Kopi merupakan salah satu minuman yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia. Sebanyak 40% populasi di dunia telah menjadikan kopi sebagai salah satu kebiasaan dan gaya hidup mereka. Di samping, berbagai kelezatan yang bisa dirasakan oleh para konsumennya, kopi kerap dihindari karena adanya alasan medis seperti insomnia, kecemasan, dan keyakinan bahwa kopi berdampak buruk bagi kesehatan.
Penelitian terbarukan di berbagai negara seperti Eropa, Amerika, dan Asia banyak melihat hubungan antara konsumsi kopi dengan perannya dalam menurunkan risiko Diabetes Melitus. Temuan dari studi ini membuat banyak pihak bertanya-tanya bagaimana mekanisme kopi dapat berelasi dengan penurunan risiko diabetes. Berikut penjelasannya!
Senyawa Aktif dalam Secangkir Kopi
Terdapat sejumlah senyawa bioaktif yang terdapat dalam kopi seperti;
1. Kafein
Kafein merupakan senyawa golongan alkaloid xantin yang dapat dijumpai dalam biji kakao, biji kopi, daun teh, kola nuts, dan biji guarana. Pada kopi, kafein lebih tinggi komposisinya pada kopi robusta dibandingkan dengan kopi arabika.
2. Cafestol dan Kahweol
Senyawa diterpen dari biji kopi yang terdapat dalam bentuk ester lemak pada kopi yang tidak disaring. Kahweol menjadi ciri khas dari senyawa pada kopi arabika, sementara cafestol merupakan senyawa yang sering dijumpai dalam kopi robusta. Penelitian menjumpai bahwa dua senyawa ini memiliki sifat antiangiogenik, antiinflamasi, dan antikarsinogenik.
3. Asam Klorogenat atau CGA
Asam klorogenat merupakan senyawa polifenol yang paling banyak komposisinya dalam kopi. Kandungan asam klorogenat dapat dijumpai pada kopi mentah, buah dan berbagai varian biji-bijian seperti blueberry dan biji bunga matahari. Berdasarkan studi in vitro dan in vivo, sifat dari senyawa ini adalah antiinflamasi, anti bakteri, anti virus, antioksidan, dan berpotensi sebagai antimutagenik, dan antikanker.
Pengaruh Senyawa Aktif Kopi pada Metabolisme Glukosa

Setiap senyawa yang terkandung dalam kopi memiliki perannya masing-masing yang dikaitkan dengan diabetes melalui studi yang dipublikasikan oleh Jurnal Medika Hutama.
1. Meningkatkan Sekresi Insulin
Kafein merupakan salah satu komponen utama yang berperan dalam meningkatkan sekresi insulin. Sekresi insulin juga diperkuat oleh asam klorogenat sebagai antioksidan kuat dan mineral magnesium melalui fungsi sel beta pankreas sehingga dapat membantu mengatur kadar gula darah. Selain itu, fungsi insulin dapat dipengaruhi oleh kandungan cafestol dan kahweol melalui adanya sinyal PPAR gamma (Peroxismeproliferator-activated receptors gamma).
2. Menghambat Penyerapan Glukosa
Kafein dapat menghambat proses pengangkutan glukosa dari darah ke otot melalui perannya sebagai antagonis reseptor adenosin sehingga penyerapan glukosa oleh sel otot menjadi terhambat. Dengan bantuan asam klorogenat dalam kopi, penyerapan glukosa usus menjadi terhambat sehingga mengurangi risiko diabetes. Terhambatnya absorbsi glukosa di saluran pencernaan akan meningkatkan kontrol terhadap glukosa darah sehingga risiko hiperglikemia dapat dicegah.
3. Mengurangi Oksidasi LDL
Asam klorogenat berperan dalam mengurangi oksidasi small dense low density lipoprotein (LDL) yang dapat mempengaruhi resistensi insulin dan menyebabkan terjadinya Diabetes Melitus tipe 2.
Studi yang Mendukung Efek Kopi terhadap Risiko Diabetes
Penurunan risiko terhadap diabetes mellitus melalui konsumsi kopi dapat dipengaruhi oleh kebiasaan minum kopi individu. Penelitian cohort pada 120.000 partisipan dalam publikasi oleh Diabetologia, menemukan bahwa peningkatan konsumsi kopi sebanyak 1 cup per hari berkaitan dengan penurunan risiko terhadap Diabetes Melitus sebesar 12%. Sebaliknya, konsumsi kopi yang menurun berkaitan dengan peningkatan risiko Diabetes Mellitus.
Penelitian ini juga didukung melalui studi publikasi Ann Intern Med yang mengikuti subjek selama 5 tahun, bahwa konsumsi kopi >3 cup per hari dapat menurunkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2 sebesar 42% dibandingkan pada kelompok populasi yang mengonsumsi <1 cup setiap minggunya. Efek dari kopi ini lebih kuat dijumpai pada kelompok wanita dan individu dengan overweight.
Namun, Waspadai Penambahan Gula Dalam Kopi!
Walaupun kopi berperan dalam menurunkan risiko diabetes, perlu diperhatikan dampak dan efeknya apabila terdapat penambahan gula pada kopi
1. Penurunan Efektivitas Konsumsi Kopi terhadap Penurunan Risiko Diabetes
Berdasarkan studi oleh Korean Journal of Family Medicine, konsumsi kopi sebanyak tiga kali sehari tanpa penambahan gula dan krimer memiliki efek preventif yang lebih besar terhadap diabetes. Dibandingkan pada individu yang mengkonsumsi kopi dengan tambahan gula atau krimer. Studi lainnya mendukung hal ini yaitu adanya penambahan gula akan mengurangi efek preventif tersebut. Sedangkan penggunaan krimer tidak memiliki pengaruh terhadap relasi kopi dan diabetes.
2. Peningkatan Kadar Kolesterol
Penelitian pada individu dengan konsumsi kopi dengan dan tanpa penambahan gula dilakukan dengan melihat pengaruhnya terhadap hasil kolesterol darah. Berdasarkan hasil studi, rata-rata kadar kolesterol pada kelompok dengan konsumsi kopi tanpa penambahan gula berkisar pada 169 mg/dL. Angka ini lebih rendah dibandingkan pada kelompok yang mengonsumsi kopi dengan tambahan gula dengan hasil kolesterol rata-rata mencapai 242 mg/dL. Hal ini dapat terjadi melalui adanya kandungan cafestol dan kahweol dalam kopi yang menyebabkan peningkatan kadar kolesterol.
Mari konsumsi kopi dengan lebih bijak agar manfaat positif yang diperoleh dari kopi dapat lebih dioptimalkan dan potensi negatifnya dapat diminimalkan. Semangat hidup sehat!
Baca Juga: Minum Kopi Tiap Hari: Pacu Metabolisme atau Sebaliknya?
Referensi
- Differences in Cholesterol Levels in Coffee Drinkers Without Sugar and Coffee Drinkers With Sugar in The Work Area (2024), Thrive Health Science Journal
- Changes in Coffee Intake and Subsequent Risk Of Type 2 Diabetes: Three Large Cohorts of Us Men and Women (2014), Diabetologia
- The Relationship between Green Tea and Total Caffeine Intake and Risk for Self-Reported Type 2 Diabetes among Japanese Adults (2006), Ann Intern Med
- Coffee and Its Major Polyphenols in the Prevention and Management of Type 2 Diabetes: A Comprehensive Review (2025), International Journal of Molecular Sciences
- Effects of Coffee Consumption on Glucose Metabolism: A Systematic Review of Clinical Trials (2019), Journal Traditional and Complementary Med
- Impact of Coffee and Its Bioactive Compounds on The Risks of Type 2 Diabetes and Its Complications: A Comprehensive Review (2024) Diabetes & Metabolic Syndrome
- Kopi dan Diabetes Melitus Tipe 2 (2021), Jurnal Medika Hutama
Editor: Eka Putra Sedana