Tips Aman Puasa Ramadhan yang Penderita Diabetes Wajib Tahu!

Sering menjadi dilema saat bulan Ramadhan tiba, apakah penderita diabetes boleh menjalani ibadah puasa? Keraguan ini bukan tanpa alasan, mengingat penderita diabetes memiliki kondisi kesehatan yang perlu diperhatikan. Faktanya, penderita diabetes yang berpuasa—bahkan hanya sekadar melewati jam makan saja—berisiko mengalami hipoglikemia yang dapat berakibat fatal hingga menyebabkan kematian.

Apa itu Hipoglikemia?

Hipoglikemia, sederhananya, adalah kondisi dimana kadar gula darah turun secara drastis. Mungkin terdengar baik karena gula darah menurun, tetapi sebenarnya kondisi ini justru sangat berbahaya ApleFriends! Dalam kasus hipoglikemia yang parah, bahkan penderita diabetes bisa mengalami kejang dan hilang kesadaran serta kerusakan saraf.

Mengapa Penderita Diabetes Mudah Hipoglikemia?

Normalnya, ketika kadar gula darah menurun, hati akan melepaskan cadangan gula ke dalam darah untuk mencegah hipoglikemia. Selain itu, beberapa hormon seperti insulin, glukagon, dan epinefrin berperan dalam menjaga keseimbangan kadar gula darah.

Namun, pada penderita diabetes, regulasi gula darah sudah terganggu. Hati menjadi lebih lambat dalam melepaskan cadangan gula, sementara produksi dan respons hormon seperti insulin, glukagon, dan epinefrin tidak bekerja dengan optimal. Akibatnya, tubuh kesulitan mempertahankan kadar gula darah dalam batas normal, sehingga risiko hipoglikemia meningkat.

Jadi, prioritas utama penderita diabetes ketika menjalani puasa adalah mencegah terjadinya hipoglikemia. Lalu, apa saja strategi dan tips aman untuk penderita diabetes dalam menjalani puasa?

Tips Puasa Untuk Penderita Diabetes

1. Konsultasikan ke Dokter

(Sumber: freepik.com)

Tahap awal yang paling penting adalah berkonsultasi dengan dokter mengenai kondisi ApleFriends. Diabetes adalah kondisi khusus yang memerlukan perhatian khusus, terutama terkait pola makan dan terapi yang sedang dijalani. Dokter akan memberikan saran yang aman serta menyesuaikan terapi, termasuk dosis insulin, sesuai dengan kebutuhan ApleFriends.

2. Cek Gula Darah Lebih Sering

(Sumber: idf.org)

Cek gula darah sesering mungkin juga menjadi penting bagi penderita diabetes untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Perubahan pola makan saat puasa akan memengaruhi kadar gula darah sehingga sangat penting untuk cek gula darah. ApleFriends bisa cek gula darah pada waktu-waktu seperti:

  • Sahur
  • Pagi hari
  • Siang hari
  • Sore hari
  • Ifthar/buka puasa
  • 2 jam setelah ifthar
  • Kapanpun ketika ada gejala gula darah rendah/tinggi atau merasa tidak enak badan

Cek gula darah bukannya membatalkan puasa? Jawabannya tidak karena pada dasarnya hanya mengambil darah dan tidak masuk melalui bagian lubang terbuka tubuh seperti mulut, hidung, dubur, dan lainnya. Begitu pula dengan suntik insulin. Jadi, jangan khawatir untuk terus pantau kadar gula darah!

3. Modifikasi Pola Makan

Selain semua hal di atas, pola makan tentu juga menjadi prioritas utama. Berikut poin penting pola makan penderita diabetes saat puasa:

Minum Air Putih yang Cukup

(Sumber: freepik.com)

Penderita diabetes lebih mudah mengalami haus karena gula darah yang tinggi menyebabkan tubuh lebih mudah kehilangan cairan. Minum air putih yang cukup saat sahur dan ifthar akan membantu mengurangi dehidrasi saat puasa.

Perbanyak Makan Serat

(Sumber: freepik.com)

Serat dalam buah dan sayur dikenal sebagai pengontrol gula darah. Serat dapat mencegah gula darah naik drastis setelah makan dan membantu hormon insulin bekerja lebih optimal. Namun, perlu diingat juga terdapat beberapa buah yang sebaiknya dihindari seperti semangka, anggur, kismis, kurma, nanas, dan produk buah lainnya seperti buah kering atau buah kalengan.

Baca juga: Mitos atau Fakta: Apakah Penderita Diabetes Tidak Boleh Makan Buah?

Hindari Hidangan Manis

(Sumber: freepik.com)

Anjuran ini tentu sudah menjadi prioritas utama dalam diet diabetes. Saat ifthar, pastikan jangan tergoda untuk minum es buah, gorengan, dan kurma ya ApleFriends! Hidangan tersebut tentunya tambah membuat kadar gula darah tidak stabil dan memperberat efek samping saat puasa.

Hindari Kopi

(Sumber: freepik.com)

Dari hasil penelitian, kopi sebenarnya baik untuk penderita diabetes karena konsumsi kopi dalam jangka panjang (beberapa minggu) justru dapat memperbaiki metabolisme glukosa, termasuk respons glukosa dan insulin. Namun, dalam kasus penderita diabetes yang menjalani puasa, konsumsi kopi akan memperburuk kondisi polyuria (sering kencing) pada penderita diabetes dan akan mudah mengalami dehidrasi. Jadi, sebaiknya hindari minum kopi selama Bulan Ramadhan ya ApleFriends!

Baca Juga: Mana yang Lebih Baik untuk Penderita Diabetes, Mie atau Nasi?

Referensi

  1. Diabetes and Ramadan | Diabetes UK
  2. Health Impact of Fasting in Saudi Arabia during Ramadan: Association with Disturbed Circadian Rhythm and Metabolic and Sleeping Patterns (2014), PLoS ONE
  3. Hypoglycemia in diabetes: An update on pathophysiology, treatment, and prevention (2021), World Journal of Diabetes
  4. Ramadan and Diabetes: Guide to a safe fast I International Diabetes Federation
  5. Tindakan Medis yang Membatalkan dan Tidak Membatalkan Puasa I NU Online
  6. Effects of coffee consumption on glucose metabolism: A systematic review of clinical trials (2018), Journal of Traditional and Complementary Medicine

Editor: Rheinhard, S.Gz., Dietisien

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *