Nasi shirataki akhir-akhir ini makin naik daun sebagai pengganti nasi putih yang lebih sehat. Kandungan kalorinya yang super rendah menjadikannya favorit bagi mereka yang sedang diet atau ingin mulai hidup sehat. Tapi muncul pertanyaan penting: apakah nasi shirataki juga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes? Bagaimana dengan kadar gulanya? Yuk, simak penjelasan ilmiahnya!
Apa Itu Nasi Shirataki?
Shirataki adalah makanan tradisional dari Jepang yang kini semakin dikenal di berbagai belahan dunia. Di negara asalnya, makanan ini juga disebut ito-konyaku dan tersedia dalam bentuk mi maupun nasi.
Yang membuatnya unik adalah bahan utamanya, yaitu konjak glukomanan (KGM) — serat larut air dari umbi tanaman konjak. Serat ini mengandung lebih dari 95% glukomanan, yaitu jenis karbohidrat kompleks yang terdiri dari glukosa, manosa, dan galaktosa. Karena kaya serat, rendah kalori, dan minim karbohidrat, nasi shirataki sering disebut sebagai pangan fungsional.
Kandungan Gizi Nasi Shirataki
Dalam 1 porsi nasi shirataki yang berasal dari sekitar 40 gram beras shirataki kering, terkandung sekitar 50 kkal energi, 1 gram protein, 12 gram karbohidrat, dan 3 gram serat pangan. Jika dibandingkan dengan 100 gram nasi putih yang mengandung sekitar 180 kkal, 3 gram protein, dan 38 gram karbohidrat, maka nasi shirataki jelas lebih unggul dalam hal rendah kalori dan karbohidrat.
Bagi penderita diabetes tipe 2, keunggulan ini sangat penting karena membantu mengontrol asupan gula dari makanan. Kandungan karbohidrat yang lebih rendah berarti nasi shirataki tidak akan menyebabkan lonjakan gula darah secepat nasi putih biasa. Sehingga, kandungan karbohidrat dalam nasi shirataki cocok untuk penderita diabetes.
Indeks Glikemik Rendah, Gula Darah Tetap Stabil!
Bagi penderita diabetes tipe 2, nasi shirataki adalah pilihan yang tepat. Selain sedikit mengandung gula, nasi ini memiliki indeks glikemik rendah, artinya tidak akan menyebabkan lonjakan kadar gula darah setelah makan. KGM dalam nasi shirataki bekerja dengan membentuk gel di saluran cerna, memperlambat pencernaan dan penyerapan gula. Efeknya? Gula darah lebih stabil dan rasa kenyang bertahan lebih lama.
Tak hanya itu, KGM terbukti dapat menurunkan kolesterol dan tekanan darah, menjadikannya pilihan cerdas untuk menjaga kesehatan jantung dan metabolisme. Jadi, tak hanya cocok untuk penderita diabetes, nasi shirataki juga layak masuk daftar menu sehat harian kamu!
Kesimpulan
Bagi ApleFriends yang memiliki riwayat diabetes atau memiliki anggota keluarga, nasi shirataki bisa menjadi alternatif untuk menggantikan nasi putih. Kandungan serat tinggi dan indeks glikemik rendah membuat nasi shirataki berpotensi mengontrol kadar gula darah secara lebih stabil setelah makan.
Namun, sebagian besar produk nasi shirataki memiliki harga yang mahal dan kandungan gizinya lebih rendah dibanding sumber karbohidrat lain.
Oleh karena itu, ApleFriends bisa mengombinasikan nasi shirataki dengan sumber karbohidrat kompleks lainnya. Seperti singkong, ubi, kentang, atau nasi merah untuk memenuhi kebutuhan zat gizi harian secara lebih seimbang.
Baca Juga: Mana yang Lebih Baik untuk Penderita Diabetes, Mie atau Nasi?
Referensi
- Analisis Hedonik Nasi Shirataki Ganyong (Canna Indica. L) (2021), Journal of Innovation Research and Knowledge
- Konjac Glucomannan: An Emerging Specialty Medical Food to Aid in the Treatment of Type 2 Diabetes Mellitus (2023), Foods
- Active Consumption of Konjac and Konjac Products Improves Blood Glucose Control in Patients with Type 2 Diabetes Mellitus (2023), Journal of the American Nutrition Association