Jakarta identik dengan suku Betawi dan makanan yang populer darinya, yakni Soto Betawi. Seperti apa kisah soto Betawi? Bagaimana membuat Soto Betawi tetap sehat dan lezat?
Soto Betawi
Bersumber dari Kemdikbud, Soto Betawi pertama kali dipopulerkan oleh Li Boen Po pada tahun 1971. Seperti halnya soto madura dan soto sulung, dalam pembuatannya soto Betawi menggunakan jeroan sapi. Organ-organ lainnya dari sapi juga ikut disertakan, seperti mata, torpedo dan hati.
Bahan-bahan yang digunakan selain daging sapi dan jeroan adalah santan, kuah kaldu sapi, bawang merah, jahe, cabai jinten, cengkeh, merica, garam, daun salam dan batang serai. Soto Betawi juga ditambahkan tomat, daun bawang, seledri dan bawang goreng.
Selain itu nasi hangat juga akan menemani bersama dengan emping goreng, kentang goreng, lemon, acar segar dan sambal.
Menjadikan Soto Betawi yang Sehat dan Lezat
Berbagai macam jeroan dan santan adalah macam-macam bahan makanan yang ternyata berbahaya bagi kesehatan apabila dikonsumsi berlebihan. Perpaduan berbagai lemak ini dapat menyebabkan penyakit seperti obesitas, hipertensi hingga penyakit jantung. Maka kamu perlu mengurangi jenis jeroan atau menghindari jeroan sepenuhnya.
Kamu juga bisa mengganti santan dengan susu ataupun krimer bubuk tinggi serat. Konsumsi jeroan dan emping goreng juga dapat menyebabkan kadar asam urat meningkat. Jadi coba kurangi konsumsi jeroan dan mengganti emping goreng dengan kerupuk. Jangan lupa untuk menambahkan sumber serat dari sayur-sayuran. Kubis iris maupun lobak putih bisa menjadi sumber serat mu.
Semoga dengan cara tersebut kamu bisa merayakan hari ulang tahun DKI Jakarta dengan menu Soto Betawi yang sehat ya!
Sumber gambar : freepik.com
Penulis : Safira Rifdah Hafshah, S.Gz | Editor : Lilik Laras Shinta, S.Gz