Pengeringan dengan Food Dehydrator pada Nutrisi Pangan? 

Berkurangnya air, akan membuat ukuran dan volume makanan terlihat lebih kecil, tapi berkontribusi sebagai kalori tinggi per berat keringnya. Karena metode pengeringan yang tidak menggunakan suhu terlalu tinggi, asam lemak esensial, mineral, dan beberapa vitamin masih dapat dipertahankan. 

Maka konsumsi makanan kering juga harus dipahami dengan bijaksana karena kalori dan komposisi karbohidrat, terutama gula buah atau sayur, yang tinggi dengan volume makanan yang relatif lebih kecil. Ada baiknya untuk menakar makanan kering yang biasanya dikonsumsi sebagai kudapan. 

Penelitian dari Journal of Foods menunjukkan bahwa proses pengeringan secara general akan mempertahankan komposisi nutrisi pada makanan. Misalnya pada potongan jamur yang dikeringkan, selain rasa yang terbentuk menjadi lebih kaya, juga mengurangi waktu pengeringan hampir 50% jika dibandingkan dengan cara tradisional menggunakan matahari. 

Sayuran atau buah kering juga punya nilai guna tambahan seperti berkurangnya potensi kontaminasi dari mikroorganisme karena kadar air rendah. Makanan yang dikeringkan juga tidak menggunakan pengawet, pemanis atau bahan tambahan pangan lain karena sudah melalui proses yang mengeliminasi sumber makanan atau tempat hidup mikroorganisme yang berperan dalam pembusukan. 

Tak hanya itu, karena mempertahankan bentuk asli dari bahan makanan, mineral serta vitamin yang punya sifat antioksidan masih terdapat pada makanan. Metode pengeringan karena menggunakan panas masih akan mengurangi komposisi vitamin, namun tidak seluruhnya hilang. Seperti yang dipaparkan dalam Artikel terbitan Crimson Publishers, bahwa pengeringan sayur sawi akan mengurangi 30% komposisi vitamin C, 5-15% vitamin B3 dan 15% tiamin. Maka dari itu pengeringan dengan mesin food dehydrator juga harus dipantau dan dioptimalkan pengaturan suhu dan waktu. 

Hasil teknik pengeringan secara keseluruhan pun juga punya dampak positif yakni dengan berkurangnya berat keseluruhan karena komposisi air yang hilang. Maka akan mengurangi biaya pengiriman, serta mengefektifkan volume pengiriman. Selain itu, pengeringan menggunakan mesin food dehydrator punya keunggulan utama dibandingkan dengan metode tradisional yakni rendahnya kontaminasi mikroorganisme dari lingkungan serta hasil pengeringan yang lebih rata. 

Baca juga: Konsumsi Sayuran Beku Meningkatkan Hipertensi? Ini Faktanya

Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien

Referensi: 

  1. Teknologi Pengawetan Makanan Era Majapahit, Andalkan Proses Pengeringan hingga Pengasinan – Radar Mojokerto 
  2. How Does a Food Dehydrator Work? Explore the Benefits of Food Dehydrators – Eco Tech Solutions 
  3. Impact of Dehydration Techniques on the Nutritional and Microbial Profiles of Dried Mushrooms. 2024: Journal of Foods 
  4. Game Changing, High-Impact Nutrition: Dehydrated Fruits and Vegetables – Prater Industries
  5. Vitamins and Minerals: A Review on Processing Losses and Strategies to Control It. 2023: Crimson Publisher

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *