Negara Tropis, tapi Kekurangan Vitamin D? Ini Dia Alasannya!

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Negara tropis mendapatkan sinar matahari yang berlimpah dan tidak kesulitan untuk mendapatkan sinar matahari. Akan tetapi, ironisnya, banyak penduduk Indonesia yang mengalami kekurangan vitamin D.

Studi penelitian dari jurnal Annals of Pediatric Endocrinology & Metabolism menunjukkan bahwa sekitar 30% anak dan remaja di Indonesia mengalami kekurangan vitamin D dengan proporsi lebih banyak diderita oleh perempuan. Selain itu, studi SEANUTS II menemukan bahwa 92% anak-anak Indonesia tidak mendapatkan asupan vitamin D yang cukup. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Gaya Hidup Modern Bisa Jadi Alasannya!

Gaya hidup modern yang lebih banyak dihabiskan di dalam ruangan membuat penduduk Indonesia kurang terpapar sinar matahari. Dilansir dari CNN Indonesia, peneliti utama SEANUTS II Indonesia sekaligus Guru Besar Departemen Anak FKUI, Rini Sekartini, menyebutkan bahwa anak-anak zaman sekarang lebih senang bermain games di rumah dibandingkan berjemur sehingga rentan mengalami kekurangan vitamin D. 

Kurangnya minum susu dan pemilihan menu sarapan yang tidak seimbang juga menjadi alasan utama anak-anak di Indonesia kekurangan vitamin D. Konsumsi makanan yang kaya vitamin D, seperti ikan berlemak, kuning telur, dan produk susu, masih rendah di kalangan masyarakat Indonesia. 

Hati-Hati dengan Obesitas!

Ahli Gizi UGM, Dian Caturini Sulistyoningrum, B.Sc., M.Sc. menyebutkan bahwa kekurangan vitamin D pada negara-negara di kawasan Asia Selatan, termasuk Indonesia, disebabkan oleh penimbunan lemak visceral di sekitar organ-organ penting, seperti jantung, hati, dan ginjal. Timbunan lemak ini menyerap lebih banyak vitamin D sehingga kadar vitamin D dalam darah menjadi rendah.

Ingat bahwa vitamin D merupakan salah satu vitamin larut lemak! Artinya, semakin banyak simpanan lemak tubuh, maka semakin berkurang kadar vitamin D dalam darah.

Obesitas berperan penting dalam mendorong terjadinya kekurangan vitamin D. Dian mengatakan, “Dari 68 remaja laki-laki yang mengalami obesitas semuanya mengalami defisiensi vitamin D”. Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada tersebut mengungkapkan bahwa hampir 100% sampel penelitian, anak usia 15-18 tahun di 10 sekolah Kota Yogyakarta, mengalami defisiensi vitamin D dengan rata-rata kadar vitamin D dalam darah sebesar 15 ng/dL (normalnya sekitar 20 ng/dL). 

Bahaya Kekurangan Vitamin D

Rendahnya kadar vitamin D dalam tubuh dapat meningkatkan faktor risiko seseorang terkena penyakit tidak menular, seperti kardiovaskuler, hipertensi, dislipidemia, intoleransi glukosa, dan diabetes, serta berhubungan dengan kejadian penyakit autoimun. 

Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak, peningkatan risiko osteoporosis, serta penyakit kardiovaskular, diabetes, dan hipertensi. 

Lakukan Ini untuk Mencegah Kekurangan Vitamin D

Pencegahan kekurangan vitamin D dapat dilakukan dengan meningkatkan paparan sinar matahari. Caranya dengan berjemur selama 15-30 menit pada pagi atau sore hari. Pastikan untuk berjemur dengan pakaian yang memungkinkan sinar matahari mengenai kulit, ya!

Penting juga untuk mengonsumsi makanan kaya vitamin D seperti ikan berlemak, kuning telur, dan produk susu yang diperkaya vitamin D.

Dian menjelaskan, “Kebutuhan vitamin D 90%-nya dari sinar matahari, sementara  yang lain bisa dipenuhi dengan konsumsi makanan, seperti ikan tuna, makerel (ikan tenggiri, kembung), salmon, telur, susu, dan lainnya”.

Mengonsumsi suplemen vitamin D jika diperlukan. Hal ini penting, terutama bagi mereka yang memiliki risiko tinggi defisiensi vitamin D, setelah berkonsultasi dengan tenaga medis. 

Dokter gizi komunitas dari Dr Tan & Remanlay Institute Banten, Tan Shot Yen mengatakan, “Selama masih bisa berjemur dan tidak ada masalah kesehatan, tidak perlu (minum suplemen vitamin D)”.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan prevalensi kekurangan vitamin D di Indonesia dapat berkurang, sehingga meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Baca juga: Apakah Masih Relevan 4 Sehat 5 Sempurna dalam Pola Makan era Modern?

Editor: Eka Putra Sedana

Referensi

  1. Anak Indonesia Hadapi Ancaman Kekurangan Vitamin D – Universitas Gadjah Mada
  2. Vitamin D Deficiency is a Public Health Emergency among Indonesian Children and Adolescents: a Systematic Review and Meta-analysis of Prevalence (2022), Annals of Pediatric Endocrinology & Metabolism
  3. Status Vitamin D Terkini Anak Indonesia Usia 2,0-12,9 Tahun (2015), Jurnal Gizi Indonesia
  4. SEANUTS II Factsheet Outcomes Indonesia – Breakfast with Dairy: What is the Relation with Nutrient Intake? – FrieslandCampina
  5. Hampir Semua Anak di Indonesia Kekurangan Kalsium dan Vitamin D – CNN Indonesia
  6. Sebagian Besar Masyarakat Indonesia Kurang Vitamin D – RRI.co.id
  7. Sebagian Orang Indonesia Kekurangan Vitamin D, Perlukah Minum Suplemen? – Kompas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *