Kekurangan Vitamin D Bisa Picu Obesitas? Ini Penjelasan Lengkapnya!

Obesitas atau kelebihan berat badan adalah masalah kesehatan global yang semakin meningkat, dengan prevalensi yang terus berkembang di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Obesitas tidak hanya berdampak pada penampilan fisik, tetapi juga meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, hipertensi, dan beberapa jenis kanker. Salah satu faktor yang sering dibahas dalam kaitannya dengan obesitas adalah vitamin D. 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D dapat berhubungan dengan peningkatan berat badan dan obesitas. Kekurangan vitamin D yang dialami penderita obesitas tidak hanya disebabkan oleh rendahnya asupan vitamin D dan paparan sinar matahari, tetapi juga jumlah vitamin D dalam tubuh yang tidak efektif dan efisien dibandingkan mereka yang bertubuh langsing. Namun, bagaimana hubungan antara vitamin D dan obesitas? Yuk, kita pahami lebih dalam.

Kekurangan Vitamin D dan Obesitas

Pernahkah kamu mendengar bahwa kekurangan vitamin D bisa berhubungan dengan obesitas? Ternyata, ada beberapa penelitian yang menemukan bahwa kadar vitamin D yang rendah dalam tubuh dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami obesitas. Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi?

Salah satu alasan utamanya adalah karena vitamin D cenderung disimpan di dalam jaringan lemak tubuh. Jika dibayangkan, maka semakin banyak lemak yang ada di tubuh kita, semakin besar pula jumlah vitamin D yang “terperangkap” dalam lemak tersebut, dan ini dapat mengurangi jumlah vitamin D yang beredar dalam darah. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki lebih banyak lemak tubuh bisa mengalami kekurangan vitamin D meskipun sudah mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup.

Sebagai contoh, sebuah penelitian menemukan bahwa orang dengan kadar vitamin D yang rendah cenderung menyimpan lebih banyak lemak di tubuhnya, yang menjadikan hal tersebut berperan pada peningkatan risiko obesitas. Penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa orang yang obesitas memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang memiliki berat badan normal. Mengapa demikian? Karena jaringan lemak dalam tubuh cenderung menyerap vitamin D, sehingga tubuh tidak memiliki cukup vitamin D yang aktif untuk mendukung proses metabolisme yang sehat.

Tips Meningkatkan Kadar Vitamin D dalam Tubuh!

Sebelum kamu menerapkan tips ini, ketahui dahulu Angka Kecukupan Gizi (AKG) vitamin D per hari berdasarkan usia, yaitu: 

  • Bayi di bawah 12 bulan: 10 mcg (400 IU)
  • Anak usia 1–17 tahun: 15 mcg (600 IU)
  • Dewasa usia 18–64 tahun: 15 mcg (600 IU)
  • Lansia lebih dari 64 tahun: 20 mcg (800 IU)

Nah, berikut tips meningkatkan kadar vitamin D dalam tubuh:

1. Berjemur di Bawah Sinar Matahari

Berjemur di bawah sinar matahari merupakan salah satu cara alami dan termudah untuk mendapatkan vitamin D. Ketika kulit terpapar sinar matahari, tubuh akan memproduksi vitamin D secara alami. Idealnya, kamu disarankan untuk berjemur selama 10 hingga 30 menit beberapa kali dalam seminggu. Tapi, pastikan kamu tidak berjemur terlalu lama ya untuk menghindari kerusakan kulit atau risiko kanker kulit!

2. Perbanyak Konsumsi Makanan yang Mengandung Vitamin D

Selain berjemur, kamu bisa mengkonsumsi beberapa makanan yang kaya akan vitamin D untuk memenuhi kebutuhan vitamin D tubuh. Contohnya adalah ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan sarden. Ikan-ikan ini mengandung kadar vitamin D yang tinggi dan sangat baik untuk kesehatan tubuh. Selain itu, produk susu yang sudah difortifikasi dengan vitamin D seperti susu sapi atau susu nabati (misalnya susu kedelai atau almond), juga dapat menjadi pilihan yang baik. Jangan lupa untuk mengecek label pada produk susu untuk memastikan bahwa mereka benar-benar diperkaya dengan vitamin D.

3. Musim Hujan dan Sulit Mencari Bahan Makanan? Coba konsumsi ini!

Kamu bisa mencoba konsumsi suplemen vitamin D yang tersedia dalam berbagai bentuk, seperti kapsul, tablet, atau cairan. Suplemen ini dapat membantu meningkatkan kadar vitamin D dalam tubuh kamu, terutama jika kamu memiliki kadar yang rendah atau sedang musim hujan seperti saat ini. Tapi, sebelum memulai konsumsi suplemen, jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu ya untuk mengetahui dosis yang tepat! Kelebihan vitamin D juga bisa berisiko bagi kesehatan, sehingga penting untuk mengikuti dosis yang dianjurkan oleh profesional medis.

Baca juga: Negara Tropis, tapi Kekurangan Vitamin D? Ini Dia Alasannya!

Editor: Rheinhard, S.Gz., RD

Sumber:

  1. Hubungan Defisiensi Vitamin D terhadap Obesitas pada Dewasa (2022), Jurnal Medika Hutama
  2. Hubungan Kadar Vitamin D dalam Darah dengan Kejadian Obesitas pada Siswa SMA Pembangunan Padang (2019), Jurnal Akademika Baiturrahim 
  3. Defisiensi Vitamin D pada Obesitas (2018), Sport and Fitness Journal
  4. Vitamin D in Obesity (2017), Curr Opin Endocrinol Diabetes Obes

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *