Baru-baru ini, ramai diperbincangkan rencana pemerintah untuk memperkenalkan “Susu Ikan” sebagai alternatif dalam program makan siang gratis. Banyak yang penasaran, apa sebenarnya Susu Ikan itu? Bagaimana cara pembuatannya? Apakah aman untuk dikonsumsi?
Yuk kita kupas tuntas asal-usul Susu Ikan dan mengapa ini bisa menjadi solusi nutrisi yang luar biasa—atau mungkin malah tantangan baru.
Apa Itu Susu Ikan?
Susu ikan dikemukakan oleh Berikan Protein Initiative, yaitu sebuah NGO (Non Governmental Organization) yang berupaya untuk melawan malnutrisi dan meningkatkan akses untuk nutrisi kualitas tinggi di indonesia. Program tersebut berawal dari pemanfaatan sumber daya laut dan proses manufaktur teknologi maju untuk memproduksi makanan yang tinggi dalam nutrisi dan terjangkau juga.
Susu Ikan bukanlah susu biasa seperti yang kita kenal dari susu sapi atau tumbuhan. Sebaliknya, ini adalah minuman yang menyerupai susu, tetapi berasal dari bahan dasar ikan! Bukan fillet ikan yang biasa kita santap, tetapi bagian-bagian ikan yang sering dianggap “sampah” di industri pengolahan, seperti tulang, kepala, dan kulit. Meski terdengar tidak menggugah selera pada awalnya, bagian-bagian ini ternyata kaya akan protein dan nutrisi penting lainnya—komponen kunci dalam memerangi malnutrisi.
Bagaimana Susu Ikan Dibuat?
Meski belum ada keterangan resmi tentang proses produksinya, kita bisa menyusun tebakan berdasarkan teknik-teknik canggih dalam ilmu pangan. Proses pembuatan Susu Ikan mungkin melibatkan langkah-langkah sebagai berikut:
- Pengumpulan Ikan:
Bahan dasar Susu Ikan diperoleh dari sisa-sisa ikan yang biasanya terbuang dalam industri pengolahan makanan laut. Jadi, alih-alih menjadi limbah, kepala, tulang, dan kulit ikan ini malah diolah menjadi sumber protein yang bermanfaat! - Ekstraksi Protein:
Sisa-sisa ikan ini diproses melalui hidrolisis enzimatik—proses ilmiah yang memecah protein menjadi bentuk lebih kecil dan lebih mudah dicerna, menciptakan isolat protein ikan. Proses ini juga dikenal sebagai pembuatan “hidrolisat ikan,” yang menjadi bahan utama Susu Ikan. - Penghilangan Bau dan Peningkatan Rasa:
Tentu, ikan memiliki bau yang sangat khas. Jadi, dalam tahap ini, isolat protein ikan diolah sedemikian rupa untuk menghilangkan bau amis yang tidak sedap, hingga tersisa protein netral yang siap dicampur dengan bahan lain. Agar lebih menarik, terutama bagi anak-anak, Susu Ikan kemungkinan diberi rasa tambahan seperti cokelat, vanila, atau stroberi. - Fortifikasi dan Pencampuran:
Agar Susu Ikan memberikan nutrisi yang seimbang, besar kemungkinan produk ini juga diperkaya dengan vitamin dan mineral penting. Isolat protein ikan kemudian dicampur dengan bahan lainnya untuk menciptakan minuman yang tekstur dan rasanya mirip susu, tetapi dengan keunggulan nutrisi dari ikan! - Pengemasan:
Setelah melalui proses yang kompleks, Susu Ikan dikemas dalam kemasan yang tahan lama dan siap dikonsumsi kapan saja (Nilesh, et al. 2022).
Apakah Susu Ikan Aman Dikonsumsi?
Jangan khawatir! Susu Ikan tidak hanya aman dikonsumsi, tetapi juga menawarkan banyak manfaat kesehatan. Proses produksi yang canggih memastikan bahwa produk ini memenuhi standar keamanan pangan. Mirip dengan cara pembuatan susu nabati atau protein lainnya, seperti whey yang biasa dikonsumsi para atlet, Susu Ikan kaya akan protein berkualitas tinggi, omega-3, dan tentunya, nutrisi yang telah difortifikasi, berpotensi bermanfaat bagi kulit, tulang, dan lipid darah (Nirmal, et al. 2023).
Tantangan Penerimaan Masyarakat
Meskipun terdengar menjanjikan, keberhasilan Susu Ikan tentu menghadapi tantangan besar—terutama dalam hal penerimaan masyarakat. Minuman yang berbahan dasar ikan mungkin masih sulit diterima oleh banyak orang, terutama karena faktor rasa dan aroma yang mungkin tetap mengingatkan pada sumber aslinya, meskipun sudah melalui berbagai tahapan dalam proses pembuatan.
Selain itu, tantangan utama adalah memastikan bahwa Susu Ikan benar-benar disukai oleh anak-anak, yang menjadi target utama dari program makan siang gratis ini. Rasa, tekstur, dan pengalaman menyantapnya harus benar-benar memikat, atau manfaatnya bisa saja terhalangi jika anak-anak menolak untuk meminumnya.
Baca juga: Ikan Lokal Bisa Cegah Stunting Pada Balita Lho!
Kesimpulan
Susu Ikan adalah terobosan inovatif yang bisa menjadi solusi cerdas dan hemat sumber daya untuk meningkatkan gizi masyarakat. Namun, untuk mencapai suatu keberhasilan, produk ini harus melewati tantangan terlebih dahulu dalam hal penerimaan masyarakat dan perlu dilakukan penyempurnaan lebih lanjut agar benar-benar sesuai dengan selera dan kebutuhan nutrisi masyarakat.
References
- Nikoo, M., Regenstein, J.M. and Yasemi, M. (2023) ‘Protein hydrolysates from fishery processing by-products: Production, characteristics, food applications, and challenges’, Foods, 12(24), p. 4470. doi: 10.3390/foods12244470.
- Nirmal, N.P., Santivarangkna, C., Benjakul, S. and Maqsood, S. (2022) ‘Fish protein hydrolysates as a health-promoting ingredient—recent update’, Nutrition Reviews, 80(5), pp. 1013–1026. doi: 10.1093/nutrit/nuab065.
Penulis: Muhammad Danang Rachnadhyr, B.Sc. | Editor: Aurellia Ryveka, S.Gz