Lektin: Zat Anti Gizi yang Berbahaya dan Cara Menguranginya

Selama ini kita mengenal zat gizi ads dua jenis yaitu zat gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral). Tapi, tahukah kamu, selain zat gizi makro dan mikro, ternyata ada istilah zat anti gizi loh!

Zat anti gizi adalah senyawa yang ditemukan di sebagian besar zat makanan. Zat ini dapat menjadi racun bagi manusia atau dengan cara tertentu mampu membatasi ketersediaan nutrisi bagi tubuh.

Lektin, Kasus Keracunan Makanan dan Mekanismenya

Lektin atau hemagglutinins adalah jenis protein yang dapat mengikat karbohidrat. Pada jumlah yang tinggi, lektin dapat mengganggu penyerapan zat gizi hingga menjadi racun bagi tubuh.

Pada 1976 dan 1989, terdapat kasus keracunan makanan yang diduga berasal dari kacang merah. Sekitar tahun 2004, hal yang serupa terjadi di Cina saat mengonsumsi kacang merah mentah.

Secara mekanisme, lektin dan hemagglutinin tidak dapat dicerna baik oleh enzim maupun bakteri yang terdapat dalam sistem pencernaan kita. Dari gangguan pencernaan ini menyebabkan gangguan penyerapan nutrisi (protein, lipid dan vitamin B12).

Bahan Makanan yang Mengandung Lektin

Kacang merah, kedelai, gandum, kacang tanah, tomat hingga kentang adalah bahan makanan yang mengandung tinggi lektin.

Mengurangi Efek Negatif Lektin dan Mengambil Manfaatnya

Meskipun lektin termasuk dalam zat anti gizi, dalam beberapa penelitian menunjukkan bahwa lektin memiliki manfaat terapi dan dapat digunakan sebagai pengobatan kanker.

Lektin yang diisolasi dari buncis, kacang polong dan kacang-kacangan lainnya menunjukkan bahwa memberikan aktivitas antiproliferasi. Hasil penelitian dengan hewan tersebut pun menunjukkan bahwa lektin mampu melawan berbagai macam sel kanker.

Hal ini menunjukkan manfaat dari lektin dapat diperoleh, namun dalam jumlah sedikit. Untuk mengambil manfaat tersebut tentunya perlu pengolahan yang tepat terhadap bahan makanan sumber lektin.

Proses pengolahan seperti perendaman, fermentasi dan perebusan yang tepat dapat mengurangi kadar lektin dalam bahan makanan. Khusus untuk kacang merah dan kacang kedelai, proses pengolahan seperti perebusan dalam suhu tinggi lebih disarankan.

Sumber gambar : freepik.com

Penulis : Safira Rifdah Hafshah, S.Gz | Editor : Lilik Laras Shinta, S.Gz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *