Perayaan Idul Adha merupakan salah satu hari besar di Indonesia yang dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Pada hari itu, pelaksanaan kurban sangat dianjurkan dimana hewan kurban akan disembelih dan dagingnya dibagikan kepada seluruh umat Islam di suatu daerah.
Kurban sangat identik dengan kebersamaan dan momen menyantap hidangan bersama. Tak jarang, pada hari perayaan Idul Adha, tradisi memasak daging kurban diselenggarakan. Di Indonesia, daging kurban biasa diolah menjadi menu gulai, rendang, hingga sate.
Namun, pernahkah kamu merasa jenuh dengan menu yang sama tiap tahunnya? Atau ingin mencoba menu baru, terutama sate yang belum pernah dimasak di rumah? Berikut 7 ide baru menu sate daging kurban khas Indonesia yang gak kalah enak!
1. Sate Rembiga Asal Lombok
Sate rembiga (rembige dalam dialek setempat) merupakan sate daging sapi asal Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sate ini identik dengan rasa pedas, diikuti rasa gurih dan sedikit manis sehingga dikenal sebagai “Sate Pedas Lombok.” Makanan yang sudah menjadi makanan khas Lombok ini dapat ditemukan di warung, di jalanan, tempat wisata, ataupun restoran.
Ciri khas dari Sate Rembiga adalah tidak disajikan bersama sambal atau bumbu kacang. Melainkan dapat dimakan secara langsung setelah dibakar bersama nasi atau lontong karena rasa dari Sate Rembiga sudah sangat pedas.
Bumbu dasar Sate Rembiga adalah bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai hitam, kemiri, dan rempah-rempah lain. Proses marinasi dengan bumbu selama berjam-jam menghasilkan rasa yang khas pada Sate Rembiga.
2. Sate Balanga Khas Gorontalo
Sate Balanga merupakan hidangan khas Gorontalo. Berbeda dengan sate pada umumnya, Sate Balanga tidak ditusuk menggunakan tusuk lidi. Namun dimasak di atas wajan dengan tungku kayu bakar sesuai namanya, “Balanga” yang berarti bejana atau wajan.
Sate Belanga tetap disebut sate karena daging sapi atau kambing dipotong menjadi kecil seperti ukuran sate. Sate ini kemudian dimasak secara braising seperti memasak semur, menggunakan bumbu merah, ketumbar, kacang tanah, daun jeruk, serai, kemangi, jintan, dan kapulaga hingga air meresap ke dalam daging. Penggunaan jintan dan kapulaga merupakan hasil dari adaptasi kuliner ini dari makanan asal Timur Tengah.
3. Sate Buntel Asal Solo
Beralih ke Pulau Jawa, ada Sate Buntel khas Solo. Sate Buntel dibuat dari daging kambing yang dicincang dan dibungkus oleh lemak kambing. Daging dibumbui oleh bawang putih, ketumbar, dan merica kemudian dioleskan kecap saat dipanggang. Disajikan bersama irisan bawang merah, tomat, dan cabe rawit, Sate Buntel dapat menjadi pilihan menu sate kurban Idul Adha-mu!
4. Sate Klopo Asal Jawa Timur
Sate Klopo merupakan sate asal Jawa Timur yang dikenal dengan penggunaan kelapa parut. Daging ayam atau sapi dibaluri oleh parutan kelapa lalu dibakar di atas arang. Selain menambah rasa, kelapa parut ini juga melindungi daging agar tidak terlalu gosong ketika dibakar. Sehingga daging tetap lembut dan tidak kering.
5. Sate Klathak Khas Bantul
Sate Klathak merupakan sate kambing asal Bantul, Jawa Tengah. Nama Klathak berasal dari suara yang dihasilkan saat menaburkan garam pada daging kambing yang dimasak (klatak-klatak). Bumbu sate ini sangat sederhana, bahkan dapat menggunakan garam saja. Sebab awal mula sate ini dijual adalah karena keterbatasan bahan yang ada.
6. Sate Blora
Sate Blora berasal dari Kabupaten Blora, Jawa Timur. Sate ini biasanya menggunakan daging ayam, kambing, ataupun daging sapi. Biasanya disajikan dengan semangkuk sayur kuah kuning dan nasi yang disajikan di atas daun jati. Selain itu, Sate Blora juga ditemani oleh sambal kacang yang semakin menggugah selera.
7. Sate Danguang-Danguang Khas Minangkabau
Berwisata ke Sumatera, ada Sate Danguang-Danguang asal Minangkabau. Bumbu dari sate ini sekilas mirip sate padang, namun Sate Danguang-Danguang menggunakan bumbu serundeng kelapa yang menambah rasa gurih. Selain itu, kuah sate ini berwarna lebih kuning serta menggunakan potongan daging dan lidah sapi. Cita rasa sate ini gurih dan pedas dari cabe rawit merah, cabe hijau, dan cabe keriting merah.
Makan Secukupnya, Sehat Seterusnya!
Perlu diingat, sobat Aplefriends. Daging sapi dan daging kambing meskipun nikmatnya luar biasa, memiliki kandungan lemak dan lemak jenuh yang cukup tinggi. Konsumsi makanan tinggi lemak tidak baik bagi penderita penyakit jantung dan bagi yang memiliki riwayat kolesterol tinggi.
Pada wanita dengan PCOS, makanan tinggi lemak juga dapat mengganggu hormon tubuh sehingga dapat memperparah gejala PCOS. Di samping itu, bumbu yang menggunakan garam dan kecap tidak disarankan bagi penderita hipertensi. Dengan demikian, makanlah secukupnya agar dapat tetap sehat seterusnya!
Baca Juga: Idul Adha Banyak Daging? Yuk Imbangi dengan Diet Rendah Lemak dan Kolesterol!
Referensi
- Analisis Linguistik pada Nama-Nama Sate Khas Jawa Timur (2024), Jurnal Etnolingual
- Pengembangan Presentasi Sajian Kuliner Khas Gorontalo (2024), Politeknik Pariwisata NHI Bandung
- Sajian Kaya Rasa dan Menggoyang Lidah Sate Rembiga | Indonesia Kaya
- Sate Balanga, Kelezatan Daging Rempah Khas Gorontalo | Indonesia Kaya
- Sate Blora | Visit Jawa Tengah
- Sate Buntel, Sajian Khas Solo yang Kaya Rasa | RRI
- Sate Danguang Danguang Payakumbuh | RRI
- Yogyakarta dalam Rasa: Mengupas Filosofi di Balik Makanan Tradisional (2025), Penerbit Lakeisha
- Wisata Gastronomi: Mengenal Budaya dan Sejarah Melalui Makanan Lokal ‘Sate Rembiga di Mataram (2023), Media Bina Ilmiah
Editor: Eka Putra Sedana