Dari sekian banyak kuliner khas Jawa Tengah, Nasi Grombyang asli Pemalang ini punya daya tarik tersendiri. Disajikan dalam mangkuk kecil dengan kuah melimpah dan cita rasa rempah yang kaya, menu yang satu ini tak hanya menggoda lidah, tapi juga membawa kisah sejarah dan budaya yang kuat. Apple Friends pengin tau lebih keunikan dari Nasi Grombyang? Yuks simak artikel di bawah ini!
Sekilas tentang Nasi Grombyang
Nasi Grombyang merupakan perpaduan nasi putih, potongan daging sapi atau kerbau, dan kuah hitam pekat yang diolah dari berbagai rempah. Kuah ini dibuat dari bumbu khas seperti kluwek, kunyit, jahe, lengkuas, kemiri, pala, dan serundeng, menciptakan rasa gurih, pedas hangat, dan sedikit manis yang menggoda.
Yang membuatnya istimewa adalah cara penyajiannya: nasi dan potongan daging dimasukkan dalam mangkuk kecil, lalu disiram kuah panas hingga isiannya tampak “mengapung” itulah yang dinamakan “grombyang” alias kondisi mangkuk bergoyang. Biasanya disajikan juga sate kerbau khas Pemalang, yang tidak dibakar seperti sate Madura, melainkan diungkep dalam bumbu manis gurih dan ditaburi kelapa sangrai.
Jejak Budaya dalam Semangkuk Grombyang
Nasi Grombyang bukan sekadar makanan, tapi juga bagian dari identitas kuliner Pemalang. Konon, kuliner ini mulai dikenal sejak tahun 1960-an, dipopulerkan oleh Haji Warso, seorang penjual makanan keliling yang menyajikan nasi dengan kuah melimpah dan sate kerbau.
Kini, warung-warung Grombyang di sekitar Alun-alun Pemalang masih menggunakan nama Warso, baik oleh keluarga atau murid-muridnya. Pada tahun 2021, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Nasi Grombyang sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia—menegaskan pentingnya pelestarian kuliner ini di tengah modernisasi pangan.
Kandungan Gizi Semangkuk Grombyang
Nasi Grombyang bukan hanya lezat, tapi juga memiliki nilai gizi yang tinggi. Berikut kandungan gizinya (1 porsi) berdasarkan bahan utama yaitu nasi, daging sapi atau kerbau, kluwek, serta serundeng:
- Energi: 415 kalori
- Karbohidrat: 29,5 gram
- Lemak: 19,5 gram
- Protein: 27,5 gram
Menurut Indonesian Culinary Science, serundeng yang sering ditambahkan mengandung protein hingga 10–12% dan lemak hingga 40%. Meski begitu, karena penggunaan kelapa dan santan cukup dominan, konsumsi tetap perlu diimbangi dengan aktivitas fisik agar asupan lemak tidak berlebihan.
Kuliner Lokal yang Layak Diangkat Nasional
Di tengah tren makanan kekinian, Nasi Grombyang hadir sebagai bukti bahwa kuliner tradisional masih bisa bersaing lewat keunikan dan kekayaan rasa. Dengan kandungan gizi seimbang, warisan budaya yang kuat, serta nilai lokal yang melekat, hidangan ini layak dipromosikan sebagai ikon kuliner Jawa Tengah, bahkan Indonesia.
Kesimpulan
Apple Friends, Nasi Grombyang adalah bukti bahwa semangkuk kuah bisa membawa begitu banyak cerita—tentang tanah, budaya, dan lidah lokal. Tak hanya mengenyangkan, ia menyehatkan, kaya rempah, dan mengandung identitas yang kuat. Maka jika kamu mencari rasa autentik khas Jawa Tengah, jangan lupa mampir ke Pemalang dan rasakan grombyangnya kuah penuh kenangan.
Baca Juga: Petis, Si Kental Gurih yang Jadi Bintang Rasa
Referensi
- Nutrition Measurement of “Grombyang” – unique dishes of Pemalang, Central Java Province, Indonesia (2019), Journal of Physics
- Masuk Warisan Budaya, Ini Keistimewaan Nasi Grombyang Pemalang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
- Mampir ke Pemalang, Wajib Mencicipi Nasi Grombyang – Kompas.com
- Kalori dalam Serundeng – fatsecret Indonesia
Editor: Mentari Suci Ramadhini Sujono, S.Gz., Dietisien