Manakah yang Lebih Sehat : Susu Murni, Susu Rendah Lemak atau Susu Skim?

Akhir-akhir ini susu rendah lemak dan susu skim cukup populer karena mendapatkan reputasi yang lebih baik dari segi kesehatan. Dari segi harga pun cenderung lebih mahal. Namun, sebenarnya manakah yang lebih baik? Yuk simak tulisan ini supaya kita semakin mantap memilih susu yang akan kita beli.

Susu adalah salah satu minuman bernutrisi, yang tentunya popular serta dapat menjangkau orang-orang dari segala usia. Jenis susu itu sendiri terbagi menjadi susu murni, rendah lemak, dan skim.

Ada beberapa jenis susu yang tersedia di toko produk susu di sebagian besar toko kelontong, yang sebagian besar berbeda dalam kandungan lemaknya. Susu murni terkadang disebut sebagai “susu biasa” karena jumlah lemak di dalamnya belum diubah. Berbeda dengan susu skim yang 1% diproduksi dengan menghilangkan lemak dari susu murni.

Kandungan lemak diukur sebagai persentase dari total cairan menurut beratnya. Berikut kandungan lemak dari varietas susu populer:

susu murni: 3,25% lemak susu

susu rendah lemak: 1% lemak susu

skim: kurang dari 0,5% lemak susu

Meskipun setiap jenis susu mengandung mikronutrien dalam jumlah yang sama, jumlah vitamin D bisa sedikit berbeda. Namun, karena sebagian besar produsen susu menambahkan vitamin D ke dalam susu, setiap varietas umumnya mengandung jumlah yang sama.

Perbedaan nutrisi signifikan lainnya antara varietas susu adalah jumlah asam lemak omega-3, sejenis lemak yang dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan, termasuk peningkatan kesehatan jantung dan otak, serta menurunkan peradangan. Semakin banyak lemak yang dimiliki secangkir susu, semakin tinggi kandungan omega-3nya.

Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa susu murni organik mengandung omega-3 dalam jumlah yang lebih tinggi daripada susu murni biasa. 

Banyak orang menghindari minum susu murni karena menganggap lemak dan kalori ekstra akan menyebabkan berat badan bertambah. Namun, banyak penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi produk susu berlemak tinggi sebenarnya dapat membantu mendukung manajemen berat badan. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh The American Journal of Nutrition terhadap 18.438 wanita, peningkatan asupan produk susu penuh lemak dikaitkan dengan penurunan risiko kenaikan berat badan selama periode 11 tahun. Di sisi lain, tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan susu rendah lemak dan penambahan berat badan.

Ada beberapa situasi dimana susu skim mungkin merupakan pilihan terbaik untuk kalian. Misalnya, jika kalian ingin melakukan diet rendah kalori, memilih susu skim mungkin merupakan pilihan yang lebih baik karena lebih rendah kalori tetapi mengandung jumlah protein yang sama per cangkir (237 mL). Susu skim juga dianggap sebagai bahan padat nutrisi, artinya memberikan vitamin dan mineral dalam dosis besar dengan sedikit kalori. Hal tersebut juga dapat dijadikan salah satu cara untuk meningkatkan asupan beberapa vitamin dan mineral penting lainnya, termasuk vitamin D, fosfor, dan kalium (2).

Pada dasarnya semua jenis susu memiliki kandungan yang baik untuk dapat memenuhi kandungan yang kita butuhkan dalam tubuh. Dari susu murni, susu rendah lemak dan susu skim semua baik untuk dikonsumsi. Namun, perlu digaris bawahi bahwa ketika kalian memiliki alergi atau pengecualian terhadap konsumsi dari beberapa jenis susu atau mengkonsumsi susu khusus untuk tujuan tertentu maka jangan lupa untuk konsultasikan terlebih dahulu kepada ahli gizi kalian terkait jenis susu, jumlah dan jadwal konsumsinya. 

Sumber gambar : freepik.com

Penulis : Laily N. Aliyah, S. Gz

Editor : Lisa Rosyida, S.Gz, RD

2 thoughts on “Manakah yang Lebih Sehat : Susu Murni, Susu Rendah Lemak atau Susu Skim?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *