Kehidupan modern yang serba cepat ditambah kesibukan padat seringkali membuat seseorang kesulitan dalam memperhatikan jenis dan porsi makan yang dikonsumsi. Tentunya ini akan jadi tantangan yang besar untuk menjaga pola makan sehat dan menurunkan berat badan. Tapi jangan khawatir, isi piring makan model T bisa jadi solusinya. Penasaran dengan piring T? Yuk kenali melalui penjelasan berikut!
Piring T: Cara Cepat Atur Makan Untuk Obesitas
Piring makan Model T memberikan panduan visual yang sederhana mengenai porsi makan yang seimbang tanpa perlu menimbang tiap bahan makanan. Hal ini akan membantu mengontrol kalori yang dikonsumsi, sehingga metode ini cocok bagi kamu yang sedang menurunkan berat badan atau mengalami obesitas.
Sepiring makan model T mengandung jumlah kalori yang rendah karena porsi sayur dan buah lebih besar dibandingkan karbohidrat dan protein sehingga secara langsung akan menurunkan asupan energi. Dengan mengutamakan sayuran dan buah-buahan, kita tidak hanya mendapatkan zat gizi yang tinggi, tetapi juga bisa kenyang tanpa kalori berlebih.
ApleFriends penasaran gak gimana pembagian porsi makan pada Piring T? Ini dia pembagiannya!
Porsi Tiap Makanan di Piring Model T
Pengaturan porsi makan adalah kunci utama dalam menerapkan pola makan sehat, dengan memastikan tubuh mendapatkan asupan gizi yang seimbang dan cukup. Dinamakan Piring Model T karena terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:
Karbohidrat
Karbohidrat sebanyak ¼ piring, merupakan sumber energi utama untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Sumber karbohidrat banyak ditemukan pada makanan pokok, seperti nasi, roti, ubi, jagung, dan kentang.
Protein
Protein sebanyak ¼ piring, digunakan untuk memperbaiki jaringan tubuh, membentuk antibodi, dan meningkatkan massa otot. Sumber protein berasal dari protein hewani seperti ayam, unggas, ikan, dan seafood, serta protein nabati seperti tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
Sayur dan buah
Sayur dan buah sebanyak ½ piring merupakan sumber vitamin dan mineral yang tinggi serat, dapat memberikan rasa kenyang lebih lama, serta dapat mengontrol kadar kolesterol dan gula darah. Semua jenis sayuran dan buah-buahan bisa dikonsumsi, tetapi usahakan untuk memilih jenis yang berbeda setiap hari agar lebih beragam dan kaya zat gizi.
Selain mengatur porsi makan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menerapkan Piring Makan Model T. Apa aja sih yang harus diperhatikan?
Tips Menerapkan Piring Makan Model T
Tips berikut dapat membantumu menerapkan konsep Piring T secara efektif!
1. Perhatikan Proses Pengolahan Makanan
Utamakan proses pengolahan makanan dengan cara dikukus, direbus, dan dipanggang. Proses menggoreng makanan dapat meningkatkan kandungan lemak yang bisa menyebabkan penumpukan lemak dan peningkatan berat badan.
2. Kurangi Protein Hewani Tinggi Lemak
Protein hewani seringkali mengandung kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi. Jika tidak digunakan oleh tubuh, zat-zat ini akan disimpan sebagai lemak. Beberapa sumber protein yang tinggi lemak, antara lain bebek, kuning telur ayam, telur bebek, dan daging ayam dengan kulit.
3. Utamakan Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat kompleks seringkali berbentuk utuh dan tidak melalui proses pengolahan yang panjang sehingga akan memberikan efek kenyang lebih lama karena makanan diserap oleh tubuh secara perlahan. Contoh karbohidrat kompleks, seperti nasi, ubi, jagung, kentang, dan nasi merah.
4. Mengatur Jadwal Makan dengan Baik
Jadwal makan yang teratur dapat membantu menjaga metabolisme tubuh tetap optimal. Sebaliknya, jadwal makan yang tidak teratur membuat rasa lapar berlebih, sehingga mendorong seseorang untuk mengonsumsi makanan yang lebih banyak dari seharusnya. Konsumsi tiga kali makan utama dan dua kali camilan setiap hari untuk menjaga memenuhi kebutuhan sehari.
5. Praktikkan Mindful Eating
Mindful eating adalah praktik mengonsumsi makanan dengan penuh perhatian, melibatkan seluruh emosi dan indra saat makan. Dengan cara ini, kita dapat lebih menyadari isyarat tubuh terkait rasa lapar dan kenyang. Salah satu cara untuk menerapkannya adalah dengan mengunyah makanan secara perlahan, sambil memperhatikan tekstur dan rasa pada makanan yang kita konsumsi.
6. Jaga Hidrasi
Seringkali, sinyal haus disalah artikan sebagai rasa lapar, yang membuat seseorang cenderung mengonsumsi makanan padahal sebenarnya tubuh sedang dalam kondisi dehidrasi (membutuhkan cairan). Oleh karena itu, utamakan untuk mengonsumsi air sekitar 8 gelas per hari (bagi orang dewasa sehat) guna memenuhi kebutuhan hidrasi tubuh.
Baca Juga: Ukuran Piring Mempengaruhi Jumlah Asupan Kalori?
Referensi
- Piring T – Modifikasi Isi Piringku untuk Menurunkan Berat Badan – Zero Stunting
- Video Animasi Piringku T Memperbaiki Sikap dan Keragaman Makanan Remaja dalam Pencegahan Obesitas Sentral (2024), Pontianak Nutrition Journal
- Pangan dan Gizi (2022) – Yayasan Kita Menulis
- Literatur Review: Pembatasan Energi untuk Peningkatan Umur Panjang. Manajemen Alternatif Terhadap Metabolik Stress (2023), Action: Aceh Nutrition Journal
- Penerapan Mindful Eating Sebagai Penguat Budaya Makan Sehat Bagi Siswa Sekolah Menengah Pertama (2024), Jurnal Tahsinia
Editor: Amalia Augustina Tsyaniyah, S.Gz.