Masih Mengantuk Meski Sudah Minum Kopi? Ini Penyebabnya!

Di malam hari demi mengejar deadline terkadang mau atau tidak mau kita harus begadang. Meskipun mengantuk pekerjaan tetap harus selesai, maka kita menyiapkan satu minuman untuk membantu menghilangkan rasa kantuk. Benar kopi!

Tapi apa jadinya kalau kamu tetap mengantuk meskipun sudah minum kopi? Apa penyebabnya?

Penyebab Rasa Kantuk Seusai Minum Kopi

Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan seseorang tetap merasa mengantuk meskipun sudah minum kopi.

Adenosin yang Menumpuk

Mari kita berkenalan dengan zat adenosin. Salah satu zat kimia yang ada di dalam sistem saraf pusat otakmu. Tugasnya adalah mengatur siklus tidur-bangun mu.

Baca juga: https://dietpartner.id/ritme-sirkadian-benarkah-mempengaruhi-proses-mencerna-makanan/

Misalnya saat kamu bangun, maka jumlah adenosin akan meningkat. Kemudian adenosin akan menekan aktivitas sel dalam otak. Akibatnya adalah kamu merasa mengantuk. Kamu pun tertidur dan jumlah adenosin menurun. Apa yang dilakukan kopi pada adenosin? Kafein dalam kopi akan menghambat penerima adenosin dalam otak. Ingat ya tugas kafein adalah menghambat. Mereka tidak mengurangi jumlah produksi adenosin, sehingga adenosin semakin banyak tapi tidak digunakan. Jadi kamu tetap terjaga selama kafein itu masih ada. Saat efek kafein sudah hilang, adenosin yang menumpuk tadi akhirnya berupaya untuk bekerja dalam otak. Akibatnya adalah rasa kantuk pun muncul.

Gula Dalam Kopi

Tidak dapat dipungkiri ada beragam jenis kopi. Sebagian dari kopi tersebut ditambahkan gula, entah dalam bentuk gula pasir, gula sirup maupun whipped cream. Bahkan dalam kopi instan sekalipun terkandung gula di dalamnya.

Baca juga: https://dietpartner.id/jenis-jenis-kopi-instan-yang-perlu-kamu-teliti-sebelum-mengkonsumsinya/

Penyebab rasa kantukmu mungkin karena gula di dalam kopi. Dibandingkan kopi, gula yang kamu konsumsi akan diproses lebih dulu. Setelah seluruh gula telah digunakan, kamu akan mengalami penurunan energi. Yang dimaksud penurunan energi disini biasanya adalah kondisi lemas, sakit kepala, pusing, lesu maupun rasa lelah. Kalau kamu mengalami hal ini, maka ini disebut dengan sugar crash.

Kafein Meningkatkan Kadar Kortisol

Apa itu kortisol? Sebuah hormon stres. Dan kafein dalam kopi dapat meningkatkan hormon ini. Apabila kadar kortisol meningkat, maka akan membuatmu menjadi lebih waspada. Ini sebenarnya merupakan hal yang bagus, karena untuk begadang kamu perlu meningkatkan kesadaran dan dapat dengan mudah menyelesaikan pekerjaan.

Namun peningkatan kadar kortisol juga dapat membuatmu merasakan kecemasan dan stres hingga akhirnya memberikan efek kelelahan.

Kandungan Susu

Kalau sebelumnya kita membahas gula di dalam kopi. Pasti ada juga kopi yang mengandung susu. Kalau ada yang menyarankan minum susu agar mudah tidur, pernyataan itu tidak sepenuhnya salah. Karena susu mengandung triptofan, sebuah asam amino yang mampu membuat seseorang merasa tenang hingga mudah tidur.

Baca juga: https://dietpartner.id/zat-gizi-dalam-makanan-ini-cocok-untukmu-yang-sulit-tidur/

Toleransi terhadap Kafein

Ada yang mampu terjaga sepanjang malam hanya dengan satu cangkir kopi. Tapi ada juga yang harus lebih dari dua cangkir kopi. Bagi mereka yang terbiasa minum kopi, akan terjadi peningkatan batas toleransi terhadap kafein.

Hal ini dibuktikan oleh penelitian. Masih ingat adenosin? Apabila seseorang sering mengkonsumsi kafein, maka otak akan menyesuaikan diri agar lebih banyak tercipta reseptor adenosin. Artinya butuh lebih banyak kafein agar kamu tidak mudah tidur.

Sumber gambar : freepik.com

Penulis : Safira Rifdah Hafshah, S.Gz | Editor : Lilik Laras Shinta, S.Gz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *