Saat ini, berbagai jenis diet semakin populer dan banyak diikuti oleh masyarakat yang ingin menjaga kesehatan atau mencapai berat badan ideal. Namun, berbagai jenis diet akan menjadi berbahaya jika tidak diterapkan sesuai ketentuannya. Salah satunya Diet Paleo.
Diet Paleo pada dasarnya dilakukan dengan membatas karbohidrat dan meningkatkan asupan lemak. Tetapi, diet ini juga dapat berbahaya apabila tidak dilakukan sesuai aturannya. Yuk, simak penjelasan terkait diet ini dan bahayanya bagi tubuh.
Apa itu Diet Paleo?
Dilansir dari Nutrients, Diet Paleo (PD) melibatkan pembatasan karbohidrat dan peningkatan asupan lemak, dengan pembagian energi 35% dari karbohidrat, 35% dari lemak, dan 30% dari protein.
Dilansir dari Annual review of Public Health, fokus utama dalam diet adalah meniru pola makan nenek moyang di Zaman Batu yakni dengan menghindari makanan olahan serta mengonsumsi sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian, telur, dan daging tanpa lemak.
Selain itu, diet ini juga membatasi konsumsi gula rafinasi, pati, makanan olahan, dan minyak.
55% kalori harian dipenuhi dengan makanan laut dan daging tanpa lemak kemudian 45% kalori harian terbagi dalam tiga di antara buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan dan biji-bijian.
Manfaat Diet Paleo
1. Menyeimbangkan kadar glukosa darah
Saat menjalankan Diet Paleo, kamu tidak diperkenankan mengkonsumsi gula rafinasi. Karena itulah, diet ini dapat menurunkan risiko melonjaknya kadar glukosa darah.
2. Merampingkan otot
Diet ini sangat bergantung dengan konsumsi daging, sehingga otot dalam tubuhmu akan terbentuk karena mendapat banyak asupan protein. Hal ini akan membantu membuat tubuh lebih ramping dan membantu pertumbuhan otot tubuh.
3. Membuat kenyang lebih lama
Jika kamu mengonsumsi kombinasi protein yang tepat dari daging, sayuran, dan buah serta karbohidrat yang tepat, kamu akan merasa lebih lama kenyang dan tidak mudah lapar.
4. Meningkatkan energi
Makanan yang mengandung protein, karbohidrat, dan sayuran, maka akan membuat tubuh lebih berenergi.
Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Diet Paleo
Saat menerapkan diet apa pun, penting untuk memperhatikan bagaimana tubuh bereaksi. Termasuk saat kamu ingin menerapkan Diet Paleo ini. Sebab, diet ini mengacu pada pola makan saat zaman Paleolitik. Dimana pola makan mereka sangat bervariasi tergantung pada lokasi geografis. Jadi, beberapa orang mungkin perlu menyesuaikan diet ini ke dalam versi modern agar mendapatkan manfaat yang maksimal.
Dilansir dari National University of Natural Medicine, rasio ideal antara daging dan karbohidrat bisa berbeda untuk setiap individu. Salah satu kesalahpahaman umum tentang Diet Paleo adalah anggapan bahwa diet ini memungkinkan pelakunya untuk makan daging sebanyak mungkin.
Padahal, bukti terbaru menunjukkan bahwa mengonsumsi sebagian besar makanan berbasis daging tidak bermanfaat untuk kesehatan jangka panjang bagi kebanyakan orang.
Di sisi lain, Diet Paleo menekankan pentingnya makan beragam sayuran, yang menurut penelitian sangat penting untuk kesehatan.
Bahaya yang Perlu Diantisipasi Akibat Diet Paleo
1. Kelainan metabolisme
Diet paleo menyerukan pengecualian biji-bijian sereal seperti gandum, rye, barley, oat, jagung dan beras merah Kesemuanya adalah sumber serat, vitamin B, zat besi, magnesium, dan selenium.
Manfaatnya Biji-bijian membantu tubuh mengontrol gula darah, menurunkan kolesterol dan melawan risiko penyakit kronis. Asupan rendah karbohidrat yang konsisten dapat menyebabkan penggunaan lemak yang berlebihan untuk energi, yang dikenal sebagai ketosis. Ketosis terjadi ketika produk sampingan dari pemecahan lemak, yang disebut keton, menumpuk di aliran darah. Tingkat keton yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi dan akhirnya koma karena kelainan metabolisme yang parah.
2. Gangguan kesehatan tulang
Pembatasan susu dapat menyebabkan kekurangan kalsium dan vitamin D, yang sangat penting untuk kesehatan tulang.
3. Diare atau gangguan pencernaan
Tidak mengkonsumsi legum juga dapat mengurangi asupan serat, yang penting untuk kesehatan pencernaan. Selain itu, diet ini melarang untuk mengkonsumsi legum seperti buncis dan kacang tanah, padahal kacang-kacangan sangat baik untuk kesehatan pencernaan serta kaya akan magnesium, selenium, dan mangan.
4. Sembelit
Jika seseorang mengikuti diet paleo yang sangat rendah karbohidrat dan tidak cukup makan serat, besar kemungkinan akan mengalami sembelit. Tidak makan cukup serat dapat menyebabkan sembelit, yang bisa menyakitkan dan berdampak negatif bagi kesehatan.
Selain itu, pola makan ini dapat membuat seseorang berisiko mengalami kekurangan kalsium dan vitamin D, yang penting untuk kesehatan tulang. Lemak jenuh dan protein dalam tubuh akan jauh meningkat karena terlalu banyak mengonsumsi daging. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit ginjal, jantung, dan kanker tertentu di kemudian hari.
Baca juga: Bagaimana Cara Sehat untuk Mengkonsumsi Daging?
Editor: Rheinhard, S.Gz., RD
Sumber artikel
- Diet yang Berbahaya – Siloam hospital
- Diet Paleo – Halodoc
- Bahaya Tersembunyi Diet Paleo – Pikiran Rakyat
- Can we say what diet is best for health? (2014), Annual Review of Public Health